Eposdigi.com – Kurikulum Merdeka Belajar ialah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Dengan kurikulum ini maka pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya.
Melalui kurikulum ini, maka guru bisa memilih perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat dari masing-masing peserta didik. Kurikulum baru ini digunakan untuk seluruh satuan pendidikan mulai dari PAUD hingga SMA/SMK maupun Pendidikan Khusus dan Kesetaraan.
Pada prinsipnya tujuan Merdeka Belajar diterapkan yaitu untuk menjawab tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Sebelum penerapan kurikulum ini, pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan berbagai sarana penunjang khusus infrastruktur pendidikan.
Khususnya di bidang informasi dan teknologi terbarukan. Tidak hanya itu, namun juga melakukan revolusi pendidikan di seluruh jenjang pendidikan melalui konsep Merdeka Belajar secara menyeluruh.
Baca juga :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui kebijakan Merdeka Belajar telah meluncurkan serangkaian platform teknologi untuk mendukung proses pembelajaran di satuan pendidikan.
Platform teknologi ini bisa dimanfaatkan insan pendidikan untuk mempermudah berbagai kegiatan yang dilaksanakan
Dilansir dari akun Instagram resmi Kemendikbudristek, Senin (21/8/2023) platform–platform seperti Platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah tidak hanya memberi kemudahan bagi guru dan siswa.
Namun juga bagi kepala sekolah, dinas pendidikan, mahasiswa, mitra industri, bahkan penyedia barang dan jasa.
Berikut penjelasan platform Kemendikbudristek yang bisa dimanfaatkan insan pendidikan.
- Merdeka Mengajar
Merdeka Mengajar merupakan platform teknologi yang disediakan bagi guru dan kepala sekolah untuk mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahamam dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Baca juga :
- Rapor Pendidikan
Rapor pendidikan menampilkan hasil asesmen dan survei nasional suatu satuan pendidikan atau daerah. Rapor Pendidikan sebagai acuan dalam mengidentifikasikan masalah, merefleksikan akarnya, dan membenahi kualitas pendidikan secara menyeluruh.
- Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS)
ARKAS merupakan sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan serta pertanggungjawaban dana bantuan operasional sekolah (BOS) di satuan pendidikan dasar dan menengah secara nasional.
- SIPLah
SIPLah adalah inovasi dalam pengadaan barang/jasa satuan pendidikan untuk meningkatkan transparasi dan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam administrasi dan pelaporan, serta bagi UMKM untuk turut serta hadir sebagai penyedia barang dan jasa di SIPLah.
Baca juga :
Kurikulum Merdeka dianggap sebagai kurikulum yang paling aplikatif. Ini sangat cocok apabila diterapkan dalam meningkatkan pembangunan pendidikan berbasis industri 4.0. Pendidikan dengan basis industri 4.0 sepenuhnya memanfaatkan data teknologi sebagai industri masa depan.
Merdeka Mengajar bukan berarti guru diberi kebebasan dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi upaya pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mampu berpihak pada peserta didik. Konsep Merdeka Mengajar dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Ini merupakan gagasan Ki Hajar Dewantara. Yaitu, gagasan yang membebaskan guru dan peserta didik menentukan sistem pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: kompasiana.com
Leave a Reply