Biaya Pendidikan Dokter Mahal, Dikuatirkan Lulusannya Tidak Memiliki Orientasi Sosial Kemanusiaan?

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Kekuatiran akan biaya mahal pendidikan dokter tersebut ditulis oleh Yuwono, pakar Biomolekuler Universitas Sriwijaya Palembang pada akun instagramnya.

Menurut Yuwono, biaya pendidikan yang besar dapat membuat lulusan fakultas kedokteran bekerja setelah lulus hanya untuk mengembalikan biaya pendidikan yang telah dikeluarkan.

Ia menguatirkan, orientasi dokter lulusan universitas mahal di masa depan. Mereka  bekerja hanya untuk mencari uang. Dengan demikian, profesi dokter tidak lagi menjadi profesi yang mulia. Dokter tidak lagi bekerja untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat.

Menurut Yuwono, saat ini, hingga lulus, seorang mahasiswa kedokteran menghabiskan uang hingga 750 juta. Bahkan di Fakultas Kedokteran universitas swasta, biaya yang dikeluarkan bisa mencapai milyaran.

Baca Juga: Mengapa Pajak Pertambahan Nilai Akan Berlaku untuk Jasa Pendidikan?

“Saya kuatir, setelah jadi dokter, mereka berlomba mencari duit untuk mengembalikan dana yang telah mereka investasikan. Di samping itu, bisa jadi, hanya orang kaya yang dapat menjadi dokter,” tulis Yuwono pada akun instagramnya, seperti dikutip oleh medcom.id.

Di akun instagramnya ia menulis, di Unsri tempat ia mengajar, ketika masuk, pihak universitas menetapkan biaya operasional (BOP) sebesar Rp 200 juta. Selain itu, ada biaya preklinik sebesar Rp 30 juta dan biaya klinik sebesar Rp 45 juta per semester.

Oleh karena itu ia berharap pemerintah dapat mensubsidi biaya ini 50-100 persen. Ini diperlukan agar anak-anak muda berbakat namun berasal dari keluarga tidak mampu, dapat menempu pendidikan dokter.

6 Fakultas Kedokteran termurah

Setelah depoedu.com melakukan penelusuran ternyata diperoleh informasi bahwa tidak semua fakultas kedokteran terutama di universitas negeri berbiaya mahal.

Baca Juga : Lima Universitas Swasta Termahal di Indonesia dan Aneka Fasilitas yang Disediakan

Berdasarkan data tahun 2020, ada 6 fakultas kedokteran di 6 universitas negeri diselengarakan dengan biaya pendidikan yang murah. Berikut ini informasinya.

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang

Berdasarkan data tahun 2020, fakultas kedokteran Universitas Andalas adalah  fakultas kedokteran yang termurah biaya pendidikannya.

Biaya pendidikan ditetapkan berdasarkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan oleh pemerintah, mahasiswa dikelompokkan dalam 7 kelompok. Kelompok pertama hanya membayar UKT sebesar Rp 500.000 persemester.

Baca Juga: 18 Universitas Asal Indonesia yang Masuk THE Impact Rangkings

Sedangkan kelompok dengan UKT tertinggi adalah kelompok 7 dengan UKT sebesear Rp 12 juta  persemester. Sedangkan biaya untuk kelompok lainnya (2-6) berkisar antara 1-10 juta persemester.

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Sudirman

Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Sudirman berada di Purwakerto, Jawa Tengah. Fakultas kedokteran ini telah banyak meluluskan dokter professional.

Di fakultas kedokteran ini ada 7 kelompok UKT yang ditetapkan berdasarkan kemampuan orang tua. UKT terendah adalah UTK kelompok 1 sebesar Rp 500.000 per semester. Sedangkan UKT tertinggi adalah UKT Kelompok 7 sebesar Rp 17,5 juta.

Biaya untuk kelompok UKT lain (2-6) berada diantara kelompok UKT terendah dan tertinggi tersebut. Disamping itu, mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Sudirman tidak membayar dana pengembangan.

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Biaya pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, termasuk murah dibandingkan Fakultas Kedokteran lain di sekitarnya.

Baca Juga: 10 Universitas Swasta Terbaik Indonesia Tahun 2021, versi QS World University Ranking

Di Fakultas Kedokteran UNDIP berlaku 7 kelompok UKT. Kelompok yang pertama adalah kelompk dengan UKT sebesar Rp 500.000 ribu persemester. Sedangkan kelompok yang ke 7 adalah kelompok dengan UKT tertinggi yakni Rp 19 juta per semester.

Biaya untuk kelompok UKT lainnya (2-6) berada diantara biaya di dua kelompok ini. Di FK UNDIP hanya berlaku ketentuan UKT dan tidak ada dana pengembangan.

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Fakultas Kedokteran termurah berikutnya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Universitas Mulawarman ini berlokasi di Kalimantan Timur.

Di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman berlaku 6 kelompok UKT. Kelompok yang pertama dengan UKT terendah yakni sebesar Rp 500.000 per semester.

Baca Juga: Universitas Nusa Cendana Jalin Kerjasama Riset Dengan Norwegia

Sedangkan kelompok ke 6 adalah kelompok dengan UKT termahal yakni Rp 20 juta semester. Biaya untuk kelompok UKT yang lain (2-5) berada di antara dua kelompok ini.

Jika di beberapa FK universitas lain jalur mandirinya dikenakan biaya yang berbeda, maka di FK UNMUL dikenakan UKT yang sama dengan yang masuk baik melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, maupun jalur mandiri.  Selain itu, di UNMUL juga tidak dikenakan biaya uang pengembangan.

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Malik al Saleh

Fakultas Kedokteran termurah berikutnya adalah Universitas Malik al Saleh

Universitas ini berlokasi di Aceh Utara. Di Fakultas Kedokteran ini, UKT dikelompokkan dalam 5 kategori.

Baca Juga : Ini Beasiswa S1 Tahun Kuliah 2021 di Universitas Pertamina

UKT kelompok pertama adalah yang termurah yakni Rp 500 ribu  persemester. Sedangkan, kelompok yang termalah dengan UKT sebesar Rp 12,5 juta per semester.

Sedangkan biaya untuk kelompok lainnya (2-4) sebesar Rp 1-8 juta. Namun di universitas ini ada sumbangan pengembangan institusi sebesar Rp 125 juta.

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung

Fakultas kedokteran termurah berikutnya adalah Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. Di universitas ini berlaku 3 jalur penerimaan. Ada jalur SNMPTN, jalur SBMPTN, dan jalur mandiri.

Jalur SNMPTN dan SBMPTN menggunakan ketetapan UKT yang sama, yang terdiri dari 5 kelompok. Kelompok pertama UKT-nya terendah, sebesar Rp 500 ribu per semester.

Baca Juga: Monash University Indonesia, Kampus Asing Pertama yang Beroperasi di Indonesia

Sedangkan kelompok kelima dengan UKT tertinggi sebesar 15 juta. Kelompok-kelompok di antaranya (2-4), besarnya UKT berkisar antara kelompok Rp.1-12 juta. Sedangkan untuk jalur mandiri, membayar UKT tertinggi.

Baik jalur mandiri, jalur SNMPTN, SBMPTN, selain membayar UKT per semester, masih harus membayar dana pengembangan sebesar Rp.250 juta.

Meskipun biaya yang dibayar oleh mahasiswa tidak sebesar yang dibayar oleh mahasiswa di bebagai fakultas kedokteran universitas mahal yang lain, namun fasilitas dan mutu pengajaran tidak kalah bagus.

Oleh karena itu, bagi murid Digiers yang mencita-citakan melanjutkan studi pada Fakultas Kedokteran, namun tidak tersedia banyak biaya, maka 6 universitas tersebut dapat menjadi alternatif mereka.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto : jogja.tribunnews.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of