Eposdigi.com – Ada tiga masalah besar yang dihadapi oleh umat manusia saat ini. Pertama masalah udara, pencemaran air. Jika ditelusuri, penyebabnya adalah penggunaan energy fosil untuk transportasi dan proses menggerakkan produksi pada industry skala menengah dan besar. Ini menyebabkan pencemaran lingkungan yang parah.
Kedua, sebagai akibat dari pencemaran lingkungan yang parah maka terjadi perubahan iklim yang menyebabkan efek rumah kaca, yang berakibat pada mencairnya es di Kutub Utara dan Selatan. Lanjutannya adalah, terjadi gelombang pasang yang dapat menjadi bencana bagi masyarakat pesisir.
Ketiga, sebagai akibat dari pertumbuhan populasi manusia yang tidak terkendali, sementara sumber daya terbatas, makaterjadikonflik. Situasi ini juga menyebabkan terjadinya mobilitas manusia. Karena jumlah manusianya banyak, maka berakibat secara langsung pada kemacetan lalu lintas dan penurunan kualitas hidup manusia di bumi.
Problem-problem ini digeluti pemecahannya oleh Elon Musk, bahkan sejak ia masih remaja. Dalam situasi hidup yang tidak mudah, ia terus tekun dan bekerja keras melakukan inovasi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Ia mendirikan pabrik mobil Tesla untuk memproduksi mobil listrik.
Baca Juga: Inovasi Elon Musk : Manusia Cerdas dengan Komputer di Kepala
Ia mendirikan Solar City untuk memenuhi pasokan listrik yang berasal dari solar sel. Ia juga mendirikan Giga factory, mengajak industry besar dan menengah untuk menggunakan solar sel dalam proses produksi mereka. Dan yang paling ambisius adalah ia melakukan riset untuk memindahkan manusia dan membangun koloni di Mars dengan mendirikan Space X.
Ini semua untuk membebaskan bumi dari pencemaran lingkungan yang lebih parah. Untuk menangani mobilitas manusia dan kemacetan, ia bersama tim berusaha keras menciptakan hiperloop, kendaraan super cepat, yang kecepatannya melebihi pesawat terbang.
Untuk mewujudkan amibisi-ambisi ini, sangat banyak kesulitan dan hambatan yang harus ia terobos. Karenanya, memerlukan daya tahan dan kerja keras yang luar biasa. Baginya, untuk dapat mengatasi problem dan melampaui tekanan dalam hidup, siapapun harus memiliki daya tahan dan kerja keras yang luar biasa.
Dan pada titik ini, ia mengkhawatirkan daya tahan anak-anaknya dalam menghadapi tantangan hidup mereka. Kerisauan inilah yang membuatnya memutuskan untuk mendirikan sekolah sendiri bagi kelima anaknya.
Dalam wawancaranya dengan TV China, ia menggambarkan kerisauannya “Saya memiliki pengalaman pendidikan yang mengerikan. Saya mengalami banyak kesulitan saat tumbuh dewasa. Dan itulah yang membentuk daya tahan saya. Satu hal yang saya khawatirkan tentang anak-anak saya adalah, mereka tidak menghadapi cukup banyak kesulitan”, kata Elon Musk.
Padahal menurutnya, kesulitan itulah yang menempa anak-anak untuk tumbuh menjadi pribadi tangguh. Ini adalah problem orang kaya pada umumnya. Sementara sekolah-sekolah tidak menggembleng mereka melalui program-programnya.
Ia mengkritik sekolah anak-anaknya sebelumnya, dan sekolah-sekolah di Amerika pada umumnya. Sekolah-sekolah tidak melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan. Allih-alih mengajarkan tentang cara membongkar mesin, akhirnya hanya mengajarkan cara menggunakan obeng.
Itulah yang membuatnya bertekad untuk mendirikan sekolah sendiri bagi anak-anaknya. Sekolah itu diberi nama Ad Astra, nama dalam Bahasa Latin yang berarti Meraih Bintang. “Jika Anda menginginkan sesuatu dilakukan dengan benar, lakukanlah sendiri”, ungkap Elon Musk menirukan pepatah lama.
Sekolah yang ia dirikan bertujuan membekali murid terutama dengan keterampilan menyadari, merumuskan, dan memecahkan masalah. “Sekarang ini, sekolah pada umumnya cuma mengajarkan informasi tentang mesin, cara kerja mesin, alat yang diperlukan untuk membongkar mesin.
Baca Juga: Kebiasaan Unik Bill Gates, Elon Musk, dan Zuckerberg yang Inspiratif
Yang dilakukan di Ad Astra adalah, ini mesinnya, sekarang mari kita bongkar mesin ini”, kata Elon Musk mengandaikan. Menurutnya, saat ini anak sangat penting diajarkan untuk menyadari masalah, merumuskan masalah, belajar memecahkan masalah, dan berpikir kritis. Pola ini pun akan membuat anak menjadi kreatif.
Selain problem solving, menurut Elon Musk, sudah seharusnya sekolah mengajarkan anak sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing anak. Tidak ada gunanya anak mengikuti jadwal-jadwal secara reguler, yang bisa jadi tidak sesuai dengan bakat dan minatnya.
Oleh karena itu, tidak diperlukan pengelompokan kelas yang reguler. Di samping dua hal tersebut, Ad Astra juga mengajarkan tentang bagaimana menghadapi konsekuensi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengabaikan prinsip-prinsip etika.
Saat ini murid Ad Astra terdiri dari 30 orang anak, termasuk lima anak Elon Musk. Pada umumnya anak-anak tersebut berasal dari anak karyawan yang bekerja pada perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk (Tesla, SpaceX, Giga factory). Setiap hari mereka belajar dalam suasana yang menggairahkan.
Itulah Elon Musk, ia adalah pioneer yang selalu proaktif untuk melakukan apapun yang menurutnya memperbaiki keadaan. Baginya anak-anak harus mempunyai kemampuan adaptasi, daya tahan dan daya juang dalam menghadapi tantangan hidup. Soft skilli nilah yang dikembangkan melalui sekolahnya, Ad Astra.
*Artikel ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis.
[…] Baca Juga: Elon Musk Mendirikan Sekolah bagi Anaknya agar Mereka Memiliki Daya Juang […]
[…] Baca Juga : Elon Musk Mendirikan Sekolah bagi Anaknya agar Mereka Memiliki Daya Juang […]
[…] Baca Juga : Elon Musk Mendirikan Sekolah bagi Anaknya agar Mereka Memiliki Daya Juang […]
[…] Ayo Baca Juga: Elon Musk Mendirikan Sekolah bagi Anaknya agar Mereka Memiliki Daya Juang […]