Eposdigi.com – Hingga hari ini, Virus Corona jenis baru, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan – China telah menyebar dan menginfeksi 7.864 orang di 18 negara di dunia. Dari jumlah ini tercatat 170 orang diantaranya meninggal dunia (kompas.com – 30/01/2020).
Virus Corona jenis baru yang dikenal dengan nama Novel Corona Virus atau 2019-nCoV, sama seperti virus corona lainnya, ia bersifat zoonosis. Artinya virus ini bisa menular lewat perantaraan hewan kepada manusia, juga antar manusia.
Pada awalnya mereka yang terinfeksi sebagian besar memiliki riwayat bekerja atau mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan. Namun hingga saat ini penyebab awal penularannya masih belum diketahui secara pasti.
Virus dengan manifestasi klinis biasanya muncul 2 hingga 14 hari setelah paparan ini, menunjukkan gejalah umum infeksi corona virus seperti MERS dan SARS. Batuk, demam dan pilek serta sesak nafas. Pada kasus berat mengakibatkan pneumonia, sindrom pernafasan akut hingga kematian.
Baca Juga: Waspada Wuhan Virus yang Sedang Mewabah
Sementara rekomendasi standar untuk mencegah penularan penyakit ini adalah menerapkan etika batuk dan bersin- menutup mulut dengan tisu, saputangan atau lengan-, makan daging dan telur yang sudah dimasak sampai matang, mencuci tangan secara teratur.
Juga disarankan untuk sementara menghindari kontak langsung dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernafasan. Jika berabtifitas diluar ruangan atau bepergian hendaknya menggunakan masker.
Selain sebagian besar penderita di China, kasus infeksi Virus Corona ini dilaporkan sudah menyebar ke 18 negara. Negeri Jiran Malaysia dan Singapura termasuk diantara 18 negara yang dilaporkan positif terdapat kasus Novel Corona Virus.
Indonesia telah menyatakan kesiapsiagaannya menghadapi infeksi Novel Corona Virus (2019-nCoV). Kesiapsiagaan ini dapat terlihat dari pedoman yang diterbitkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) – Kementerian Kesehatan RI.
Berikut kami rangkumkan untuk Digiers.
Pertama : Surveilans dan Respon.
Surveilans bertujuan untuk melakukan deteksi dini pasien. Pasien dibagi dalam (4) kategori: dalam pengawasan (suspek), dalam pemantauan, probable dan terkonfirmasi infeksi 2019-nCoV. Tujuan lainnya untuk mengidentifikasi adanya penularan antar manusia, mengidentifikasi risiko dan identifikasi daerah yang berisiko.
Pasien dalam pengawasan (suspek) adalah pasien dengan riwayat demam >38 derajat celcius, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan mengalami pneumonia ringan hingga berat. Memiliki riwayat perjalanan ke China atau negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala.
Baca Juga: Virus Corona dan Hoaks yang Menyertainya
Atau pasien ISPA ringan sampai berat dalam waktu 14 hari yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasin yang terkonfirmasi terinfeksi Novel Corona Virus. Sebelumnya pernah ke Wuhan dan memiliki riwayat demam > 38 derajad celcius.
Termasuk jika perawat yang mengalami sakit setelah menangani pasien ISPA dan atau pneumonia. Terutama pasien dalam pengawasan (Suspek).
Kontak Erat dimaksud untuk mereka yang memeriksa, merawat, membersihkan ruangan pasien yang terinfeksi 2019-nCOV; mereka yang menunggu pasien selama ia dirawat, tinggal serumah atau tamu yang pernah mengunjungi pasien yang positif Novel Corona Virus.
Pasien dalam pemantauan adalah mereka yang mengalami demam tanpa pneumonia namun memiliki riwayat perjalanan ke China atau negara lain yang terkonfirmasi kasus Novel Corona Virus. Dan pasien kategori ini memiliki kontak hewan penular.
Baik perjalanan ke negara yang terkonfirmasi maupun kontak dengan hewan penular, dilakukan oleh pasien terpantau dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala.
Pasien probabel adalah pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk memastikan infeksi Novel Corona Virus. Atau pasien yang telah terkonfirmasi [positif terinfeksi pan-coronavirus dan/atau beta coronavirus.
Sedangkan pasien terkonfirmasi adalah pasien yang positif terinfeksi 2019-nCoV sesuai hasil pemeriksaan laboratorium.
Kedua: Deteksi Dini dan Respon.
Kegiatan ini dilakukan di pintu masuk negara dan wilayah. Yang meliputi upaya detect, prevent dan respond terhadap 2019-nCoV. Ini meliputi setiap pintu masuk baik udara, darat maupun laut.
Upaya tersebut dilakukan melalui pengawasan terhadap alat angkut, orang, barang yang datang dari negara atau wilayah terkonfirmasi Novel Corona Virus.
Termasuk dalam kegiatan ini adalah menyiapkan sarana dan prasarana termasuk sumber daya manusia dan system kerja dalam menangani Novel Corona Virus.
Ketiga : Penyelidikan Epidemologi dan Penanggulangan Kasus Luar Biasa (KLB).
Setiap pasien baik suspek, dalam pemantauan maupun yang probable harus dilakukan penyelidikan epidemologi. Penyelidikan ini untuk mengetahui karakteristik, mengidentifikasi factor resiko hingga memberi rekomendasi upaya penanggulangan.
Sementara penetapan Kasus Luar Biasa(KLB) dilakukan jika sudah ditemukan satu kasus yang terkonfirmasi positif terinfeksi Novel Corona Virus.
Baca Juga: Coronavirus Yang Menginfeksi Akal Sehat
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SOP) yang teradministrasi dengan baik. Semua hasil penilaian resiko terdokumentasi untuk menentukan langkah-langkah penangulangan dan pencegahan sesuai perkembangan penyakit.
Empat : Manajemen Klinis.
Manajemen klinis ditujukan bagi semua sumber daya kesehatan yang terlibat dalam penanganan kasus mulai dari deteksi dini pasien hingga penanganan jenasah jika ada pasien 2019-nCoV yang meninggal dunia.
Sumber daya ini menyangkut manusia, system prosedur dan semua sarana dan prasarana yang digunakan dalam kaitan dengan kesiap siagaan menghadapi infeksi Novel Corona Virus.
Walaupun Indonesia dalam hal ini Kementeri an Kesehatan sudah siapsiaga, namun kita tentu berharap agar Indonesia tidak ada kasus yang terkonfirmasi positif terinfeksi Novel Corona Virus.
Harapan yang sama juga ditujukan kepada negara-negara yang positif ada kasus semoga upaya penanggulangan dan pencegahan dapat berjalan dengan baik.
Semoga Dunia Kesehatan Internasional dapat segera menanggulangi Novell Corona Virus. Dan segera tercipta vaksin yang dapat dijangkau oleh semua pihak untuk menanggulagi kemungkinan tersebarnya virus ini kembali di masa yang akan datang. (Foto: cover dokumen pedoman siap siaga menghadapi infeksi 2019-nCoV yang diterbitkan oleh Kemenkes)
[…] Baca Juga: Siap Siaga Menghadapi Infeksi Coronavirus […]
[…] Baca Juga: Siap Siaga Menghadapi Infeksi Coronavirus […]
[…] Baca Juga: Siap Siaga Menghadapi Infeksi Coronavirus […]
[…] Baca Juga: Siap Siaga Menghadapi Infeksi Coronavirus […]
[…] Baca Juga: Siap Siaga Menghadapi Infeksi Coronavirus […]