Eposdigi.com – Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Seluruh umat Islam menjalankan ibadah puasa dan memperingati wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Umat Islam dapat memperbanyak taubat dan memperbaiki diri, bulan penuh berkah yang dipenuhi dengan kesempatan melakukan banyak kebaikan. Banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan oleh setiap orang selama menjalani ibadah puasa. Salah satunya adalah berburu takjil saat berbuka puasa, menjadi ikon bulan Ramadhan.
Takjil adalah hidangan ringan yang disantap saat berbuka puasa di bulan Ramadhan sebelum menyantap makanan utama. Makanan yang disantap biasanya berupa makanan atau minuman manis untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Baca Juga :
Ustadz Khalid Basalamah; Tidak Ada Puasa Anak Setengah Hari dalam Islam
Biasanya sore hari para penjual membuka lapaknya bersama penjual lain di suatu tempat. Tradisi berburu takjil di sore hari merupakan momen yang selalu dinantikan oleh setiap orang. Tua muda, senang mendatangi tempat berjualan takjil.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) takjil berarti mempercepat (buka puasa). Tentunya hal ini sesuai dengan akar katanya dalam bahasa Arab, yaitu anjila atau menyegerakan. Jadi takjil dimaksudkan sebagai penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan minuman pembuka.
Tradisi berbuka puasa secara turun temurun adalah memakan buah kurma sebagai makanan pembuka yang harus dikonsumsi oleh setiap orang yang berpuasa karena kurma memiliki banyak manfaat bagi pencernaan dan tubuh yang berpuasa.
Penjual takjil dadakan biasanya bermunculan di sepanjang jalan di pasar tradisional, di depan pertokoan, di simpang dekat pusat keramaian, maupun di tempat tertentu yang disediakan pemerintah daerah.
Baca Juga :
Lima Keutamaan Puasa Ramadhan. Selamat Memasuki Bulan Ramadhan dan Menjalankan Ibadah Puasa
Banyak masjid menyediakan takjil gratis bagi para jamaah dan masyarakat umum yang datang atau membutuhkan makanan untuk berbuka puasa. Biasanya ada petugas yang membantu menyediakan dan membagikan takjil secara bergantian di halaman masjid.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat banyak hotel, restoran dan cafe yang menjadi tempat penyedia takjil dengan menu modern. Penyediaannya berkembang cukup baik. Para pengunjung dapat memilih berbagai menu modern yang variatif. Bahkan ada restoran yang menyediakan takjil bagi siapa saja yang membutuhkan. Pengunjung dapat mengambil sendiri sesuai keinginannya
Makanan yang dijual para pedagang biasanya mengandung unsur tradisional atau kedaerahan di daerah setempat maupun makanan dari daerah lain. Mpek-mpek Palembang biasanya selalu ada di berbagai tempat penjual makanan karena banyak penggemarnya. Namun kini muncul makanan kekinian yang digemari banyak orang, hasil kreativitas dan inovasi dengan berbagai bahan yang mudah didapat.
Baca Juga :
Manfaat Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan Untuk Pertumbuhan Rohani dan Jasmani
Beberapa makanan yang sering dijual orang pada lapak Ramadhan diantaranya:
- Kolak, hidangan pembuka yang biasanya dari bahan dasar pisang, ubi, kolang kaling, yang dimasak dengan santan dan gula merah.
- Bubur sumsum bubur putih lembut yang terbuat dari tepung beras dan disajikan dengan kuah gula merah. Rasanya gurih, manis tentunya enak.
- Es buah, minuman segar berisi potongan buah-buahan seperti semangka, melon, anggur, pepaya, nanas, dicampur dengan sirop dan biji selasih.
- Es cendol, minuman manis yang umumnya digemari banyak orang yang dibuat dari tepung beras dengan warna hijau dicampur dengan santan dan gula merah.
- Es kelapa muda, minuman segar yang di setiap daerah umumnya tersedia cukup banyak. Selain sajian asli kelapa langsung berupa buah, sajian es kelapa lain ada yang diberi varian jeruk nipis, selasih maupun buah leci sebagai pelengkap menambah pilihan yang digemari pembeli.
- Gorengan kue-kue tradisional, jenis gorengan cukup banyak, pisang goreng, tahu goreng, tempe goreng, martabak shanghai, lemper, onde-onde.
- Jenis kue-kue tradisional, kue dadar gulung, putri ayu, bolu kukus, getuk lindri, kue talam ubi, kue pukis, yang disukai berbagai kalangan.
Setiap daerah umumnya memiliki makanan khas yang disajikan pada saat berbuka puasa seperti sup, nasi dan daging yang diolah secara khusus, minuman manis yang mengandung rempah atau buah.
Baca Juga :
Menjalani Bulan Ramadhan yang Lebih Bermakna dan Menumbuhkan
Berbuka puasa dengan takjil yang sehat dan bergizi harus menjadi pilihan yang diutamakan. Selain memilih takjil yang sehat dan bergizi, takjil harus memperhatikan kesehatan pencernaan dan kebugaran tubuh. Mengapa memilih takjil yang baik menjadi hal yang perlu diutamakan?
Pertama, makanan yang dikonsumsi pada saat berbuka puasa akan langsung diserap tubuh setelah berpuasa 12 jam. Oleh sebab itu, memilih takjil buka puasa yang sehat membantu tubuh mendapatkan asupan makanan dengan cepat.
Kedua, takjil yang banyak mengandung serat dibutuhkan oleh tubuh agar dapat membantu tubuh tetap bugar dan sehat. Kurma, buah-buahan segar merupakan pilihan yang tepat dalam berbuka.
Ketiga, makanan yang sehat yang dianjurkan adalah makan yang dapat mengatur lonjakan gula darah yang berlebihan. Jadi lebih dianjurkan memakan makanan yang mengandung gula secara alami dari buah-buahan atau madu, dibanding dari gula buatan.
Baca Juga :
Beberapa cara memilih takjil yang baik diantaranya, pilih takjil yang tidak terlalu manis dan mengandung banyak minyak. Perbanyak makan sayuran, buah-buahan dan makanan yang mengandung elektrolit. Hindari minuman mengandung soda atau alkohol karena dapat merugikan pencernaan. Hindari makanan instan lebih baik makanan olahan yang dimasak sendiri.
Takjil bukan hanya tentang makan di saat bulan puasa tetapi mengandung makna sosial. Pada bulan ramadhan banyak orang mencari takjil untuk berbuka puasa bersama teman dan keluarga. Arena berjualan dan membeli takjil menjadi sarana perjumpaan dengan kerabat maupun teman-teman. Dapat dikatakan sebagai arena silaturahmi, atau salah satu bentuk sarana untuk mempererat hubungan sosial dan kekeluargaan di lingkungan masyarakat.
Pemandangan berharga yang saya dapati ketika berkunjung ke lapak takjil di Jakarta maupun di daerah lain, ada penjual yang memberikan makanan yang dijualnya kepada pengunjung yang tidak mampu membayar atau kepada tunawisma di pinggir jalan. Ada pula pengunjung yang membeli lebih dan dibagikan kepada petugas parkir.
Baca Juga :
Pro Kontra Meliburkan Aktivitas Sekolah Selama Bulan Ramadhan, dan Usulan Kebijakan Alternatif
Keistimewaan di bulan Ramadhan bukan hanya berjualan atau membeli takjil tetapi pada kesempatan melakukan aksi solidaritas dan kebersamaan. Bulan untuk berlatih mengendalikan diri seperti menahan diri untuk berbelanja hal-hal yang kurang dibutuhkan.
Berbagi takjil merupakan wujud kepedulian kepada sesama pada saat Ramadhan bagi yang membutuhkan. Semoga takjil yang dibagikan dapat memberikan berkah bagi yang berpuasa. Selamat berpuasa, semoga selalu sehat dan penuh berkah.
Foto dari kompas.com
Leave a Reply