Eposdigi.com – Seperti dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang Visi-Misinya di bidang pendidikan dibahas sebelumnya, kini www.depoedu.com menggenapi janjinya, membahas Visi-Misi dari pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran, khususnya di bidang pendidikan.
Dalam pembahasan ini, seperti pembahasan Visi-Misi dua pasangan sebelumnya, kami menggunakan sumber resmi, yakni Visi-Misi yang diserahkan oleh pasangan calon nomor urut 2, pada saat pasangan ini mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut kami, Visi-Misi pasangan calon adalah dokumen penting yang harus diketahui publik, calon pemilih, agar publik tidak salah memilih pasangan calon. Selain itu, publik juga berhak meminta pertanggungjawaban pasangan calon yang terpilih, dalam pemerintahannya, yang harus melaksanakan Visi-Misi tersebut.
Dari pembahasan ini, mudah-mudahan Eduers mendapat gambaran tentang bagaimana Prabowo-Gibran memandang dunia pendidikan dan bagaimana pasangan ini akan membangun dunia pendidikan lima tahun ke depan jika mereka terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Visi-Misi-Program di bidang Pendidikan
Dari dokumen yang diserahkan ke KPU, Visi Pasangan nomor urut 2 adalah: “Bersama Indonesia Maju, Menuju Indonesia Emas 2045.” Visi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 8 Misi atau disebut; “Asta Cita.”
Pandangan Pasangan nomor urut 2 tentang Bidang Pendidikan terumuskan dalam Asta Cita yang ke-4 yang berbunyi, “Memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas”.
Baca juga :
Misi dan Program Prioritas di Bidang Pendidikan, Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Untuk mewujudkan Asta Cita ke-4 tersebut pasangan nomor urut 2 akan melaksanakan empat prioritas program sebagai berikut:
Pertama, Penguatan Sistem Peningkatan Kualitas SDM
Pada prioritas program pertama ini ada 10 fokus pengembangan yang hendak didorong oleh Pasangan ini yakni:
- Meningkatkan kerjasama lembaga pendidikan, pemerintah dan industri untuk peningkatan pemanfaatan digital dan teknologi.
- Memperluas cakupan alokasi dana abadi untuk beasiswa dan peningkatan SDM bagi pesantren dan LSM.
- Meluncurkan program dana abadi pesantren sebagai implementasi UU no. 18 tahun 2019 tentang pesantren.
- Membentuk lembaga pengelola dana abadi LSM untuk mendukung kualitas demokrasi.
- Memperbesar alokasi anggaran dan perluasan program pertukaran budaya di tingkat global dalam rangka penguatan jaringan, kolaborasi, wawasan, kapasitas, skill pekerja seni.
- Perluasan program pendidikan formal maupun nonformal, serta pendampingan pekerja dan komunitas seni, mengenai pentingnya kewirausahaan di bidang seni budaya dan kreatif dalam rangka menghasilkan seniman yang berjiwa wirausaha.
- Penguatan manajemen dan SDM pengelola program kesejahteraan sosial.
- Menguatkan peran, fungsi, kelembagaan dan anggaran yang berhubungan dengan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
- Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan kerja yang tersertifikasi.
- Revitalisasi balai latihan kerja dengan penerapan berbasis kompetensi kriya dan seni kreatif untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, agar produktif dan berdaya saing.
Baca juga :
Visi dan Jalan Perubahan di Bidang Pendidikan Menurut Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Kedua, Memperkuat Pendidikan Sains dan Teknologi
Pada prioritas program kedua ini, ada 20 fokus pengembangan yang hendak didorong oleh pasangan ini yakni:
- Melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan memperluas cakupannya hingga ke pesantren dan perguruan tinggi.
- Penguatan Sistem Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas SDM yang produktif dan berdaya saing global.
- Membenahi kurikulum perguruan tinggi, pendidikan vokasi, politeknik berbasis riset, inovatif, aplikatif dan inkubasi yang terhubung dengan industri.
- Peningkatan dana riset dan inovasi hingga mencapai 1.5-2.0 persen dari PDB dalam 5 tahun.
- Beasiswa untuk putra-putri petani, nelayan, guru, dan buruh agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 hingga S3.
- Membangun perpustakaan dan taman-taman bacaan untuk mendorong gerakan literasi di masyarakat.
- Mendorong pendidikan yang meningkatkan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan, sehingga mendukung digitalisasi ekonomi.
- Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sekolah kejuruan dalam segala bidang keahlian teknis serta melakukan revitalisasi balai latihan kerja.
- Penerapan upah minimum untuk guru swasta, PAUD, madrasah dan yayasan.
- Peningkatan kualitas pendidikan keagamaan seperti ponpes dan beasiswa untuk santri agar dapat melanjutkan pendidikan di tingkat nasional, maupun internasional.
- Menggaet perusahaan swasta bermitra dengan BUMN untuk membuka program beasiswa dan magang bagi lulusan di perguruan tinggi dan sekolah kejuruan.
- Meningkatkan kesejahteraan dosen, peneliti dan penyuluh. Memberikan akses untuk generasi muda yang ingin melanjutkan pendidikan, melalui peningkatan ketersediaan daya tampung perguruan tinggi, standarisasi kualitas, dan kemudahan akses masuk perguruan tinggi.
- Membuat sistem pendidikan nasional yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa, melalui program pengembangan budi pekerti sejak dini.
- Mendorong perguruan tinggi dalam mengembangkan riset dan ilmu pengetahuan yang mendukung strategi pembangunan serta berkolaborasi dengan dunia usaha.
- Membentuk sistem pendidikan nasional yang mengedepankan delapan karakter utama bangsa seperti, religius, bermoral, sehat, cerdas dan kreatif, kerja keras, disiplin dan tertib, mandiri dan bermanfaat.
- Pengembangan budaya bahari dalam sistem pendidikan nasional.
- Mengangkat guru honorer secepatnya secara berkala dan tenaga honorer K2 menjadi ASN.
- Peningkatan kualitas sistem pendidikan di seluruh Indonesia yang salah satunya menitikberatkan luaran individu yang kreatif dan inovatif dan berkualitas global.
- Mendirikan lebih banyak ruang pameran dan ruang pertunjukan senidi seluruh Indonesia sebagai sarana pengembnagan diriseniman Indonesia.
- Peningkatan kualitas SMK yang berorientasi kepada industri kreatif dan seni budaya.
Baca juga :
Ketiga, Menguatkan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas
Pada prioritas Program ketiga ini, ada 2 fokus pengembangan di lingkungan pendidikan yang hendak didorong oleh pasangan ini yakni;
- Perluasan program pendidikan formal maupun nonformal yang bersifat inklusif, aplikatif dan humanis supaya potensi para penyandang disabilitas dapat dikembangkan.
- Peningkatan dan perluasan akses layanan pendidikan, pekerjaan, kesehatan, transportasi, kemudahan mendapatkan informasi, kemudahan berkomunikasi dan partisipasi politik penyandang disabilitas, dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat.
Keempat, Meningkatkan Prestasi Olahraga
Pada prioritas program keempat ini, ada 2 fokus pengembangan yang hendak didorong oleh pasangan calon ini yakni;
- Mewajibkan Sekolah Negeri dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) untuk memberikan beasiswa kepada atlet, minimal 5 persen dari total daya tampung.
- Merancang program scouting terstruktur dan berjenjang yang dimulai sejak di tingkat Sekolah Dasar (SD).
Itulah visi-misi, prioritas program dan fokus pengembangan di dunia pendidikan menurut pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Jika pasangan ini menang pemilu, kita berharap program ini sungguh-sungguh dilaksanakan.
Sudah saatnya pembangunan di dunia pendidikan menjadi prioritas, jika kita memang sungguh-sungguh menginginkan Indonesia Emas di 2045.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto dari cnbcindonesia.com
Leave a Reply