Eposdigi.com – Di zaman globalisasi ini, penguasaan bahasa asing menjadi sangat penting, terutama akan membantu dalam proses interaksi, baik untuk keperluan sosial biasa maupun untuk keperluan professional.
Intinya, orang yang menguasai banyak bahasa apalagi menguasai bahasa yang dominan seperti Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jerman, akan mudah memasuki lingkungan sosial yang baru, lebih cepat beradaptasi terhadap perubahan, lebih cepat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
Di Indonesia sekarang ini, sekolah belum bisa jadi andalan para murid untuk dapat menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris, bahkan hingga lulus kuliah. Padahal Bahasa Inggris telah dipelajari sejak dari Sekolah Dasar.
Mereka yang ketika lulus SMA dapat berbahasa Inggris adalah mereka yang meluangkan waktu dan mengeluarkan biaya untuk kursus Bahasa Inggris di tempat kursus sepulang sekolah.
Baca juga :
Kepentingan inilah yang membuat banyak pihak dengan motivasi yang berbeda-beda berusaha memudahkan proses menguasai bahasa asing, mulai dari guru di sekolah hingga para inovator teknologi.
Saat ini, para inovator menciptakan banyak aplikasi untuk memudahkan proses menguasai bahasa asing. Semua proses belajar bahasa yang dulu dilakukan oleh guru Bahasa Inggris misalnya, saat ini sudah dapat diambil alih proses belajar berbasis aplikasi.
Di Indonesia misalnya kita kenal aplikasi Duolingo, Learn English, Grammarly dan Future Learn. Aplikasi ini dapat dipilih untuk digunakan dalam proses memperdalam keterampilan berbahasa Inggris sesuai dengan kondisi dan tujuan belajar yang mau dicapai.
Belakangan muncul Chatbot berbasis Artificial Intelligence yang lebih canggih seperti ChatGPT, BingChat, dan LangAI yang lebih canggih dari aplikasi yang sudah kita kenal selama ini.
Chatbot AI ini bersifat multilingual, dirancang untuk dapat berkomunikasi dengan pengguna dengan bahasa yang berbeda-beda untuk melatih kemampuan bahasa asing, mulai dari Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Belanda, Bahasa Prancis Bahasa Mandarin, bahkan Bahasa Indonesia.
Baca juga :
Bill Gates Prediksi Khanmigo ChatGPT versi Asia, Bisa Mengganti Peran Guru dalam Waktu Dekat
Chatbot AI ini juga dapat mengoreksi kesalahan berbahasa yang muncul dalam proses belajar. Bahkan ChatGPT, salah satu Chatbot AI dapat mengakomodasi kebutuhan khusus pengguna.
Anak dengan ADHD misalnya, dapat menggunakan ChatGPT sebagai alat bantu belajar bahasa sehingga proses belajar bahasa menjadi sangat simple dan cepat. Sehingga anak ADHD dapat belajar bahasa dengan baik.
Kelebihan lain dari Chatbot AI seperti ChatGPT atau LangAI dapat digunakan kapan saja dan pelajar dapat berinteraksi langsung. Ini lebih efektif ketimbang metode pengajaran yang lebih akademis.
Selain itu, kelebihan lain Chatbot AI seperti CharGPT dan LangAI adalah tidak menghakimi pengguna sehingga pengguna lebih percaya diri, Pengguna juga dapat menentukan topik bahasan sendiri yang dapat dipelajari dan dapat memberikan umpan balik yang bersifat korektif.
Baca juga :
Oleh karena itu, riset yang dilakukan oleh Blanka Klimova, seorang dosen linguistic, menyimpulkan bahwa Chatbot AI bisa membantu pengembangan kosa kata, tata bahasa, dan keterampilan bahasa yang lain seperti keterampilan menulis.
Dengan kemampuan Chatbot AI seperti ChatGPT dan LangAI, dapatkah Chatbot AI menggantikan guru bahasa di kelas? Atau pelajaran bahasa asing akan hilang dari kurikulum sekolah karena para pelajar telah memiliki alternatif yang lebih efektif untuk belajar bahasa?
Menjawab pertanyaan ini Blanka Klimova seperti dilansir pada laman HIBRID.CO.ID mengatakan mungkin saja. Namun ia percaya bahwa guru masih akan memiliki peran penting sebagai mentor dan fasilitator.
Kata Blanka, ini terutama bagi murid pemula dan orang yang lebih tua. Ini terjadi karena guru memiliki pemahaman yang kuat mengenai gaya belajar individual, kebutuhan belajar bahasa, dan tujuan dari setiap murid.
Menurut Blanka, pengajaran bahasa asing akan menjadi sangat efektif jika guru menguasai dan menggunakan Aplikasi dan Chatbot AI dalam proses pengajarannya. Teknologi akan terus ada dan guru harus beradaptasi dan dapat menggunakannya.
Baca juga :
Mempertimbangkan Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi ChatGPT Dalam Penggunaannya di Lembaga Pendidikan
Guru juga, kata Blanka, selain beradaptasi dan menggunakan aplikasi dan Chatbot AI dalam proses mengajarnya, guru harus mempertimbangkan kembali metode pengajaran dan penilaiannya sehingga pengajaran lebih sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian pengajaran bahasa di masa depan akan menjadi sangat efektif dan murid lulusan SMA dijamin menguasai Bahasa Inggris setelah lulus sekolah, sehingga siap masuk perguruan tinggi.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: dialektika.or.id
Leave a Reply