Eposddigi.com – Tulisan ini merupakan seri dari empat tulisan tentang sistem pendidikan di Finlandia. Dua tulisan tentang sistem pendidikan dasar, satu tulisan tentang pendidikan dasar di kelas 7-9 dan tulisan yang hendak Eduers baca ini adalah tulisan tentang Sitem Pendidikan Menengah.
Seperti tiga tulisan sebelumnya, materi tulisan ini berasal dari buku karya Ratih D. Adiputri, dan materi lain yang saya peroleh dari korespondensi dengan kedutaan besar Finlandia di Indonesia, dan beberapa sumber lain, termasuk tulisan-tulisan saya sebelumnya tentang pendidikan di Finlandia.
Tulisan ini bermaksud memberi gambaran tentang pendidikan di Finlandia bagi guru dan para pengelola pendidikan di Indonesia. Kadang-kadang pengetahuan kita tentang pendidikan di negara lain lebih mendorong kita untuk menemukan kelebihan dan kekurangan kita, sehingga kita bisa berbenah.
Baca Juga:
Menimba Inspirasi dari Cara Finlandia Mengelola Pendidikan Dasarnya
Oleh karena itu tulisan ini berisi gambaran tentang bagaimana Sekolah Menengah Atas di Finlandia dijalankan, mulai dari kurikulumnya, fleksibilitas sistemnya dan bagaimana lulusan sekolah menengah melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Berikut uraiannya.
Fleksibilitas Pengelolaan Program Pengajaran, Sistem Kredit dan Minat Murid
Di Finlandia tersedia dua jalur pendidikan bagi lulusan pendidikan dasar (kelas 9) yakni jalur untuk Sekolah Menegah Atas (SMA) dan jalur untuk Sekolah Menegah Kejuruan (SMK). Artikel ini berisi uraian tentang Sekolah Menengah Atas di Finlandia. Uraian mengenai Sekolah kejuruan akan menyusul.
Seperti di Indonesia, kurikulum sekolah menegah atas di Finlandia didesain untuk menyiapkan para murid melanjutkan studi di perguruan tinggi. Proses belajar mengajarnya sangat disesuaikan dengan minat para murid.
Oleh karena itu, proses belajar mengajar di sekolah menegah, menggunakan sistem kredit. Hingga lulus, seorang murid harus mencapai 75 angka kredit, dan harus dicapai dalam waktu 3 tahun. Tersedia 9 kelompok bidang studi yang dipelajari.
Baca juga :
Mengintip Orientasi dan Praktik Pendidikan di Kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar Finlandia
Pada masing-masing kelompok bidang studi tersebut, ada mata pelajaran dengan sejumlah kredit wajib dan sejumlah kredit pilihan. Murid yang tidak meminati satu kelompok bidang studi cukup mengambil kredit wajib saja.
Sedangkan murid yang berminat dapat mengambil sejumlah kredit tambahan pada mata pelajaran tersebut untuk mempelajari lebih dalam, guna menyiapkan diri lebih baik untuk studi lanjut di perguruan tinggi.
Misalnya pada kelompok mata pelajaran Bahasa Finlandia dan Menulis, ada Mata Pelajaran Bahasa A, Bahasa B dan ada bahasa lain. Semua murid harus mengambil 6 kredit wajib untuk Bahasa A dan 5 kredit wajib untuk Mata Pelajaran Bahasa B.
Pada pelajaran Matematika misalnya, juga tersedia program wajib dan program pilihan yang terdiri dari pelajaran Matematika dengan silabus pendek maupun pelajaran Matematika dengan silabus panjang, dengan jumlah angka kredit yang berbeda.
Murid yang berminat pada mata pelajaran Matematika, atau yang hendak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang memerlukan dasar Matematika, wajib mengambil kredit tambahan pada pelajaran Matematika, baik pada mata pelajaran Matematika dengan silabus panjang maupun pendek.
Baca juga :
Di Finlandia Pendidikan Demokrasi Dimulai Sejak Taman Kanak Kanak
Sedangkan pada mata pelajaran Lingkungan dan Ilmu Alam, murid wajib memilih mengikuti pelajaran Biologi, Geografi, Fisika atau Kimia. Jumlah kredit wajib misalnya Biologi, kredit wajibnya ada 2. Jika berminat di bidang Biologi maka tersedia 3 kredit pilihan misalnya sesuai dengan rencana studi.
Atau jika berminat di bidang Fisika maka setelah wajib memperoleh kredit 1, dapat mengambil 6 kredit pilihan jika berminat pada mata pelajaran Fisika untuk, mempersiapkan studi lanjut di perguruan tinggi yang berkaitan dengan bidang Fisika.
Yang agak berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia adalah pada pelajaran Humaniora dan Ilmu Sosial. Pada kelompok mata pelajaran ini, ada mata pelajaran Filsafat dan Psikologi dengan kredit wajibnya 2 untuk mata pelajaran Filsafat sedangkan Psikologi 1 kredit.
Sedangkan bagi yang berminat untuk kedua bidang studi ini harus mengambil kredit tambahan 2 kredit untuk Filsafat dan 4 kredit untuk bidang studi Psikologi. Pada kelompok bidang studi ini masih ada bidang studi Sejarah dan Ilmu Kemasyarakatan.
Selain kelompok bidang studi tersebut, masih ada kelompok bidang studi Agama dan Etika, Ilmu Kesehatan, bidang studi Seni dan Keterampilan yang di dalamnya ada bidang studi Olah raga, Musik dan Seni Visual. Selain itu ada mata pelajaran wajib Bimbingan Belajar dengan 2 kredit.
Baca juga :
Menggali Inspirasi dari Cara Finlandia Mengelola Sekolah Menengah Pertamanya
Sebagai mata pelajaran wajib, mata pelajaran bimbingan belajar ini diikuti oleh semua murid. Ini adalah mata pelajaran penting bagi semua murid. Bagi guru di Finlandia, belajar efektif ada caranya dan mustahil mengharapkan proses belajar yang efektif, tanpa mengajar murid cara belajar efektif.
Di samping itu, bimbingan belajar sangat diperlukan karena setiap murid dapat memilih mata pelajaran yang berbeda-beda. Di dalam bimbingan belajar, minat murid digali sehingga pilihan mata pelajaran yang dipelajari sesuai dengan minat murid.
Biasanya mata pelajaran pilihan ini disesuaikan dengan persiapan mengikuti ujian matrikulasi setelah masa belajar di Sekolah Menengah Atas. Program belajarnya diatur sedemikian rupa, satu tahun waktu belajar dibagi dalam 5 periode.
Satu periode panjangnya 7 minggu. Jadi murid dapat memilih 6 mata pelajaran dalam 1 tahun. Murid mempelajari 1 topik dalam 6 minggu dan 1 mata pelajaran berlangsung dalam 75 menit proses belajar mengajar.
Baca juga :
6 Kiat Finlandia Menjadi Negara Dengan Indeks Pembangunan Manusia Tertinggi
Biasanya murid sudah menyelesaikan 60 kredit di akhir tahun kedua sehingga di tahun ketiga murid tinggal menyelesaikan 10 kredit tersisa, dan waktu sisanya digunakan untuk menyiapkan ujian matrikulasi yang merupakan satu-satunya ujian dalam sitem pendidikan Finlandia.
Ujian Matrikulasi
Ujian matrikulasi menilai apakah murid memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk level pendidikan sekolah menegah. Ujian baru diberikan di level ini karena para murid dianggap sudah dewasa menghadapi tekanan.
Ujian terdiri dari empat tes yang tediri dari bahasa ibu, sebagai tes yang diikuti oleh semua murid. Tiga tes lainnya merupakan tes pilihan, yang terdiri dari bahasa nasional kedua/bahasa asing lain, Matematika dan satu mata pelajaran Ilmu Sosial/Humaniora atau Ilmu Alam.
Peserta yang sudah lulus tes martikulasi tetapi mau melakukan tes ulang kembali untuk memperbaiki nilai, boleh mengulang satu kali. Jika gagal dalam mata pelajaran wajib, maka dapat mengulang kembali dalam dua periode tes berikutnya.
Tim penyelengara tes martikulasi dilakukan oleh sebuah badan independen, yang beranggotakan 40 orang, yang dipimpin oleh seorang ketua. Ketua dan angota badan penyelenggara ujian matrikulasi dipilih oleh kementrian pendidikan berdasarkan usul dari universitas dan Badan Pendidikan Nasional.
Hasil ujian matrikulasi digunakan sebagai standar untuk mengukur pencapaian standar pendidikan oleh sekolah menegah. Hasil ujian matrikulasi juga digunakan sebagai syarat masuk perguruan tinggi di Finlandia.
Baca juga :
Itulah gambaran tentang bagaimana kurikulum dan proses pendidikan yang dikelola Finlandia secara fleksibel karena memilih sistem kredit dalam melaksanakan program pengajarannya, dan bukan sistem paket seperti kita di Indonesia.
Harusnya Indonesia dapat menerapkan sitem kredit juga, jika pengembangan bakat dan minat murid sungguh menjadi tujuan pendidikan kita, sesuai dengan cita-cita Kurikulum Merdeka yang menjadikan pengembangan murid sebagai tujuan satu-satunya.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: rencanamu.id
Leave a Reply