Eposdigi.com-Hingga kini, bangunan sekolah yang atapnya rubuh masih juga terjadi. Kejadian yang paling baru terjadi di Sekolah Dasar Negeri Sukadanau 01 di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Beruntung kejadian ini terjadi pada hari Sabtu, (6/5) ketika tidak ada aktivitas, sehingga tidak ada korban jiwa.
Penyebabnya adalah rangka atap sudah rapuh sehingga tidak kuat menopang beban. Kejadian semacam ini hampir terjadi setiap tahun di berbagai penjuru tanah air. Oleh karena itu, beritanya sangat mudah ditemukan jika kita googling di internet.
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Sudah Dibuka. Lulus Dari Sini, Langsung Jadi ASN
Bahkan di www.detik.com eduers dapat menemukan kanal khusus kumpulan berita tentang gedung yang roboh di seluruh pelosok negeri, mulai dari yang sangat dekat dengan Ibu kota negara seperti Bekasi, hingga yang paling pelosok.
Dalam pencarian, saya menemukan beberapa link berita terkait respon Nadiem Makarim terhadap kejadian serupa pada saat yang lalu. Misalnya pada tahun 2019 setelah SDN Gentong di Pasuruan ambruk yang menewaskan dua orang; satu orang murid dan seorang guru.
Respon Nadiem Makarim pasca kejadian tersebut adalah menerjunkan tim untuk melakukan investigasi. Nadiem, berharap dengan hasil investigasi, Kementrian Pendidikan dapat menciptakan satu sistem monitoring yang lebih baik untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
Namun setelah peristiwa di SDN Gentong, pada tahun yang sama masih terjadi kasus yang sama, misalnya terjadi di SDN Duku Klopo Jombang Jawa Timur. Tidak lama setelah itu, menyusul pula kasus lain SMKN 1 Miri Sragen Jawa Tengah yang menyebabkan 13 korban luka berat.
Baca juga: Mengintip Orientasi Dan Praktik Pendidikan Di Kelas 1 Dan 2 Sekolah Dasar Finlandia
Kejadian-kejadian ini, membuat Nadiem Makarim pada tahun 2020 fokus melakukan pengecekan terhadap kondisi gedung sekolah yang rentan roboh. Namun sepanjang tahun 2020 hingga tahun 2021 dan tahun 2022 kejadian sekolah roboh masih juga sering terjadi.
Dari data yang kami himpun, penyebap robohnya gedung sekolah tidak selalu terjadi pada gedung-gedung yang sudah tua. Kasus SDN Gentong di Pasuruan misalnya belum lama diperbaiki. Atau juga pada kasus SMAN 96 Cengkareng Jakarta Barat.
Pada kasus SDN Gentong, diduga terjadi karena rangka atap yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi. Kasus ketidaksesuaian spesifikasi juga terjadi pada kasus SMAN 96 Cengkareng Jakarta Barat. Pada dua kasus ini diduga ada indikasi korupsi dalam proses pembangunan gedung tersebut.
Apa yang perlu dilakukan Sebagai Upaya Pencegahan?
Agar gedung sekolah aman dan nyaman digunakan dalam proses belajar mengajar, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian gedung rubuh tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
Pertama, pemerintah perlu secara periodik melakukan audit keamanan gedung. Datanya kemudian digunakan untuk melakukan tindak lanjut seperti melakukan renovasi apabila hasil auditnya merekomendasikan tindakan renovasi.
Aparat yang melakukannya adalah Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum di masing-masing daerah. Gedung SD dan SMP menjadi kewenangan Kabupaten-Kota sedangkan gedung SMA/SMK dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pekerjaan Umum Propinsi.
Baca juga: Tentang Masuk Sekolah Jam 5.30 Pagi Di NTT: Setelah Survey KPAI, Lalu Apa?
Ini tidak hanya berlaku pada sekolah negeri, melainkan juga sekolah swasta meskipun dari data yang kami himpun, hingga kini, gedung yang roboh, kebanyakan terjadi pada bangunan sekolah negeri. Menurut kami pemerintah memiliki aparat untuk melakukan ini secara periodik.
Selain membuat kesimpulan tentang kondisi gedung dan rekomendasinya, tim ini juga bertugas melakukan koordinasi untuk memastikan rekomendasi tidak lanjut sunguh-sungguh dilakukan oleh pengguna gedung, dalam hal ini Kepala Sekolah.
Ini adalah sistem monitoring yang sangat perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan yang sangat perlu dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan jajarannya, untuk mencegah jatuhnya korban di lingkungan sekolah.
Kedua, sebagai penguna gedung, Dinas Pendidikan perlu memiliki tim untuk melakukan verifikasi dokumen perencanaan pembangunan gedung sekolah untuk memastikan dari segi perencanaan, proyek pembangunan gedung sekolah akan menghasilkan bangunan yang aman.
Tim tersebut harus bekerja untuk memastikan tahap demi tahap; material yang digunakan adalah material yang sesuai dengan dokumen perencanaan untuk mencegah pergantian spesifikasi material yang berpengaruh pada kualitas bangunan dan keamanan gedung yang dibangun.
Baca juga: Efek Terjadinya Sekolah PJJ, PTM, Dan Hybrid
Ini selain untuk memastikan kualitas bangunan sesuai dengan dokumen perencanaan tetapi juga untuk mencegah terjadinya korupsi dalam proses pembangunan gedung sekolah. Saya yakin pemerintah telah memiliki tim yang saya maksud, tinggal kita berharap tim ini bekerja secara benar.
Sering terjadi penyelewengan pada salah satu tahap tersebut atau pada semua tahap tersebut sehingga pembangunan gedung sekolah menghasilkan bangunan yang tidak aman digunakan, dalam proses belajar mengajar.
Itulah dua langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah, untuk memastikan semua gedung sekolah aman digunakan dalam proses belajar mengajar, sehingga murid dan guru dijamin keamanannya dalam proses belajar mengajar.
Foto: okezone edukasi
Leave a Reply