Mengenal Gejala Anxiety Disorder Pada Anak, Orang Tua Wajib Paham

Budaya
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Gangguan kecemasan dialami oleh banyak orang. Pada tingkat tertentu menjadi masalah kesehatan mental. Orang dengan gangguan kecemasan mengkhawatirkan sesuatu padahal sesuatu yang dikhawatirkan tersebut belum tentu terjadi.

Kecemasan secara berlebihan seringkali menghambat perkembangan, bahkan mengganggu produktvitas orang yang mengalami. Apalagi kecemasan yang berlangsung lama.

Kecemasan tidak hanya dialami oleh orang dewasa, melainkan juga dialami oleh anak-anak. Kecemasan pada anak-anak disebut child anxiety disorder. Anak dengan anxiety disorder sering menghindar melakukan sesuatu, seperti pergi ke sekolah.

Baca Juga: 

Gerakan Body Positivity, Mengapa Remaja Membutuhkan Gerakan ini?

Jika tidak ditelusuri akar masalahnya, anak dengan anxiety disorder akan mengalami hambatan yang sangat serius dalam perkembangannya.

Oleh karena itu orang tua harus memahami seluk beluk child anxiety disorder agar dapat menolong jika gejala ini diamati pada anak.

Berikut ini, uraian tentang child anxiety disorder yang kami rangkum dari merdeka.com dan Child Mind untuk membantu orang tua mengenali gejala child anxiety disorder tersebut.

Pengertian child anxiety disorder   

Child anxiety disorder adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kecemasan pada anak, dimana anak mengalami perasaan khawatir atau ketidak nyamanan yang ekstrim dan berkepanjangan.

Gejala lanjutannya adalah anak berusaha menghindari situasi yang membuatnya cemas. Biasanya berkaitan dengan hal yang wajib dialami oleh anak karena tuntutan pertumbuhannya, seperti belajar di sekolah.

Gejala Child Anxiety Disorder  

Biasanya gejala child anxiety disorder pada tiap tiap anak berbeda beda. Meskipun begitu ada gejala kecemasan yang umum pada anak yang sering terjadi seperti:

  • Anak sulit tidur.
  • Mengeluh sakit perut atau masalah fisik yang lain.
  • Berusaha menghindari situasi tertentu
  • Menolak lepas dari gendongan orang tua, pengasuh atau tidak mau turun dari mobil.
  • Sulit konsentrasi dan terlihat gelisah.
  • Sering marah bahkan mengamuk.

Gejala gejala tersebut selalu terkait dengan apa yang menjadi sumber kecemasan nya. Oleh karena itu, terkait juga dengan penyebab kecemasan tersebut.

Jenis Child Anxiety Disorder  

Selain mengenali gejalanya, orang tua dan guru pun perlu mengenali jenis child anxiety disorder agar orang tua dan guru dapat lebih tepat mendampingi anak dengan anxiety disorder.

  • Gangguan kecemasan karena perpisahan.

Gangguan ini muncul karena anak harus berpisah dengan tokoh penting yang berpengaruh seperti orang tua atau pengasuh, atau tokoh berpengaruh lainnya. Terutama karena perpisahan dengan tokoh tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi anak.

Baca Juga:

Ini Temuan Terakhir Ilmuwan tentang Dampak Pandemi bagi Perkembangan Otak Remaja

Gejalanya anak dengan gangguan ini menolak meninggalkan rumah atau pergi ke sekolah dengan atau karena akan menemui tokoh berpengaruh lain. Atau juga takut tidur sendirian, yang biasanya ditemani oleh tokoh tertentu.

  • Gangguan kecemasan sosial   

Gangguan kecemasan ini sangat banyak dialami oleh anak usia sekolah. Biasanya gangguan ini muncul karena anak-anak ini sangat peka dengan respon sosial dari lingkungan sekitar.

Anak dengan gangguan kecemasan sosial takut melakukan kesalahan, takut dipermalukan, takut orang lain mengetahui kelemahannya, Mereka kemudian berusaha menghindari dari situasi-situasi tersebut.

Gejalanya adalah, muncul keringat dingin, gemetaran, terengah engah, menagis bahkan mengamuk ketika harus menghadapi situasi yang dihindari.

Baca Juga:

Kita Harus Serius, Ini Tidak Boleh Dibiarkan Terjadi Lagi

  • Gangguan kecemasan Obsesif-kompulsif

Gangguan ini biasanya berkaitan dengan aturan tertentu entah dibuat oleh anak sendiri, atau dibuat oleh orang yang berpengaruh menurut anak, yang sudah terlanjur mapan diberlakukan  anak tersebut.

Ketika aturan tersebut tidak berlaku sesuai dengan yang biasanya berlaku, anak menjadi cemas karena perubahan aturan tersebut.

Misalnya, dalam mengerjakan tugas sekolah anak terpaksa mengikuti saran orang tua yang berbeda dari cara yang di tugaskan guru. Meskipun pekerjaannya dikerjakan dengan benar tetapi proses tersebut membuat anak cemas.

Membantu Anak Menghadapi Anxiety Disorder

Untuk dapat membantu anak mengatasi kecemasan, orang tua atau guru harus terlebih dahulu memahami sebab munculnya kecemasan. Oleh karena itu, orang tua dan guru perlu berkomunikasi, juga berkomunikasi dengan anak.

Setelah jelas penyebabnya, baru melakukan terapi. Sebaiknya terapinya dilakukan oleh professional. Bisa konselor, bisa psikolog. Atau jika perlu mengunakan obat, maka perlu melibatkan psikiater.

Baca Juga:

Gejala Toxic Masculinity Pada Remaja; Merokok dan Miras

Konselor, psikolog dan psikiater menguasi metode terapi yang disesuaikan akar masalahnya. Metode terapi yang umum adalah terapi perilaku kognitif.

Terapi perlu dilakukan secepatnya karena jika tidak secepatnya kecemasan akan menginterupsi pertumbuhan anak. Padahal tahap pertumbuhan sekarang akan menjadi dasar pertumbuhan selanjutnya.

Semia anak berhak menikmati pertumbuhan yang maksimal, oleh karena itu semua orang tua berkewajiban untuk mendampingi anaknya sehingga terbebas dari rasa cemas yang berkepanjangan.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: orami.co.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of