Pesan Martin Cooper Seorang Penemu Smartphone, bagi Pecandu Smartphone di Indonesia

Internasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Banyak orang justru mengalami penurunan produktivitas setelah teknologi pintar seperti smartphone berada di genggamannya. Oleh karena itu Martin Cooper, seorang penemu handphone menyarankan agar manusia tidak menghabiskan waktunya dengan gadget-nya.

Itu adalah reaksi Cooper ketika pembawa acara BBC Breakfast menuturkan bahwa ia menghabiskan waktunya lima jam sehari dengan smartphone-nya. Cooper kaget mendengar penuturan tersebut.

“Benarkah? Benarkah Anda menghabiskan waktu lima jam sehari? Bagaimana dengan kehidupan Anda yang lain? Carilah kehidupan!”, ujar Cooper kaget, seperti dilansir pada laman cnbcindonesia.com.

Martin Cooper adalah orang yang pertama kali menggagas smartphone dengan integrasi berbagai fungsi dengan ukuran kecil yang bisa dibawa ke mana-mana. Ia juga menggagas agar semua orang memiliki nomor smartphone sendiri seperti saat ini.

Baca Juga:

Bill Gates; Smartphone Akan Punah dan Akan Digantikan Teknologi Ini

Sebelumnya, tahun 1973 Martin Cooper telah menciptakan telepon mobil Dyna TAC 8000X yang sangat populer digunakan di mobil-mobil saat itu.

Martin Cooper kemudian menggagas telepon dalam ukuran kecil yang bisa dipegang, dapat dimasukkan ke dalam saku, didekatkan ke telinga, dapat didekatkan ke mulut. Ide ini kemudian menarik minat Motorola untuk berinvestasi.

Motorola kemudian menginvestasikan jutaan dolarnya pada proyek tersebut, yang 10 tahun kemudian, pada tahun 1983 motorola merilis Dyna TAC 8000X, versi handphone pertama kali.

Produksi ini kemudian memicu hadirnya perusahaan teknologi smartphone yang lain seperti Nokia, Siemens, Samsung dan lain-lain.

Baca juga : 

Warung yang Kian Memesona, Investor Kelas Dunia Pun Kepincut

Cooper yang kini berusia 92 kemudian menuturkan, ia hanya menggunakan waktunya 5 persen sehari dengan smartphone-nya. Ini sangat jauh dari kenyataan orang-orang pada umumnya. Banyak orang bahkan sudah bergantung pada smartphone-nya setiap hari.

Berdasarkan survey global tahun 2021, penduduk dunia menghabiskan waktunya 4 jam, 48 menit sehari dengan smartphone-nya.

Survey tersebut menggambarkan masyarakat Indonesia bahkan lebih lama menghabiskan waktu dengan smartphone-nya, yakni 5,4 jam sehari. Ini sama dengan masyarakat Brasil.

Kondisi ini menjadi tantangan banyak pihak karena fokus perhatian orang beralih dari sesuatu yang dikerjakan menurut tantangan real kehidupan, ke hal lain.

Baca juga : 

Apa Saja Infrastruktur Vital Bidang Pertanian dalam Era Industri 4.0?

Kita tahu bahwa smartphone selain menyediakan berbagai kemudahan untuk mengakses banyak hal baru, juga menjadi media yang menyediakan banyak pilihan dan tawaran baik, maupun tawaran buruk secara moral.

Oleh karena itu, menggunakan smartphone secara produktif menjadi tantangan manager HRD di kantor-kantor pemerintah dan swasta, yang mengalami penurunan produktivitas kerja karyawannya.

Selain itu tantangan menggunakan smartphone secara produktif, juga menjadi tantangan hidup keluarga-keluarga. Baik dalam hubungan antara suami istri maupun hubungan antara anak dengan orang tua.

Tantangan yang sama juga dihadapi oleh guru di sekolah. Di satu pihak, proses belajar mengajar memerlukan smartphone dalam proses tersebut. Namun di pihak lain banyak anak teralih fokus belajarnya karena smartphone yang ada di genggaman mereka.

Baca juga : 

Peradaban Manusia akan jadi seperti apa?

Oleh karena itu menurut Cooper, kondisi ini harus dikelola. Semua orang harus memiliki tujuan dalam apa yang dikerjakannya dan berlatih untuk berfokus pada tujuan tersebut. Meskipun ini membutuhkan kematangan tersendiri, namun menurut Cooper, ini sangat bisa dilatih.

Oleh karena itu menurt Cooper ini harus menjadi orientasi program kerja atau fokus kerja baru bagi para pengelola SDM, para konselor keluarga, juga guru di sekolah-sekolah kita. Agar smartphone menjadi lebih bermanfaat bagi pertumbuhan manusia dan bukan sebaliknya.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto dari kompas.com 

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of