Eposdigi.com – Kekerasan dengan alasan apapun adalah tindakan barbar, kejam, biadab dan tidak berprikemanusiaan. Sebuah perjuangan suci yang membawa amanat suara rakyat yang adalah suara Tuhan pada akhirnya ternodai ketika suara agama dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan terhadap orang yang berbeda pandangan dengan mereka.
Segelintir orang berakal busuk dan buta mata serta hati nurani berbajusirahkan agama menjadikan aksi demonstrasi para mahasiswa sebagai panggung “merayakan” kekerasan mereka.
Mereka mungkin bertepuk tangan, bersorak ria karena telah berhasil memukul dan mempermalukan Bang Ade Armando namun tidak bagi kita yang berakal sehat. Mereka telah mempermalukan diri mereka sendiri bahkan ajaran agama yang selalu menjadi dalih bagi mereka untuk melakukan kekerasan.
Mereka mungkin sedang “merayakan” kemenangan mereka namun tidak bagi yang memiliki hati nurani dan akal sehat.
Baca Juga: Radikalisasi di Lembaga Pendidikan Mengancam Indonesia?
Mereka justru sedang “menangisi” kekalahan mereka karena akal sehat yag selalu diwartakan oleh Bang Ade Armando melalui Cokro TV mampu membawa mereka keluar dari ruang-ruang persembunyian mereka sehingga masyarakat seluruh Indonesia bisa melihat dan terbuka mata hatinya bahwa kekerasan atas nama agama itu sedang dan masih dekat dengan kehidupan kita yang mencintai kemajemukan atau pluralitas.
Akal sehat yang diwartakan oleh Bang Ade mampu memancing mereka yang selama ini menjalankan ajaran agama mereka tidak dengan akal sehat melainkan dengan kekerasan sehingga menyadarkan kita semua bahwa virus radikalisme itu belum mati.
Meskipun organisasi mereka sudah dibubarkan dan mendorong kita semua yang mencintai kemajemukan dan perbedaan untuk berani bersuara, tidak hanya membiarkan Bang Ade dan teman-temannya berjalan dan berjuang sendiri.
Dari video-video aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum kelompok yang diyakini bukan dari kelompok mahasiswa terdengar suara menyuarakan suara mengatasnamakan agama untuk melegitimasi kekerasan mereka terhadap Bang Ade.
Baca Juga: Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri dan Gerakan Radikalisme di Sekolah
Karena kalau kita menelusuri jejak digital, dalam diskusi tentang isu presiden tiga periode yang ditayangkan oleh TV One dalam program Catatan Demokrasi pada Juni-22, 2021, Bang Ade Armando dengan tegas mengatakan; “TIDAK SETUJU presiden tiga periode.
Artinya pernyataan Bang Ade Armando yang tidak setuju presiden tiga periode sejalan dengan salah satu tuntutan para mahasiswa yang melakukan aksi demonsrasi hari ini.
Maka dari itu, suara mengatasnamakan ajaran agama yang menyertai tindak kekerasan oknum kelompok terhadap Bang Ade Armando hari ini dapat dipastikan bahwa alasan persekusi terhadapnya adalah karena perjuangan gigih Bang Ade Armando dalam menyuarakan penghargaan dan penerimaan akan kemajemukan dan pluralitas.
Oleh karena itu sejatinya aksi mahasiswa hari ini, dimanfaatkan oleh kelompok intoleran dan radikal untuk melaksanakan “misi” mereka yaitu melakukan kekerasan terhadap siapapun yang selama ini mengkritisi tindakan mereka.
Baca Juga: Benarkah Sekolah Kita Sedang Mengalami Darurat Kekerasan?
Ini yang pantas kita waspadai. Bahwa ketika kepemimpinan Republik ini ada dalam genggaman mereka, adalah tindak mungkin bahwa kekerasan akan menghiasi rahim pertiwi ketika yang berbeda pandangan dan keyakinan oleh mereka dianggap sebagai musuh yang harus disiksa atau mungkin harus dibunuh.
Butuh keseriusan untuk selalu waspada namun juga keberanian untuk menyuarakan kebenaran.
Kalau secara pribadi, saya mencoba merefleksikan pengalaman tragis hari ini dalam konteks iman saya sebagai seorang Katolik, maka apa yang dialami oleh Bang Ade Armando hari ini hampir mirip dengan yang dialami oleh Yesus Kristus.
Kebenaran yang diwartakan oleh Yesus Kristus mampu membongkar kemunafikan para imam kepala, ahli Taurat dan orang Farisi yang pada akhirnya melakukan kekerasan bahkan mempermalukan Yesus dan membunuh Yesus di kayu salib (bdk. Luk 23:1-49).
Baca Juga: Arab Saudi Mengembangkan Kurikulum Baru untuk Menumbuhkan Toleransi
Jika Akal Sehat yang selalu diwartakan oleh Bang Ade Armando ditempatkan dalam konteks refleksi iman saya di atas, maka Akal Sehat itu sendiri adalah Kebenaran yang pada akhirnya mampu membongkar kemunafikan sekelompok orang yang radikal dan mendewakan kekerasan atas nama agama sehingga membuat mereka dengan terang benderang melakukan kekerasan dan mempermalukan Bang Ade tanpa peri kemanusiaan.
Artinya akal sehat atau kebenaran mempermalukan mereka di satu sisi, namun tindakan mereka terhadap Bang Ade yang biadab juga mempermalukan diri mereka sendiri.
Apapun alasannya, kekerasan itu muncul karena perasaan malu dalam diri mereka sendiri yang tidak mampu menjalankan ajaran agama secara benar.
Maka perlakuan biadab dan tidak berprikemanusiaan yang dialami oleh Bang Ade Armando adalah kemenangan Akal Sehat yang mampu membongkar kemunafikan pelaku kekerasan yang selama ini secara terang benderang menjalankan ajaran agama bukan dengan Kebenaran namun dengan Kebohongan.
Baca Juga: Universitas Islam Internasional Indonesia Jadi Kiblat Riset Islam Moderat
Akal sehat adalah suara Kebenaran yang akhirnya menyadarkan kita semua bahwa Kebenaran itu mahal, bukan karena dibayar dengan uang melainkan “nyawa.”
Akal sehat telah menjadi suara kenabian, kemenangan kebenaran meskipun harus menerima perlakuan biadab dan tidak berprikemanusiaan.
Bang Ade Armando telah menjadi contoh dan teladan Kebenaran (Akal Sehat) dalam menjalankan ajaran agama yang bukan menjauhkan bahkan membunuh perbedaan dan pluralitas melainkan menerimanya sebagai kekayaan rohani bersama.
Bang Ade Armando telah menjadi inspirasi Kebenaran bahwa hanya dengan ketulusan dan keberanian dalam perjuangan akan mampu memenangkan pertandingan meski penderitaan dan siksaan harus dialami sebagaimana Yesus Kristus.
Bang Ade Armando, hanya doa yang bisa kupanjatkan dari negri seberang untuk kesembuhan bang Ade dan kekuatan bagi istri dan anak-anak Bang Ade. Bang Ade Armando, Anda adalah Pahlawan Akal Sehat, Inspirator perjuangan kebenaran. Berdiri dan ada bersamamu Bang Ade Armando. / Manila: 11-April 2022
Foto dari: suara.com
Leave a Reply