Eposdigi.com – Kreativitas dan inovasi dalam dunia pendidikan terus diciptakan dan didesain sedemikian rupa dengan tetap berpegang teguh pada karakteristik bangsa serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Kini, kita dihadapkan dengan salah satu program yang ditawarkan oleh Menteri Nadiem Makarim yaitu perihal sekolah penggerak.
Program sekolah penggerak merupakan program kolaboratif antara Kemendikbud dan Pemerintah Daerah yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Dua kata terakhir yaitu Pelajar Pancasila yang selanjutnya menjadi konsentrasi penulis dalam tulisan ini. Pelajar Pancasila jika boleh ditafsirkan adalah pelajar yang kepribadian dan perilakunya selalu berlandaskan pada nilai-nilai atau sila-sila Pancasila.
Baca Juga: Upaya Membangun Kearifan Lokal dalam Pendidikan
Hemat penulis ini sangatlah penting untuk dijadikan sebagai fondasi dan basis yang menggerakan perilaku dan kepribadian utamanya para pelajar. Mengapa demikian?
Hal ini tentu tidak terlepas dari realitas dalam dunia pendidikan pada khususnya dimana tidak sedikit para pelajar yang terjerat dalam lingkaran setan kejahatan seperti perilaku intoleransi, rasisme, terorisme dan kejahatan lainnya.
Dalam profil Pelajar Pancasila disebutkan beberapa nilai yang menjadi karakter pelajar pancasila, antara lain: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global, mandiri, bernalar kritis, kreatif, dan bergotong royong.
Nilai-nilai inilah yang kemudian menjadi visi dan tujuan yang harus segera tercapai dalam desain sekolah penggerak.
Kerja Kolaboratif
Sekolah penggerak bukanlah sebuah konsep yang mudah untuk dijalankan. Sebagaimana ditegaskan pada awal tulisan ini bahwa sekolah penggerak merupakan kerja kolaboratif yang dinisiasi oleh Kemendikbud dan Pemerintah Daerah.
Dalam proses pelaksanaannya, begitu banyak aktor kunci untuk bisa mewujudkan visi dan misi sekolah penggerak. Dalam hemat penulis disebutkan beberapa aktor, antara lain: pemerintah (pusat dan daerah), guru, lingkungan sekolah, pelajar dan keluarga.
Baca Juga: Apa Prioritas Pendidikan di Tahun 2021?
Kelima aktor ini adalah kunci yang senantiasa menggerakan roda kemajuan sekolah penggerak. Bagaimana perwujudan atau bentuk kerja kolaboratif dari aktor-aktor di atas?
Hal yang paling utama adalah membuat pemetaan dan pendataan perihal kelayakan sekolah penggerak baik dari aspek sarana dan prasarana maupun aspek kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Antara kesediaan sarana dan prasarana dengan kualtias SDM itu memiliki satu jalur yang sama dan tidak bisa dipisahkan.
Kedua dan juga yang paling penting adalah bagaimana mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan yang ada itu untuk kepentingan menghasilkan hal-hal yang sifatnya berguna baik untuk kepentingan sekolah pada umumnya atau pun untuk kepentingan guru dan pelajar pada khususnya.
Ketiga, kerja kolaboratif ini harus dilakukan secara transparan serta dibangun di atas semangat kerja bersama (gotong royong) sehingga hasil yang diharapkan akan terwujud.
Mari kita terus mendukung kehadiran konsep sekolah penggerak sebagai salah satu konsep baru dalam satu nafas harapan yang sama yakni bisa menghasilkan pelajar Pancasila.
Penulis adalah Guru Sosiologi pada SMA plus Pembangunan Jaya Bintaro
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis /Foto:gtk.kemdikbud.go.id
[…] Baca Juga: Ekosistem Sekolah Penggerak […]