Eposdigi.com – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Media Online Indonesia (MOI) melantik Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Propinsi Banten secara bersamaan di D’wisa Hotel and Resto, Cipocok, Kota Serang, belum lama ini.
Hadir pada kesempatan tersebut jajaran pengurus pusat yakni Ketua Umum MOI Rudi Sembiring Meliala, Ketua Harian Siruaya Utamawan,SE, dan Sekjen H.M. Yusuf Rizal,SH,SE,M.Si.
Hadir pula jajaran pengurus yang lain yakni Diding Sudrajad selaku Direktur Pengembangan Usaha, Bendahara Umum Hj. Chandra Manggi Rahayu,SE, dan Ranti Erlin Tanjung,SE selaku Sekretaris Hubungan Antar Lembaga.
Pengurus MOI Peropinsi Banten yang dilantik adalah Pengurus DPW MOI Propinsi Banten, Pengurus DPC Kota dan Kabupaten Serang, DPC Kota Tangerang Selatan, DPC Kota Tangerang, DPC Kabupaten Tangerang. DPC Kabupaten Lebak, DPC Kabupaten Cilegon dan DPC Pandeglang.
Baca Juga: Prostitusi Online, Media Massa dan Degradasi Moral
Dalam sambutannya sebelum pelantikan, Ketua Umum DPP MOI menegaskan bahwa MOI adalah sebuah organisasi perkumpulan media online di Indonesia. Ia menjelaskan, MOI bukan organisasi wartawan, melainkan organisasi perusahaan pers.
“Anggota MOI adalah para pemilik perusahaan media online, bukan wartawan. Oleh karena itu, MOI adalah mitra dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI)”, jelas founder koranburuh.com ini.
“Jadi Bapak Ibu yang dilantik hari ini adalah para pemilik perusahaan atau yang mewakili pemilik perusahaan pers. Jadi jika ada pemilik pers yang belum bergabung, maka segeralah mendaftar menjadi anggota MOI”, ajak mantan aktivis buruh ini.
Baca Juga: Media dan Penghormatan Pada Perempuan
Tujuan MOI Didirikan
Menurut Rudi Sembiring Meliala, berdasarkan data yang dilansir, baik oleh Dewan Pers maupun oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika, bahwa saat ini terdapat lebih dari 40 ribu media online yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang telah berbadan hukum maupun yang belum berbadan hukum.
Kehadiran mereka oleh pihak tertentu juga oleh media mainstream tertentu, dikatakan sebagai media abal-abal, tidak bermutu, dianggap remeh, bahkan sering di-bully.
Menurutnya, keadaan inilah yang mendorong lahirnya MOI pada tahun 2018. Oleh karena itu, MOI dengan semangat yang luar biasa ingin berpartisipasi melalui bidang jurnalistik untuk membangun Indonesia yang maju dan lebih berkualitas.
“Oleh karena itu, kehadiran MOI di Indonesia menjadi kabar baik bagi semua penggiat media online, baik yang berbadan hukum maupun yang belum berbadan hukum, MOI menyambut kehadiran mereka”, lanjut Rudi Sembiring Meliala.
Selanjutnya ia menegaskan, itulah tujuan MOI, menjadi wadah untuk bersatu agar menjadi kuat dan mau berpartisipasi di tengah bangsa yang sedang giat membangun. Oleh karena itu, para pendiri waktu itu memilih logo MOI adalah profesional, kritis dan konstruktif.
Makna Logo MOI
Dalam rangka mewujudkan makna logo di atas, para pengurus MOI diharapkan bersama-sama membina semua media yang tergabung di MOI menjadi media profesional.
Oleh karena itu, sejak tahun 2018, pengurus MOI Pusat langsung mencanangkan program bantuan kepada seluruh media anggota MOI, agar berbadan hukum perusahaan pers.
Oleh karena itu, pengurus saat itu langsung mengeluarkan instruksi kepada semua anggota yang mau mendirikan perusahaan pers hanya dengan biaya 4 juta rupiah. Dengan biaya tersebut, yang diperoleh perusahaan adalah surat keputusan Menkumham dan Akta Notaris.
“Dengan demikian, kehadiran portal baru disambut MOI dengan semangat yang positif, dan MOI mengambil posisi pemberdayaan. Tidak ada media besar saat ini langsung besar. Dulu juga mereka adalah media kecil”, jelas Rudi.
Baca Juga: Media sosial; so sial?
Sedangkan makna logo yang kedua, kritis, dijelaskan Rudi Sembiring Meliala bahwa pada dasarnya, pemerintah selaku pemangku kekuasaan cenderung korup. Oleh karena itu, fungsi media menjadi perwakilan masyarakat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan benar.
Terkait makna logo yang ketiga, konstruktif, Rudi Sembiring Meliala dalam sambutannya menjelaskan bahwa MOI dalam segala geraknya melakukan semua hal secara terkonsep, terencana dan terstruktur.
Di akhir sambutannya, ia menyerukan agar MOI dengan berbagai potensi didorong untuk terus bersinergi untuk mewujudkan kehadiran MOI sebagai organisasi yang profesional, kritis, dan konstruktif.
Sumber tulisan ini dari depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis.
Leave a Reply