Eposdigi.com – Imunisasi adalah suatu upaya untuk membentuk atau meningkatkan kekebalan tubuh, baik orang dewasa maupun anak-anak, terhadap suatu penyakit. Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk mencegah penyakit tertentu atau menghindari risiko munculnya gejala yang berat saat terserang suatu penyakit.
Salah satu bentuk imunisasi adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin merupakan suatu antigen atau benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Vaksin biasanya berisi mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan. Vaksin juga bisa berisi bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut.
Bila diberikan kepada seseorang, vaksin akan menimbulkan reaksi sistem imun yang spesifik dan aktif terhadap penyakit tertentu, misalnya vaksin flu untuk mencegah penyakit flu dan vaksin COVID-19 untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Biasanya, vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan cara disuntik.
Baca Juga: Ingat, Vaksin Tak Cukup Mencegah Corona
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada semua guru dan tenaga kependidikan, termasuk yang berstatus honorer.
“Seluruh guru dan petugas penunjang di sekolah harus dapat vaksin. Jadi nanti yang akan dapat baik guru honorer maupun ASN,” katanya dikutip dari diskusi yang disiarkan langsung melalui Youtube FMB9ID_IKP, Jumat (26/2). Karena itu Kementerian Kesehatan terus bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan.
Pemberian Vaksin bagi tenaga pengajar agar sekolah tatap muka dapat mulai dibuka pada Juli 2021 atau awal semester kedua tahun ajaran 2020/2021.
Lebih jauh Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik yang telah berlangsung sejak Rabu (24/2/2021) dapat diselesaikan pada Juni 2021.
Baca Juga: Menuju Kedaulatan Vaksin Corona
“Kami ingin memastikan kalau kita bisa vaksinasi sampai akhir bulan Juni, tahun ajaran berikutnya di bulan Juli, kita sudah melakukan proses tatap muka di sekolah,” kata Nadiem di Jakarta, Rabu (25/2/2021).
Senada dengan Nadiem, Presiden Joko Widodo mengatakan, vaksinasi perdana yang digelar bagi para guru di DKI Jakarta akan diikuti dengan penyuntikan vaksin kepada guru-guru di provinsi lain.
Menurut Jokowi, guru merupakan salah satu kelompok prioritas penerima vaksin untuk menjamin kelancaran kegiatan belajar selama pandemi.
“Tenaga pendidik dan kependidikan, guru, ini kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan,” kata Jokowi, Rabu.
Baca Juga: Jika Punya Kondisi Ini, Anda tidak Mungkin Divaksin Corona
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menilai kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan pola tatap muka adalah pola pembelajaran yang paling efektif karena guru dapat melihat langsung respons dan ekspresi peserta didik.
Lewat pembelajaran tatap muka ada interaksi guru dan siswa yang tidak tergantikan dengan model apapun, kedekatan emosional antara guru dan siswa menjadi kunci keberhasilan penanaman nilai-nilai pendidikan, lebih-lebih pada penanaman pendidikan karakter.
Karena pendidikan bukan hanya sekedar penyampaian materi akademis, tetapi sentuhan-sentuhan moral, spiritual, tanggungjawab, kedisiplinan, menghormati, menghargai orang yang lebih tua atau guru, sesama teman, mempunyai andil yang tidak sedikit bagi pembentukan pribadi siswa untuk menjadi insan yang baik.
Keluasan arti mendidik tidak bisa dipagari dengan hanya pemberian tugas tanpa ada komunikasi dan model yang bisa diperoleh anak secara langsung. Tidak salah jika ada ungkapan pendidikan daring kering.
Foto: viva.co.id
[…] Baca Juga: Vaksinasi dan Upaya Untuk Mewujudkan Sekolah Tatap Muka […]
[…] Baca Juga: Vaksinasi dan Upaya Untuk Mewujudkan Sekolah Tatap Muka […]
[…] Baca Juga: Vaksinasi dan Upaya Untuk Mewujudkan Sekolah Tatap Muka […]