Selain Pandemi Corona, Juga ada Banyak Penyakit Endemik lain di Indonesia

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Secara Global, hingga saat ini Corona telah menyebabkan lebih dari 489 ribu jiwa terinfeksi. Dua puluh dua ribu diantaranya meninggal dunia.

Pun demikian di Indonesia. Sejak diumumkan kasus positif pertama tanggal 2 Maret 2020 lalu, hingga hari ini kasus konfirmasi positif di Indonesia sudah menyentuh angka 893 (covid-19.go.id, 26/03/2020, Pkl 20:19).

Pandemi Corona bukan lagi sekedar isu kesehatan; ia telah menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan mengarah pada resesi global.

Semua perhatian tertuju pada upaya untuk menekan penyebarannya; mengobati yang terinfeksi dan mencegah virus ini menulari lebih banyak orang di seluruh dunia.  Begitu juga dengan di Indonesia.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Namun menahan laju penyebaran infeksi virus SARS-CoV-2 membutuhkan kerjasama semua pihak. Seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok-pelosok desa, harus bekerjasama dengan pemerintah.

Baca Juga: Menangkal Mitos tentang Corona

Selain corona, beberapa penyakit endemik yang masih menjadi ancaman serius hingga saat ini antara lain:

Pertama;  TBC. Kasus Tuberkulosis atau TBC di Indonesia,  menulari  satu orang setiap 30 detik, dan menyebabkan rata-rata 13 orang meninggal setiap jam.  Indonesia saat ini menjadi negara dengan kasus TBC tertinggi nomor tiga di dunia.

Angka perkiraan kasus baru TBC, seperti dilansir kompas.com (13/03/2020), mencapai 842.000 setiap tahun. Prevalensi penyakit TBC di Indonesia mencapai 142 setiap 100.000 penduduk.

Sama seperti Corona, Microbacterium Tuberculosis yang menyebabkan TBC juga ditularkan melalui percikan ludah penderita, misalnya saat berbicara, bersih atau pun batuk. Bedanya, penularan TBC membutuhkan kontak dekat yang cukup lama untuk bisa tertular.

Makin lama seseorang beriteraksi dengan penderita TBC, seperti keluarga yang tinggal serumah, semakin besar resiko ia tertulari TBC. Namun hingga saat ini, tulis kompas.com di hari yang sama, para penderita TBC masih menghadapi tantangan untuk medapatkan pengobatan dan perawatan.

Baca Juga: Bagaimana Mengenali Gejala Jika Terinfeksi Virus Corona?

Kedua; Malaria. Penyakit ini menular melalui gigitan nyamuk yang membawa parasit Plasmodium. Saat nyamuk menggigit seseorang, parasit ini masuk kedalam tubuh dan menetap di organ hati, yang siap menyerang sel darah merah.

Ketika sel darah merah diserang, ini bisa mengakibatkan anemia berat, hipoglikemia, kerusakan otak, banyak organ akan mengalami gagal fungsi, hingga kematian. Pada tahun 2011, angka kematian akibat malaria sebanyak 11.000 orang (detik.com / 13/04/2012)

Sampai dengan akhir tahun 2017 masih terdapat 261.671 kasus malaria di Indonesia, 100 diantaranya meninggal dunia.

Walaupun sudah signifikan menurun, namun menurut data tahun 2018 masih ada 220.000 kasus malaria terjadi di Indonesia. Penurunan ini signifikan jika dibanding kasus tahin 2010 lalu, sebesar 465.000 kasus.

Baca Juga: Papua dan Papua Barat Masuk Kategori Epidemis HIV/AIDS

Dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, baru sekitar 285 kabupaten/kota yang dinyatakan bebas malaria. Masih ada 10,7 % masyarakat Indonesia tinggal di daerah endemik malaria. Seperti di seluruh propinsi di Papua, juga di provinsi NTT

Targetnya, penyakit yang dibawa oleh nyamuk Anopeles ini akan bisa di Indonesia pada tahun 2030.

Ketiga; Demam berdarah. Sama seperti malaria, demam berdarah dengue (DBD) juga ditularkan oleh nyamuk. Jika malaria disebabkan oleh parasite plasmodium, maka demam berdarah yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus, yang membawa virus dengue.

Jika pasien terlambat ditangani maka pasien akan menyalami komplikasi yang ditandai dengan perdarahan, seperti mimisan, batuk darah, muntah darah maupun buang air besar dengan feses kehitaman; tekanan darah menurun, sesak nafas atau pola nafas tidak beraturan, bahkan berujung kematian.

Pada tahun 2014 jumlah penderita DBD di Indonesia mencapai 100.347 orang, 907 diantaranya meninggal dunia. Pada tahun berikutnya jumlah korban jiwa menjadi 1.071 orang daru 129.650 kasus DBD.

Tahun 2016, jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 204.171, dengan angka kematian mencapai 1.598 jiwa.  Tahun berikutnya sebanyak 493 orang meninggal dari kasus demam berdarah dengue sebanyak 68.407. Tahun 2018 ada 53.075 orng menderita DBD, 344 jiwa diantaranya meninggal dunia.

Sementara itu hingga 29 Januari 2019 terdapat 13.683 asus dengan jumlah korban jiwa mencapai 133 jiwa (republika.co.id-30/01/2020).  Awal tahun 2020 ini, ditengan pandemic Corona, kasus DBD secara nasional telah menyentuh angka 16.099 dengan jumlah korban meninggal mencapai 100 orang. (indozon.id 11/03/2020)

Salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagi KLB demam berdarah dengue adalah Kabupaten Sika Provinsi NTT dengan total kasus per 10 Maret 2020 mencapai 1.195, dengan korban meninggal mencapai 14 orang.

Baca Juga: COVID-19 jadi Pandemi; Mengingatkan Kembali Anjuran dan Larangan terkait Corona

Keempat; selain TBC, Malaria dan DBD, kasus endemik lainnya seperti penyakit kaki gajah atau filariasis. Pada tahun 2018 ada 236 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan sebagai endemis filariasis. Total kasus klinis kronis yang dilaporkan mencapai 12.677 kasus. (idntimes.com – 17/03/2020).

Penyakit yang disebabkan oleh parasite cacing filarial yang menular melalui gigitan nyamuk. Parasite ini bisa ditularkan lewat gigitan semua jenis nyamuk.

Kelima; Difteri. Pada tahun 2017 lalu, 95 kabupaten/kota di Indonesia menyatakan KLB (Kejadian Luar Biasa) kasus difteri. Jumlah korban terinfeksi difteri kala itu sebesar 593 kasus, 32 orang diantaranya meninggal dunia.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterie ini umumnya menyerang saluran pernafasan. Gejalah umunya adalah demam, sakit tenggorokan dan munculnya selaput putih di sekitar amandel.

Sama seperti corona dan TBC, difteri juga menular melalui percikan ludah saat seseorang bersin atau batuk.

Pandemi corona harus membuka mata semua pihak untuk juga melihat berbagai penyakit endemik  di Indonesia yang menyebabkan jatuhnya banyak korban. (Foto: cakrawalanews.co)

Sebarkan Artikel Ini:

2
Leave a Reply

avatar
2 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
0 Comment authors
Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
trackback

[…] Baca Juga: Selain Pandemi Corona, Juga ada Banyak Penyakit Endemik lain di Indonesia […]

trackback

[…] Baca Juga: Selain Pandemi Corona, Juga ada Banyak Penyakit Endemik lain di Indonesia […]