Eposdigi.com – Senin, 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan dua kasus positif corona di Indonesia. Hari ini 17 Maret 2020, dua minggu kemudian, kasus positif COVID-19 telah bertambah menjadi 172 orang.
Secara global, seperti dilansir laman infeksiemerging.kemkes.go.id, virus SARS-CoV-2 telah mengakibatkan 167.511 orang positif menderita COVID-19, dengan 6.606 diantaranya meninggal.
Organisasi Kesehatan Dunia menilai bahwa COVID-19 memiliki resiko sangat tinggi. Ada 83 negara mengkonfirmasi transmisi lokal atau penularan oleh pasien positif kepada warga lokal di negara tersebut.
Banyak negara, untuk mencegah penularan virus corona, telah melakukan lockdown. Negara-negara ini membatasi akses keluar maupun masuk ke negaranya untuk mencegah virus corona tidak menyebar lebih jauh. Fasilitas-fasilitas publik ditutup, aktivitas warga dibatasi.
China me-lockdown 20 kotanya pada akhir Januari 2020, menyebabkan 780 juta populasi di China mengalami pembatasan perjalanan. Jumlah ini hampir setengah populasi di sana (kompas.com 17/03/2020).
Baca Juga: COVID-19 jadi Pandemi; Mengingatkan Kembali Anjuran dan Larangan terkait Corona
Italia yang juga parah terpapar corona memutuskan untuk lockdown secara nasional sejak 10 Maret 2020. Masyarakat diminta tidak keluar rumah. Pencinta sepak bola harus merelakan Serie A dibatalkan.
“Kami menyadari bahwa ini akan memiliki konsekuensi yang parah,” kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, seperti dikutip kompas.com dari Bloomberg. Denmark mulai menutup perbatasannya dari 14 Maret hingga 14 April 2020 mendatang.
Irlandia pun mulai melakukannya dari 13 Maret hingga 29 Maret 2020. Mereka menutup semua sekolah, perguruan tinggi, termasuk fasilitas penitipan anak.
Kemudian Spanyol.Lebih dari 40 juta penduduk diperintahkan untuk tidak meninggalkan rumah sejak tanggal 15 hingga akhir Maret nanti. Yang boleh berada diluar rumah hanyalah warga yang mebeli kebutuhan pokok atau para pekerja medis.
Baca Juga: Bagaimana Mengenali Gejala Jika Terinfeksi Virus Corona?
Prancis mulai me-lockdown negaranya sejak 14 Maret 2020. Hanya pasar dan toko makanan, apotek, pompa bensin, bank dan surat kabar yang boleh tetap beroprasi.
Tidak hanya negara-negara ini, El Salvador, Republik Ceko, Puerto-Rico, Kenya, Maroko, Australia, Peru pun telah mengumumkan karantina nasional. Begitu juga dengan Malaysia yang baru mengumumkannya hari ini.
Ditengah krisi global ini, selain 68.869 kasus positif corona yang dinyatakan sembuh, China yang sudah mulai pulih dari krisis terkait corona mulai mengirimkan bantuannya kebanyak negara. Salah satunya adalah Italia.
Otoritas China mengirim team medis, berton-ton pasokan medis; termasuk 700 unit perlengkapan seperti ventilator, monitor, dan defibrillator ke Italia. Termasuk 1,8 juta masker.
Tim ke Italia adalah tim ketiga yang dikirim otoritas China ke luar negeri. Sebelumnya Iran dan Irak juga menerima bantuan dari China untuk menanggulangi penyebaran corona di sana.
MenteriLuar Negeri Italia, Luigi Di Maio, mengucapkan terima kasih via akun Facebook miliknya. “Malam ini Italia tidak sendirian. Banyak Orang di dunia yang mendukung kita,” tulis Di Maio dalam postingannya seperti dilansir detik.com (16/03/2020).
Kasus positif corona di Italia melonjak. Hingga 16 Maret 2020 sudah menyentuh angka 24.747 kasus. 1.809 diantaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Menangkal Mitos tentang Corona
Warga Italia sangat terkesan akan bantuan yang mereka terima dari China. Sebuah video amatir, seperti dikutip detik.com dari China Global Television Network ( CGTN) menunjukan bahwa lagu nasional China sempat dimainkan dari balkon di sebuah area pemukiman di Roma pada 14 Maret 2020 baru-baru ini.
Video tersebut beredar luas bukan hanya di Italia, tapi juga di China. Selain lagu Nasional China, ada suara seorang pria lewat pengeras suara mengucapkan terima kasih dalam bahasa Italia.
“Saya tidak tahu apakah ada tetangga asal China di sini. Tapi saya ingin berterima kasih secara tulus kepada China dan orang-orang di sana, “ ucap pria tersebut. “Grazie China!” Banyak ditulis oleh pengguna Facebook dari Italia pada akun resmi Kedutaan Besar China di Italia. “Terima kasih banyak China!”
Meminjam postingan Robert B Baowollo pada akun Facebook miliknya:
“Kita semua berpotensi tertular virus corona. Kita semua juga berpotensi menularkan virus corona. Semuanya tanpa kita kehendaki”.
“Seandainya hal yang sama juga berlaku untuk virus kearifan, virus kebaikan, virus kelembutan, virus empati, ‘compassion’ dan toleransi”.
Ya. Corona juga adalah salah satu ujian kemanusiaan kita.
(Foto: Tim Medis China yang dikirim ke Italia / padangkita.com)
[…] Baca Juga: Corona dan Kemanusiaan Kita […]
[…] Ayo Baca: Corona dan Kemanusiaan Kita […]
[…] Baca Juga: Corona dan Kemanusiaan Kita […]