Eposdigi.com – Data terakhir yang kami akses per 19 Maret 2020, pukul 16:00 , Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan kasus baru covid-19. Jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia menjadi sebanyak 309 kasus (infeksiemerging.kemkes.go.id).
Padahal beberapa sehari sebelumnya (14/3/2020), jumlah kasus yang diumumkan pemerintah, baru mencapai 96 kasus.
Tren penambahan ini kian mengkhawatirkan. Oleh karena itu, selain Pemerintah DKI Jakarta, Pemerintah Propinsi Banten, Pemerintah Propinsi Jawa Barat, dan Jawa Tengah memutuskan untuk meliburkan sekolah di wilayahnya.
Wilayah lain di luar Jawa pun ikut meliburkan sekolahnya yaitu Daerah Istimewa Aceh, Propinsi Nusa Tenggara Barat, dan Propinsi Jambi.
Baca Juga: Corona dan Kemanusiaan Kita
Di samping itu, pemerintah pun memutuskan untuk menunda pelaksanaan Ujian Nasional SMK dan SMA, sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Meskipun Ujian Nasional ditunda, namun bagi kelas yang tidak mengalami Ujian Nasional, proses belajar masih terus diselenggarakan. Namun dialihkan ke rumah, melalui proses belajar online.
Oleh karena itu, di hampir semua daerah yang memiliki kebijakan mengalihkan proses belajar ke rumah melalui pembelajaran online, guru tetap bekerja seperti biasa; mendisain dan menyelenggarakan proses belajar online tersebut.
Baca Juga: Kategori Pasien Terkait Virus Corona
Situasi ini menyebabkan aplikasi belajar online kebanjiran pelanggan baru. Dari informasi yang kami himpun, kurang lebih ada delapan aplikasi yang kebanjiran pelanggan baru.
Di antaranya ada aplikasi Ruang Guru. Aplikasi ini menggratiskan biaya bagi para pelanggannya. Di samping itu, ada portal Rumah Belajar. Portal ini memang gratis, diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Portal ini dapat diakses melalui : belajar.kemendikbud.go.id.
Beberapa fitur unggulan dari portal Rumah Belajar seperti Fasilitas Sumber Belajar, Kelas Digital, Laboratorium Maya, dan Bank Soal.
Baca Juga: Uang Kertas turut diduga jadi perantara Corona
Di samping itu, Google Indonesia, Kelas Pintar, Microsoft, Quiper dan Zoom, Sekolahmu dan Zenius, juga menyelenggarakan kelas pembelajaran online. Sejak tanggal 16 Maret 2020, traffic sarana belajar online ini sangat tinggi, lantaran kebanjiran pengunjung.
Ini adalah berkat terselubung dari wabah covid-19 bagi dunia pendidikan. Para guru jadi mau tidak mau menggunakan aplikasi atau portal untuk pembelajaran daring. Pembelajaran daring mau tidak mau dikuasai karena telah menjadi keniscayaan di zaman ini.
Maka benar ungkapan ini, pada semua krisis selalu ada peluang untuk berkembang menjadi lebih baik. Namun ini hanya terjadi pada mereka yang berpikir positif dan mau beradaptasi dalam suasana krisis tersebut. (Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto: kompasiana.com)
[…] Baca Juga: Peluang bagi Dunia Pendidikan di Balik Krisis Covid-19 […]
[…] Baca Juga: Peluang bagi Dunia Pendidikan di Balik Krisis Covid-19 […]
[…] Baca Juga: Peluang bagi Dunia Pendidikan di Balik Krisis Covid-19 […]
[…] Baca Juga: Peluang bagi Dunia Pendidikan di Balik Krisis Covid-19 […]
[…] Baca juga: Peluang Bagi Dunia Pendidikan Di Balik Krisis Covid-19 […]