Eposdigi.com – Dari data yang ada, saat ini calon mahasiswa peminat Prodi D3 terus menurun. Oleh karena itu, Sekolah Vokasi UGM (SV UGM) tahun (2022) menutup 15 Prodi D3 dan mengalihkan menjadi Prodi Sarjana Terapan atau D4.
“Tahun ini, SVUGM mulai memproses penutupan Prodi D3 dan penutupan15 Prodi telah disahkan oleh Senat Akademik,” jelas Dekan Sekolah Vokasi UGM Agus Maryono.
“Saat ini hanya sisa 11 mahasiswa yang masih aktif di Prodi D3. Sedangkan pada Prodi Sarjana Terapan, mahasiswa yang aktif sebanyak 5.231 orang,” lanjut Agus.
Baca Juga:
Proses penutupan dimulai sejak tahun 2019 sebagai bagian dari upaya untuk fokus mengelola Prodi Sarjana Terapan, sehingga tahun ini, 21 Prodi Sarjana Terapan telah terakreditasi.
Para peserta Prodi Sarjana Terapan ini diharapkan memiliki keunggulan pada Bidang Ilmu Terapan dan Kompeten, sehingga siap memasuki lapangan kerja.
Dengan keunggulan dan kompetensi yang dimiliki alumni, data tiga tahun terakhir menggambarkan semakin banyak alumni yang berwirausaha, bekerja, dan jumlah yang melanjutkan studi menurun.
Baca juga :
Sedangkan data lulusan pencari kerja menggambarkan alumni yang mencari kerja hanya tersisa 8,15 persen, dengan sebagian besar lulusan telah mendapatkan pekerjaan di bulan pertama kelulusan, dan masa tunggu alumni paling lama adalah 4 bulan.
Sebagai Rektor UGM, Prof. Ova Emilia mengharapkan, lulusan Sekolah Vokasi menjadi lulusan yang profesional, terampil dan unggul di bidangnya, sehingga memiliki nilai tawar yang tinggi di tingkat persaingan global.
Oleh karena itu, Ia menekankan agar Sekolah Vokasi UGM harus siap menyelenggarakan pendidikan vokasi terbaik sehingga mampu menghasilkan sumber daya manusia yang profesional untuk mendukung proses pembangunan bangsa.
Tentang Sekolah Vokasi
Sebelumnya, tidak dikenal sekolah vokasi di perguruan tinggi. Yang ada adalah program diploma. Pada awalnya semua program diploma terintegrasi dengan fakultas, padahal orientasi program diploma lebih ke arah pendidikan vokasi.
Baca Juga:
Teknik Informatika ITS Jadi Jurusan yang Banyak Diminati Mahasiswa
Pada saat yang sama, pemerintah juga mendirikan politeknik yang menyelenggarakan program vokasi, yang penyelenggaraannya mengandalkan tenaga terampil yang dimiliki oleh perguruan tinggi negeri.
Kondisi ini membuat para Rektor Perguruan Tinggi Negeri menata dan mengintegrasikan Program Diploma yang tadinya tersebar di berbagai fakultas dalam satu kelembagaan yang bernama sekolah vokasi.
Sekolah vokasi adalah lembaga penyelenggaraan pendidikan diploma setara dengan politeknik, menyelenggarakan pendidikan vokasi atau pendidikan profesi.
Program ini adalah program pendidikan tinggi yang mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi manusia terdidik dan professional, karena penguasaan teknis.
Baca Juga:
Nasihat Bernas dari Elon Musk bagi Pelajar dan Mahasiswa Jika Ingin Sukses
Sekolah vokasi bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan, keahlian terapan tertentu di bidang ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
Lulusan dari program ini terutama pada Program Diploma III dan Diploma IV, berdasarkan peraturan pemerintah no. 17/2010 berhak memakai gelar Ahli Madya (A.Md) bagi lulusan Program D3.
Sedangkan lulusan program D4 berhak memakai gelar Sarjana Sains Terapan atau disingkat S.S.T.
Seperti terurai pada bagian sebelumnya di UGM hanya diselenggarakan Program D4. Saat ini UGM menyelenggarakan 21 Prodi pada sekolah vokasinya.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu,com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto dari : kagama.co
Eposdigi.com – Dari data yang ada, saat ini calon mahasiswa peminat Prodi D3 terus menurun. Oleh karena itu, Sekolah Vokasi UGM (SV UGM) tahun 2022 menutup 15 Prodi D3 dan mengalihkan menjadi Prodi Sarjana Terapan atau D4. Apa alasan di balik penutupan program D3 dan perubahan menjadi program D4 di Sekolah Vokasi UGM?
Greeting : Telkom University