Eposdigi.com – Setiap tanggal 10 November kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Oleh pemerintah, hari ini ditetapkan untuk mengenang pertempuran di Surabaya antara rakyat melawan pasukan Sekutu tahun 1945. Mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamirkan beberapa bulan sebelumnya.
Merayakan Hari Pahlawan setiap tahun, hanya menjadi formalitas belaka jika tanpa diikuti oleh semangat kepahlawanan dalam tindakan-tindakan kecil.
Mulai dari rumah. Ketika angka perceraian tinggi. Banyak anak dibunuh orang tua saat masih di kandungan. Masih ada balita kita dibunuh atau ditelantarkan orang tua kandungnya. Atau kasus anak bunuh orang tua kandung. Anak-anak kekurangan gizi.
Menjadi pahlawan di rumah berarti penuh komitmen untuk keluarga. Setia dan penuh tanggungjawab sebagai orang tua. Mencintai dan menyayangi anak-anak, mendidik mereka dengan baik.
Menanamkan nilai penghargaan pada diri sendiri, agar mereka dapat menghargai orang lain. Saling menghargai anggota keluarga agar anak mendapat contoh menghargai yang berbeda dengannya. Menanamkan tekad pantang menyerah dan sabar.
Mencontohkan kebaikan hati dan kepedulian pada sesama. Menasehati mereka dengan kata-kata baik yang membesarkan hati. Menyemangati dan menyiapkan mereka menghadapi masa depan.
Menjadi guru penuh dedikasi agar dapat menjadi suri teladan, di tengah kasus kekerasan kepada murid oleh pendidik. Bahwa masa depan generasi muda banyak tergantung pada koneksi batin guru-murid dalam ruang-ruang didik. Menginspirasi mereka dengan tindakan tindakan kecil agar digugu dan ditiru.
Menjadi murid penuh bakti. Belajar tanpa lelah untuk mengembangkan potensi khas diri, pribadi demi pribadi. Menghormati guru sebagai orang tua, di tengah masih ada kasus guru tewas di tangan siswanya. Belajar serius mengejar prestasi dalam berbagai bidang. Mengharumkan nama bangsa.
Menjadi mahasiswa yang dengan sungguh-sungguh menyiapkan diri memasuki kehidupan real sesudah kuliah. Mulai dengan menyiapkan diri secara total. Bukan semata-mata memasuki dunia kerja. Namun mempersiapkan diri menjadi manusia utuh. Dengan segenap kemanusiaannya.
Ketika satu bumi kita dipenuhi berbagai macam sampah, menjadi pahlawan berarti memilah, memilih dan menempatkan sampah sesuai peruntukannya. Membatasi kantung plastik dengan membawa kantung belanja dari rumah.
Membawa minum sendiri, untuk mengurangi penggunaan botol plastic bekas minuman dan menggunakan sedotan ramah lingkungan bukan plastik.
Di tengah pembakaran dan laju defortasi hutan yang tak terkendali, menjadi pahlawan berarti menjaga lingkungan agar tetap hijau lestari. Merawat tanaman. Tidak menebang pohon bahkan memetik daun sehelai.
Menambah suplai oksigen bagi bumi dengan menanam tanaman. Bisa dimulai dari halaman-halaman rumah dengan satu batang tumbuhan dalam pot.
Ketika kecelakaan lalu lintas yang masih kerap terjadi, menjadi pahlawan berarti berhati-hati di jalan, tidak melanggar berbagai peraturan lalu lintas dan marka jalan. Patuh pada lampu merah, memprioritaskan para pejalan kaki, tidak membunyikan klakson yang mengganggu pengguna jalan lain.
Di tengah angka kelaparan dunia yang masih memperihatinkan, dan tingkat prevelensi stunting yang tinggi, menjadi pahlawan berarti makan sesuai komposisi gizi yang dibutuhkan. Terutama tidak membuang-buang makanan.
Tidak menyisakan minuman dalam kemasan. Sebagai bentuk bela rasa bagi mereka yang kekurangan air bersih. Menghabiskan setiap makanan dan minuman. Tidak menyisakan makanan di piring, bahkan jika itu hanya sebutir nasi setiap kali makan.
Menjadi pahlawan dalam dunia kerja hari ini, berarti mempertahankan dan meningkatkan produktivitas. Memenuhi bahkan melampaui harapan pelanggan terdekat dalam pekerjaannya. Bertanggungjawab dengan dedikasi tinggi atas tugas dan pekerjaannya.
Menjadi ASN dan APH yang setia melayani masyarakat dengan melepaskan kepentingan dirinya. Menjadi politisi yang berhikmat untuk mengedepankan kepentingan rakyat konstituen yang mempercayainya. Tidak korupsi adalah prestasi yang baik dan kepahlawanan aparat negara dan politisi.
Ketika media sosial dibanjiri kabar bohong, hoax dan fitnah, menjadi pahlawan hari ini berarti memeriksa sumber sebelum menyebarkannya. Memilih memposting kebenaran. Menulis kata-kata yang membawa damai sejahtera. Menggunakan bahasa yang memotivasi orang lain menjadi lebih baik.
Ketika perbedaan dieksploitasi untuk kepentingan politik, menjadi pahlawan berarti menandingi setiap upaya memecah belah dengan membangun semangat solidaritas. Memupuk persatuan. Berkolaborasi dan bersinergi dengan banyak orang, dari berbagai latar belakang yang berbeda. Membentuk komunitas-komunitas untuk mempromosikan semangat ke-tunggal ika-an dalam ke-bhineka-an.
Sebab menjadi pahlawan hari ini, tidak harus angkat senjata. Melawan penjajah asing. Musuh paling besar justru ada di dalam diri setiap kita. Ini yang harus ditaklukan.
Karena setiap kita, Anda –Digiers- dan saya; bisa memilih jadi pahlawan hari ini.
[…] Ayo Baca Juga: Menjadi Pahlawan hari ini […]
[…] Baca Juga: Menjadi Pahlawan hari ini […]