STIKOM Uyelindo Kupang, Mengajak Mahasiswa Susun Timeline Pengembangan Soft Skills, dalam Mabim

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Saat ini, calon pekerja tidak lagi direkrut karena asal perguruan tingginya, atau ijazah yang dimilikinya, ataupun indeks prestasi yang dimilikinya. Tiga hal ini merepresentasikan penguasaan hard skills yang dimiliki oleh calon pekerja. Para pemberi kerja, menganggap penguasaan hard skills saja sudah tidak cukup membuat seseorang dapat bekerja secara efektif di dunia kerja.  

Hal tersebut disampaikan oleh Sipri Peren, pemimpin umum portal Pendidikan www.depoedu.com, dalam kuliah umum pada Masa Bimbingan (MABIM), bagi mahasiswa baru angkatan 2024/2025 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STIKOM) Uyelindo Kupang dengan tema, “Mengenal Lanskap Dunia Kerja dan Menyiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja”, belum lama ini. 

Kuliah umum tersebut dihadiri oleh 250 mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025. Selain mahasiswa baru, hadir pada kesempatan tersebut, Ketua STIKOM Uyelindo Marianus I. J. Lamabelawa, Ketua Program Studi Teknik Informatika D3 Gregorius Rindhu Iriane, Redaktur Buanauyelindo, Johanes Nanggi Ang, Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) STIKOM Uyelindo.  

Baca juga : 

Soft Skill dan Hard Skill ini Sangat Dibutuhkan Dunia Bisnis Saat Ini

Mengutip laporan The Job Market Outlook For Grads tahun 2023, Sipri Peren mengatakan bahwa saat ini, 93 persen recruiter menjadikan soft skills sebagai penentu dalam penerimaan calon pekerja baru. Ia menegaskan, untuk dapat bekerja dengan baik,  penguasaan hard skills saja tidak cukup. 

Menurutnya, untuk bekerja secara efektif, seorang calon pekerja selain harus menguasai hard skills seorang pekerja, juga perlu pula menguasai soft skills seperti skill komunikasi, skill bekerja dalam tim, skill memecahkan masalah, skill daya tahan dan adaptasi, skill berpikir kritis, proaktif, integritas, dan tangguh. 

Kata  pengelola sekolah ini, pada umumnya yang secara eksplisit banyak dilatih di lembaga pendidikan melalui berbagai mata pelajaran atau mata kuliah adalah penguasaan hard skills. Ia menegaskan, bukan berarti penguasaan soft skills tidak dilatih di lembaga pendidikan. Sebenarnya ada banyak latihan namun dilakukan secara implisit, misalnya melalui tugas-tugas yang diberikan. 

Baca juga : 

Personal Branding Untuk Mahasiswa

Oleh karena itu, ia menghimbau agar para mahasiswa STIKOM Uyelindo Kupang angkatan 2024 mulai mengembangkan soft skills-nya sejak dari semester I, karena menurutnya pengembangan soft skills memerlukan proses, tahap demi tahap. Oleh karena itu, ia mendorong agar sejak sekarang, mahasiswa STIKOM Uyelindo menggunakan semua peluang yang disediakan kampus untuk mengembangkan soft skills sebaik-baiknya. 

“Dengan mengerjakan tugas sendiri secara maksimal dan tepat waktu, dengan terlibat secara aktif dalam mengerjakan tugas kelompok, dengan disiplin mengikuti semua mata kuliah, dengan berpartisipasi aktif dalam kuliah tatap muka, misalnya bersedia menjawab pertanyaan dosen. Itu adalah cara-cara mengembangkan soft skills yang disediakan kampus,” kata Mantan Kepala SMA Candle Tree ini. 

“Apalagi jika meluangkan waktu untuk membaca, meluangkan waktu terlibat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, entah di kampus sendiri seperti Senat Mahasiswa atau kegiatan kemahasiswaan antar kampus seperti PMKRI, atau HMI. Ini adalah cara-cara pengembangan soft skills yang tersedia. Manfaatkan peluang itu dan anda semua akan siap memasuki dunia kerja,” tegasnya. 

Baca juga : 

Berkenalan dengan Taksonomi Bloom: Alat Ukur Kualitas Berpikir

Di akhir sesi Sipri Peren berpesan agar para mahasiswa STIKOM Uyelindo berlatih menulis curriculum vitae yang dapat memberi gambaran tentang soft skills yang dimiliki. Selain itu, para mahasiswa baru inipun diingatkan untuk berhati-hati menggunakan media sosial, karena para recruiter akan mencari informasi tentang soft skills sang calon pekerja melalui curriculum vitae dan media sosial sang calon. 

“Karena soft skills merupakan penentu anda diterima, sementara soft skills anda tidak dapat disimpulkan melalui dokumen seperti ijazah, maka gambarkan soft skills anda melalui curriculum vitae-mu. Selain itu, karena para recruiter mencari soft skills anda melalui media sosialmu maka hati hati menggunakan media sosial,” jelasnya. 

“Jangan menggunakan media sosialmu, untuk menampilkan sisi buruk orang lain. Jangan curhat melalui media sosial. Jangan melakukan provokasi secara negatif yang berbau sara. Intinya, gunakanlah media sosial secara bijak, karena media sosialmu akan menjadi salah satu faktor yang para recruiter intip untuk menyimpulkan soft skills-mu. Kamu bisa tidak diterima bekerja karenanya,” ajak alumni Sanata Dharma ini.

Baca juga : 

Apa Yang Harus Dilakukan Agar Mahasiswa Tidak Menyontek Artificial Intelligence?

Di akhir sesi Sipri Peren mengajak para peserta melakukan refleksi untuk menemukan soft skills mana yang sudah mereka miliki dan soft skills mana yang masih perlu dikembangkan. Berdasarkan temuan tersebut, para mahasiswa baru STIKOM UYELINDO Kupang menyusun timeline pengembangan soft skill mereka.   

Artikel ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tauangkan kembali dengan izin dari penulis. 

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of