Eposdigi.com – Setelah resmi maju menjadi calon Gubernur Provinsi Banten, Airin Rachmi Diany, menyatakan akan menjadikan bidang pendidikan sebagai salah satu prioritas programnya jika ia terpilih menjadi Gubernur Provinsi Banten. Hal itu disampaikan Airin dalam konferensi pers di kantor KPU Provinsi Banten.
Menurut Airin, bidang pendidikan perlu menjadi prioritas programnya jika ia memimpin Provinsi Banten sebagai gubernur, karena sebagai salah satu provinsi penyangga Jakarta, Provinsi Banten termasuk lambat dalam pembangunan sumberdaya manusianya, dibandingkan provinsi Jawa Barat.
Ini bertujuan agar Provinsi Banten mengalami proses akselerasi untuk melahirkan sumber daya manusia yang lebih bermutu, agar Provinsi Banten menjadi unggul dan berdaya saing. Oleh karena itu, jika ia dan wakilnya terpilih, pasangan ini, mencanangkan Program Banten Cerdas, sebagai berikut:
Membangun sekolah negeri baru dan ruang kelas baru
Pasangan yang didukung oleh partai Golkar, PDIP, PBB, Partai Buruh dan Partai Gelora ini akan memprogramkan pendirian sekolah negeri baru dan membagun ruang kelas baru di SMA Negeri dan SMK Negeri yang telah ada. Hal ini dilakukan dengan prinsip tidak boleh mematikan sekolah swasta.
Baca juga :
Pemkot Tangerang Selatan Lakukan ini Untuk Memperbaiki Kualitas Udara
Menurut Airin, ini menjadi solusi masalah PPDB dengan sistem zonasi yang selama ini masih menjadi masalah bagi pemerintah. Ini juga yang dia lakukan selama 10 tahun memimpin Kota Tangerang Selatan. Selama di Kota Tangerang Selatan, Airin menambah lantai gedung SD dan SMP menjadi dua hingga tiga lantai.
“Selain terkait sistem zonasi PPDB, sejak di Tangerang Selatan, saya mendorong agar anak-anak sekolah pagi semua, dengan penambahan ruang kelas baru, karena daya tangkap anak yang sekolah pagi jauh lebih baik dibandingkan dengan jika anak sekolah siang,” jelas Airin.
Memberi Beasiswa bagi Anak yang Sekolah di Sekolah Swasta
Selain itu, Airin dan Ade Sumardi, akan memberikan program beasiswa untuk anak SMA dan SMK yang bersekolah di sekolah swasta. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi anak yang tidak tertampung di SMA dan SMK negeri.
Baca juga :
Program Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Di Kelurahan Pagedangan Kabupaten Tangerang
“Banyak orang tua berpikir, masuk sekolah negeri karena biayanya murah, namun kualitasnya baik. Tetapi kalau di sekolah swasta pemerintah memberikan beasiswa per siswa, Ini diharapkan juga menjadi solusi bagi sistem zonasi PPDB. Namun sekolah swasta harus menjaga kualitasnya,” jelas Airin.
Kata Airin, beasiswa tersebut akan langsung diberikan kepada siswa baik di SMA, SMK maupun Madrasah swasta. Program ini juga pernah dilakukan di Kota Tangerang Selatan. Pemerintah kota memberikan beasiswa pada 90 SMP dan Madrasah swasta.
Memberikan Bantuan Operasional bagi Sekolah Swasta
Untuk meringankan beban orang tua murid SMA dan SMK, yang menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, jika pasangan ini memenangkan pilkada, pemerintah Provinsi Banten yang mereka pimpin, akan memberikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan standar BOS sekolah negeri kepada sekolah swasta.
Selama ini pemerintah provinsi memberikan bantuan operasional kepada sekolah negeri selain sekolah negeri memperoleh dana BOS dari pemerintah pusat. Pasangan ini berjanji akan memberikan dana BOS untuk sekolah swasta. Karena menurut pasangan ini sekolah swasta memiliki hak yang sama seperti sekolah negeri.
Baca juga :
Wali Kota Tangerang Pastikan 146 Sekolah Swasta di Wilayahnya Digratiskan Mulai Tahun Ajaran Ini
Memberikan Beasiswa untuk Lulusan SMA, untuk Studi Ke Perguruan Tinggi
Selain program-program di atas, pasangan ini akan memprogramkan beasiswa bagi lulusan SMA yang berprestasi. Termasuk di dalamnya, akan diberikan beasiswa kepada lulusan SMA atau MA penghafal Al Qur’an yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Selain itu, dalam dialog publik yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Tangerang, Airin menyampaikan, untuk meningkatkan kualitas guru, selain pelatihan, pemerintah provinsi akan memprioritaskan beasiswa untuk guru, karena dari data yang dihimpun, 2,63 persen guru belum menempuh pendidikan sarjana.
Mendorong Pemerataan Pendidikan
Dalam dialog publik yang sama, Airin juga membeberkan data bahwa di Provinsi Banten, terjadi kesenjangan yang lebar dalam hal pendidikan. Saat ini data menunjukkan bahwa lama sekolah di Provinsi Banten rata-rata 9,15 tahun. Ini di atas angka rata-rata nasional 8,77 tahun.
Baca juga :
Mantan Wali Kota Tangerang Dua Periode, Arief Wismansyah Meraih Gelar Doktor Ilmu Manajemen
“Namun demikian, terjadi kesenjangan yang lebar antar daerah. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lebak adalah 6,6 tahun. Sementara tertinggi di Kota Tangerang Selatan yakni 11,85 tahun. Kondisi ini memerlukan program pemerataan pendidikan,” jelas Airin.
Dalam dialog tersebut, lebih lanjut Airin memaparkan bahwa, program seperti beasiswa bagi anak yang sekolah di sekolah swasta, dan program penambahan ruang belajar di sekolah-sekolah negeri, jika dikelola dengan baik akan berdampak pada pemerataan pendidikan di provinsi Banten.
Lebih lanjut ia menjelaskan, di daerah seperti Lebak dan Pandeglang memerlukan program bantuan operasional sekolah dan beasiswa, sedangkan untuk daerah Tangerang Raya, dengan masalah daya tampung, program pembangunan ruang kelas tambahan menjadi jalan keluar.
Perbaikan Pelayanan Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Di samping program-program di atas, menurut Airin, pemerintah perlu memperbaiki pelayanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus di Provinsi Banten. Menurutnya, PR bersama ini perlu diberi perhatian. Selama ini sekolah-sekolah kita masih sangat eksklusif.
Baca juga :
Menciptakan Ekosistem Pendidikan yang Sehat untuk Tumbuh Kembang Anak
Padahal, anak berkebutuhan khusus seharusnya juga mendapatkan pelayanan pendidikan yang layak. Di antaranya perlu dibangun sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, karena sekolah negeri untuk kelompok ini masih terbatas. Atau mendirikan homeschooling seperti di Kota Tangerang Selatan.
Nampaknya dari paparan ini, Provinsi Banten memang membutuhkan pemimpin yang peduli pada masalah pendidikan, karena pendidikan memang dapat menjadi instrumen perubahan, tetapi, asal digerakkan oleh tokoh yang peduli seperti Airin Rachmi Diany.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis / Foto: golkarpedia.com
Leave a Reply