Eposdigi.com – Saat ini, banyak orang mulai menyadari bahwa di satu pihak ponsel pintar dibutuhkan tetapi di pihak lain, disadari sebagai menghambat, terutama bagi perkembangan anak-anak sekolah. Kehadiran ponsel pintar membuat banyak anak tidak fokus dan tidak terhubung sepenuhnya, tidak hanya terhadap pelajaran, tetapi juga terhadap sesama murid.
Oleh karena itu, ponsel pintar menghambat pengembangan keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi anak sekolah. Dapat juga menyebabkan gangguan tidur pada anak karena cahaya yang dipancarkan oleh layar ponsel dapat mengganggu sirkadian anak, dan mengganggu kualitas tidur anak.
Lebih dari itu, banyak pihak mengkaitkan peningkatan gangguan kesehatan mental berupa kecemasan, stres bahkan depresi pada anak dan remaja adalah akibat dari penggunaan ponsel pintar secara berlebihan. Mereka terpapar oleh berbagai konten media sosial yang seharusnya merupakan konsumsi orang dewasa.
Baca juga :
Kondisi inilah yang menyebabkan semakin banyak negara bagian di Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan akses ponsel di sekolah. Gubernur California Gavin Newsom seperti dilansir VOA, bulan ini mengirim surat ke semua distrik di negara bagian tersebut untuk mendesak pembatasan penggunaan ponsel pintar murid di lingkungan sekolah.
Langkah serupa diambil oleh South Carolina, California, Utah, Florida dan Louisiana. Dewan pendidikan negara-negara bagian tersebut telah memerintahkan pada semua distrik agar melarang penggunaan ponsel pintar selama jam pelajaran, guna mengurangi gangguan di kelas dan menyelamatkan para murid dari berbagai gangguan perkembangan.
Ketentuan ini segera mendapat respon pro dan kontra, ada yang setuju dan ada yang menolak. Orang tua yang setuju menyambut baik pembatasan tersebut. Sedangkan orang tua yang menolak mengkhawatirkan larangan ini akan menyulitkan mereka berkomunikasi dengan anak mereka jika terjadi keadaan darurat.
Baca juga :
Tantangan juga datang dari para murid sendiri. Mereka seringkali menemukan cara untuk melanggar peraturan tersebut. Mereka misalnya menyembunyikan ponsel mereka di pangkuan mereka sehingga tidak terjangkau oleh guru jika ada pemeriksaan.
Meskipun demikian, sebelum peraturan ini muncul, di banyak distrik pembatasan akses ponsel pintar ini sudah berlaku. Misalnya di sekolah Rock Hill di South Carolina Selatan, pembatasan ini sudah diberlakukan. Di sini ponsel pintar tidak boleh diakses di kelas pada saat pelajaran berlangsung namun tidak dilarang di lingkungan sekolah.
Menghadapi pro kontra itu, Dewan Sekolah South Carolina akan segera menyusun proposal mengenai peraturan pembatasan akses ponsel tersebut agar semua distrik mempunyai waktu untuk menyesuaikan peraturan mereka dengan peraturan pembatasan dari negara bagian.
DPRD South Carolina bahkan telah menyetujui sanksi bagi sekolah yang tidak menerapkan peraturan pembatasan ponsel pintar ini, yakni tidak mendapatkan dana dari pemerintah. Semua sekolah di distrik ini diberi kesempatan hingga Januari 2025 untuk menerapkan peraturan ini atau menerima sanksi tidak mendapatkan dana dari pemerintah.
Baca juga :
Dampak Judi Online Kian Mengkhawatirkan. Apa Yang Harus Dilakukan Pemerintah?
Bagaimana dengan Negara Lain dan Indonesia?
Beberapa negara lain memang sudah melarang penggunaan ponsel pintar di sekolah. Negara tetangga kita Malaysia, melalui Kementerian Pendidikan, sudah memberlakukan larangan tersebut. China bahkan sejak tahun 2018 sudah melarang pelajar menggunakan ponsel di sekolah.
Pemerintah Belanda juga memberlakukan larangan yang sama bagi pelajar, karena ponsel dan tablet dapat menimbulkan efek yang negatif bagi pelajar selama proses pelajaran berlangsung, misalnya pelajar kurang fokus dan konsentrasi, yang menyebabkan penurunan prestasi belajar mereka.
Di Indonesia sudah banyak penelitian yang mengungkap dampak buruk penggunaan ponsel pintar terhadap pelajar. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Ilham Kamarudin dan kawan-kawan. Hasil penelitian tersebut dapat dibaca di Journal on Education volume 6 nomor 1, September-Desember 2023.
Baca juga :
Di Usia Berapa Seorang Anak Boleh Diberi Gadget oleh Orang Tua?
Studi tersebut menyimpulkan empat dampak buruk penggunaan ponsel pintar bagi pelajar. Mulai dari menyebabkan gangguan tidur, kecanduan ponsel pintar yang menyebabkan munculnya gangguan keseimbangan psikologis, sosial dan penurunan produktivitas dan kualitas hidup.
Selain itu, mereka juga menyimpulkan dampak buruk pada kesehatan mental seperti kecemasan, stres, dan depresi. Selain berdampak pada kesehatan mental, penggunaan ponsel pintar secara berlebihan juga dapat menyebabkan masalah pada kesehatan fisik seperti sakit kepala, sakit leher dan punggung, dan gangguan penglihatan.
Dan menurut saya, ini bukan satu-satunya penelitian tentang dampak buruk penggunaan ponsel pintar secara berlebihan bagi anak dan remaja dengan kesimpulan yang kurang lebih sama. Namun hingga kini, kita belum melihat respon pemerintah yang bersifat antisipatif terkait dampak buruk ponsel pintar tersebut bagi anak dan remaja.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali sengan izin dari penulis / Foto: republika.co.id
Leave a Reply