Bahasa Apa yang Anda ’tuturkan’ Dalam Komunikasi Dengan orang-orang Terdekatmu?

Budaya
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Semua orang, dalam relasinya dengan orang lain, mempunyai cara mengekspresikan kasih sayang dengan cara berbeda-beda. Kasih sayang kepada pasangan, kasih sayang orang tua kepada anak dan sebaliknya, kasih sayang diantara anggota keluarga : di antara saudara,atau kasih sayang diantara teman.

Berbagai bentuk ekspresi cinta ini, oleh Gary Chapman dalam bukunya “The Five Love languages : How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate” disebut sebagai “bahasa cinta”.

Sebagai ‘bahasa’ ungkapan kasih sayang ini tentu saja menjadi bentuk komunikasi. Artinya bahwa bahasa cinta yang terjadi dalam sebuah peristiwa komunikasi harus dimengerti, dipahami dan dimaknai oleh mereka yang menggunakan bahasa tersebut dalam peristiwa komunikasi di antara mereka.

Komunikasi mendalam dengan menggunakan bahasa kasih ini diharapkan agar para ‘penuturnya’ mengalami relasi yang lebih akrab, lebih harmonis dan lebih bermakna. Oleh Gary Chapman, bahasa kasih dikelompokkan atas lima cara atau bentuk, sebagai berikut:

Baca Juga:

Hari Komunikasi Sosial Sedunia 2023: “Berbicara Dengan Hati”

Pertama: Sentuhan Fisik (Physical Touch). 

Pegangan tangan, pelukan, tepukan di punggung, usapan di rambut, tepukan di pipi dan sentuhan fisik lainnya merupakan cara utama para penutur bahasa kasih ini untuk menunjukan cinta mereka kepada orang lain. Sentuhan fisik diantara mereka menunjukan kasih sayang yang memberi rasa aman dan nyaman.

Kedua : Menerima Hadiah (Receiving Gifts)

Pemberian, hadiah bagi penerima bisa dilihat sebagai tanda bahwa mereka yang memberikan memberi perhatian kepada yang menerima. Besar maupun kecil, bukan nilai barangnya yang utama, hadiah menunjukan perasaan dipikirkan dan dihargai.

Bagi mereka yang ‘menuturkan’ bahasa kasih ini, hadiah merupakan simbol cinta dan ungkapan perhatian. 

Ketiga: Kata-kata penegasan (Words of Affirmation).

Sentuhan fisik dan hadiah adalah bahasa kasih. Namun bagi mereka yang menuturkan bahasa kasih melalui “kata-kata penegasan” memiliki kebutuhan yang lain yang melampaui sentuhan dan pemberian.

Baca Juga:

Tokoh Lamaholot Jakarta dan Pemuda Mantap Dukung ADD

Bagi mereka, sentuhan fisik dan hadiah atau bahkan bukan keduanya, harus diikuti oleh kata-kata ungkapan kasih sayang. 

Kata-kata positif, pujian, kata-kata motivasi, kata-kata yang menghibur, menguatkan, membangkitkan semangat, bisa menjadi sangat berharga bagi mereka yang menuturkan sekaligus bagi mereka yang mendengar.

“Aku mencintaimu, Aku Sayang Kamu, Kamu sangat berarti bagiku” tidak hanya sekedar kata-kata ‘gombal’ belaka. Kata-kata sederhana ini sangat dalam dan bermakna bagi mereka yang mengkomunikasikan bahasa kasih melalui kata-kata.

Empat: Waktu Berkualitas (Quality Time).

Mereka yang mengutamakan bahasa kasih ini, menunjukan rasa cinta mereka dan atau merasa sangat dicintai jika orang-orang terdekat mereka mau meluangkan waktu khusus untuk mereka. 

Makan bersama, jalan bersama, berbicara dari hati ke hati, makan malam bersama, menemani berbelanja dan aktivitas berkualitas lainnya sangat penting bagi mereka yang menggunakan bahasa kasih ini.

Kelima: Tindakan Pelayanan (Acts of Service)

Baca Juga:

Sederhana, Tapi Empat Kata ini Bisa “Menghangatkan Tiga Bulan Musim Dingin”

Lebih dari sekedar sentuhan fisik, hadiah, kata-kata bahkan waktu berkualitas, mengasihi orang terdekat bagi para penganut bahasa kasih ini adalah dengan memberikan diri dan melayani dengan tulus.

Melakukan tugas harian di rumah, menyiapkan makan, membantu menyelesaikan tugas tidak hanya menunjukan rasa tanggung jawab namun lebih karena keinginan untuk melayani.

Sebagai aktivitas komunikasi, kelima bahasa kasih ini harus bisa diterima dan dipahami oleh pemberi maupun penerima. 

Tidak ada yang lebih baik atau lebih bagus dari kelima ungkapan kasih ini. Semua orang punya kecenderungan yang berbeda dalam mengungkapkan bahasa kasihnya.

Karena itu ungkapan kasih ini harus dibicarakan dengan baik, secara terbuka, jujur dan tanpa saling menghakimi. Supaya, walaupun orang bisa sangat berbeda dalam bahasa kasihnya namun itu bisa dipahami dan diterima dalam sebuah hubungan.

Dengan demikian ungkapan kasih ini bisa semakin meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi di dalam masyarakat.

Foto dari detik.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of