Menggugat Tanggung Jawab Rakyat dalam Pemilu

Sospol
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Kita sering membaca atau mendengar orang mengkritik pemerintah atas nama rakyat. Hal ini sangat baik dan harus didukung sepenuhnya karena kritik-kritik ini menjadi kontrol sosial terhadap roda pemerintahan yang dijalankan oleh Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Betul sekali bahwa seorang presiden atau kepala daerah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap roda Pemerintah tetapi apakah kita lupa bahwa Presiden atau Kepala Daerah dipilih oleh kita – rakyat dalam pemilu?

PEMILU 2024  beranjak dekat sehingga suhu politik di Indonesia pun semakin panas.  Karena setiap kontestan dan pendukungnya  berlomba-lomba mengeluarkan jurus-jurus  ampuh lewat berbagai trik dan strategi  untuk menghadang lawan politiknya sambil mengemis-ngemis  dukungan rakyat terhadap dirinya.

Rakyat pun  terbuai dan ikut meningkatkan  panasnya pergolakan politik di Indonesia  akhir-akhir ini. Setiap kubu pun  sibuk mengiklankan citra kandidatnya untuk duduk di kursi kekuasaan.

Baca Juga:

Kenapa Caleg Harus Melangkah di Jalan Politik Gagasan?

Rakyat pun disuguhkan berbagai iklan ‘pencitraan kandidat’  lewat  iklan-iklan yang sebagian besar  hanya  bersifat kecap-kecapan belaka.

Sebagaimana kita ketahui bahwa makanan yang diberi kecap biasanya manis di kulitnya namun  belum tentu  manis isinya. Lebih  parah lagi kalau  kulitnya manis dicicipi namun isinya pahit  – sepahit buah maja yang terpaksa  dimakan  karena itulah yang telah kita pilih.

LALU siapa yang salah? Tentu yang paling bertanggung jawab adalah  Presiden dan Wakil Presiden serta  para Legislator (DPR)  yang dipilih oleh rakyat  (kita) dalam pemilu baik Pilpres maupun pileg.

Namun rakyat pun tak bebas dari rasa tanggung jawab ini sebab rakyatlah yang memilih Presiden dan Wakil Presiden,  dan Para Legislator  dalam setiap pemilu yang diselenggarakan setiap 5 tahun itu.

Oleh karena itu rakyat harus menggunakan hak politiknya dengan sebaik-baiknya agar orang yang dipilih adalah orang yang terbaik dari yang baik. Orang yang betul-betul secara ikhlas mau bekerja untuk rakyat (melayani rakyat).

KITA HARUS TIDAK MEMILIH orang yang mau menjadikan dirinya dan keluarganya terkenal, apalagi orang ingin menjadikan jabatan itu sebagai ladang subur untuk memperkaya dirinya dan keluarganya.

Baca Juga:

Misi dan Program Prioritas di Bidang Pendidikan, Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD

SEBAGAI RAKYAT kita  memiliki tanggung jawab besar untuk menentukan arah pembangunan  Indonesia. Karena secara kolektif kita memilih orang untuk menjadi penyambung lidah kita menentukan arah pembangunan Indonesia dan menjadi pemimpin kita dalam upaya bersama membangun bangsa dan negara Indonesia.

Kita harus benar-benar MEMILIH ORANG YANG TEPAT sebab kebijakan  pembangunan lima tahunan  yang ditentukan oleh pemerintah dan DPR, tidak hanya berdampak dalam periode kepemimpinan mereka (5 tahun) tetapi akan berdampak dalam  jangka waktu yang sangat lama.

Jadi dampak pilihan kita itu tidak hanya terhadap diri kita tetapi juga terhadap anak cucu kita pada masa yang akan datang.

PEMILU baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada adalah suatu kesempatan yang SANGAT AMAT PENTING  karena itu diharapkan agar kita menggunakan hak pilih dengan bertanggung jawab, yaitu  memilih kandidat yang terbaik dari yang baik.

Memilih yang terbaik dari yang baik hanya bisa terjadi apabila pilihan kita itu berdasarkan pertimbangan yang objektif. Pilihan secara objektif berarti kriteria yang kita pakai dalam menentukan pilihan itu tidak terpengaruh oleh iklan pencitraan yang bersifat kecap-kecapan belaka dan  juga tidak terpengaruh oleh sentimen primordial seperti hubungan kekeluargaan, kesamaan agama, kesamaan suku, dan lain-lain..

Baca Juga:

BUMDes Sebagai Ekosistem Ekonomi Produktif

Lebih parah lagi jika kita menentukan pilihan atas dasar selembar Bung Karno-Hatta, sebungkus rokok atau segelas arak yang disodorkan oleh kandidat tertentu.

INGAT suara kita sebagai rakyat tak sepadan nilainya  materi apapun karena suara kita adalah suara Rakyat dan suara Rakyat adalah suara Tuhan – suara Allah – suara Alap’et Rera Wulan Tana Ekan (ARWTE). Sebab dari pemilu lah nasib  bangsa dan negara Indonesia DITENTUKAN!

Gunakanlah hak pilihmu secara bertanggung jawab!  Melbourne, 16122023 (diadopsi dari SAP, 21082016 yang pernah saya posting di FB).

Foto dari rri.co.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of