Teori Gestalt dan Urgensinya dalam Proses Pembelajaran

Internasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Gestalt dalam bahasa Jerman disebut “whole configuration” yang kira-kira mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.

Teori Gestalt adalah pandangan bahwa pembelajaran tidak hanya tentang rangsangan dan respon, namun juga pemahaman tentang suatu masalah yang dapat menarik suatu kesimpulan baru yang lebih berwawasan.

Para ahli yang mencetuskan teori ini antara lain, Max Wertheimer, Wolfgang Kohler and Kurt Koffka.  Adapun ide mereka bertiga sejajar dalam memberi sumbangan yang sangat berarti untuk Psikologi Gestalt.

Teori belajar Gestalt dapat menunjang proses pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Baca juga : 

Dari Pembelajaran Tematik di Kelas Menjadi Metode Pendidikan Alternatif Bersama Komunitas

Melalui pembelajaran di lingkungan sekitar, siswa dapat lebih mudah dalam mencerna pelajaran yang diajarkan daripada hanya sekedar pengalaman dan hafalan. Kata Gestalt bermakna keseluruhan yang bersatu atau penuh makna.

Teori ini sangat penting artinya bagi individu (murid) bila ia dapat menemukan pemahaman (insight) dengan caranya sendiri tanpa diberi tahu sehingga guru harus pandai mengatur strategi bagaimana cara mengajar untuk menimbulkan pemahaman (insight) oleh murid sendiri tanpa murid merasa diberi tahu secara langsung.

Bila ada murid yang memiliki masalah, murid diusahakan untuk instropeksi diri. Tujuannya bukan analisis, melainkan keutuhan atau integritas.

Guru berusaha untuk menyatukan segala perpecahan (polarisasi) dalam diri murid, baik dalam pikiran, penasaran, kemauan atau pribadi murid, serta ditanamkan pemahaman atau insight.

Itulah penjelasan mengenai apa itu pengertian teori Gestalt dan tiga tokoh yang membangun teori Gestalt.

Baca juga : 

Jam Masuk Sekolah Tidak Jadi Masalah Pendidikan di NTT, Menurut Hasil Asemen Nasional

Menurut aliran teori belajar gestalt ini bahwa seseorang dikatakan belajar jika mendapatkan insight. Hal tersebut diperoleh kalau seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. Dengan adanya insight maka didapatlah pemecahan masalah, dan hal inilah yang disebut sebagai inti dari belajar.

Jadi yang penting bukanlah mengulang-ulang hal yang harus dipelajari, tetapi mengertinya, dan mendapatkan insight. Adapun timbulnya insight itu tergantung pada: Pertama, kesanggupan yaitu kemampuan intelegensi individu.

Kedua, pengalaman yaitu belajar adalah proses mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah timbulnya insight.

Baca juga : 

Apa Bahaya Pembelajaran Daring Menurut Menteri Pendidikan?

Ketiga, taraf kompleksitas yaitu semakin kompleks situasinya maka semakin sulit masalah yang dihadapi.

Keempat, latihan yaitu banyaknya latihan akan dapat mempertinggi kesanggupan memperoleh insight.

Kelima, trial and error yaitu setelah mengadakan percobaan berulang kali maka seseorang itu dapat menemukan hubungan dari berbagai unsur di dalam sebuah masalah, sehingga akhirnya menemukan insight.

Teori Gestalt dalam dunia pendidikan  mempunyai tujuan yang jelas dan luas. Yakni bukan hanya memberikan pengetahuan tapi, juga proses menghadapi dan memecahkan masalah.

Baca juga : 

Upaya Membangun Kearifan Lokal dalam Pendidikan

Tujuan lainnya pengembangan pribadi, dalam menentukan bahan pelajaran, dipertimbangkan minat dan perkembangan anak, lingkungan masyarakat anak dan bahan dari berbagai mata pelajaran.

Jika ini dilakukan dengan baik anak akan menjadi pribadi yang hebat.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com – Foto: Passion Designs

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of