Ganjar Pranowo Wacanakan Gaji Guru 30 Juta, Ini Tanggapan Para Pengamat

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Hari-hari ini ramai didiskusikan tentang besaran gaji guru di Indonesia. Diskusi tersebut bermula ketika Ganjar Pranowo bicara di channel podcast-nya Profesor Rhenald Kasali. Kata Ganjar, kalau guru kita, baru masuk pertama, gajinya Rp. 10 juta, mungkin banyak orang pintar mau jadi guru.

Lanjut Ganjar, apalagi kalau sekian tahun kemudian bisa naik menjadi Rp. 20 juta, dan bisa naik lagi menjadi Rp. 30 juta.  Kata Ganjar, ia sudah meminta para pakar keuangan dan pakar pendidikan untuk menghitung kemungkinan tersebut.

Menurut Ganjar, nominal yang ia sebutkan, sudah dengan memperhitungkan kemampuan keuangan pemerintah. Ganjar menegaskan, ini diperlukan agar bonus demografi mendatangkan keuntungan bagi bangsa Indonesia, karena guru merupakan faktor yang sangat penting, terutama harus diakui bahwa semua tokoh lahir karena guru.

Ganjar mengaku merasa miris dengan kondisi ekonomi para guru yang saat ini dibayar pas-pasan. Ada yang bahkan dibayar Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000 perbulan dan baru dibayar tiga bulan kemudian. Oleh karena itu, banyak yang terjerat pinjaman online.

Baca juga : 

Tahun 2024 Indonesia Terancam Darurat Kekurangan Guru, Ini Penyebabnya

Ketika mengetahui kondisi ini, sebagai Gubernur Jawa Tengah ia kemudian menetapkan gaji guru honor di daerahnya minimal setara UMK di Jawa Tengah. Meskipun ini masih pas-pasan tetapi telah merupakan loncatan yang baik buat mereka.

Wawancara dengan Profesor Rhenald Kasali ini kemudian mendapat tanggapan yang luas dari berbagai pihak. Politikus PDIP Andreas Hugo Parera mengatakan, selama ini kita mengakui peran penting guru dalam pembangunan manusia, namun faktanya guru sebagai elemen penting belum mendapat perhatian yang layak.

Oleh karena itu menurut Andreas, perbaikan gaji guru merupakan hal yang sangat perlu. Oleh karena itu, menjadi prioritas perhatian pemerintah, karena guru menjadi subjek pendidikan yang sangat penting.

Sedangkan pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansa, seperti dilansir pada laman Republika.co.id, meminta Ganjar Pronowo menjelaskan secara detail wacana kenaikan gaji guru tersebut, karena ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum gagasan tersebut dilaksanakan.

Baca juga : 

Tunjangan Sertifikasi Guru Naik? Ini Penjelasan KemenPAN-RB dan Kemenkeu

Misalnya, apakah negara punya anggaran sebesar itu? Menurut Trubus, anggaran pemerintah terbatas. Apalagi guru itu menjadi tanggung jawab daerah, dan tidak semua daerah mampu. Itukan kaitannya dengan APBD daerah.

Selain itu, Kata Trubus, belum lagi ada masalah instrumen penilaian kinerja guru. Ada guru SD, ada guru SMP, dan ada guru SMA dengan output yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu juga ada parameter yang jelas untuk menentukan kelayakannya.

Belum lagi masalah guru di sekolah-sekolah swasta. Bagaimana dengan guru swasta? Karena swasta sangat tergantung pada kemampuan masing-masing sekolah. Ini semua mengharuskan tim Ganjar Pranowo memberikan penjelasan lebih lanjut untuk membuktikan keseriusan mereka.

Tanggapan lain berasal dari Boedi Rheza. Ia adalah pengamat kebijakan publik dari Centre of Youth and Population Centre. Menurutnya keinginan Ganjar untuk menaikkan gaji guru itu, tepat dan rasional, karena guru merupakan pilar bagi keberhasilan pendidikan dan kemajuan bangsa.

Baca juga : 

Tunjangan Profesi Guru Resmi Dihapus, Ini Kriteria Baru Penerima Tunjangan Profesi Guru

Menurutnya, gaji guru Indonesia masih sangat rendah. Dibandingkan dengan gaji guru di negara tetangga seperti Singapore, gaji guru Indonesia lebih rendah 20 kali lipat. Menurut Boedi, dengan gaji yang layak, guru dapat berkonsentrasi untuk tugas mendidik dan mengajar.

Budi kemudian mengusulkan, kenaikan bisa dimulai dari tingkat upah minimum masing-masing daerah. Dapat juga dilakukan dengan cara, pengalihan subsidi seperti subsidi BBM. Dapat juga dilakukan melalui kebijakan memperbesar porsi bantuan pusat ke daerah untuk dana pendidikan.

Dapat juga dilakukan dengan mengupayakan efisiensi dan optimalisasi fungsi lembaga pelatihan  negara. Dana ini kemudian dialihkan untuk membayar gaji guru.

Itulah inti gagasan yang disampaikan oleh Ganjar Pronowo dan tanggapan-tanggapan baik dari para politisi maupun dari para pengamat. Saya berharap gagasan seperti ini sungguh mencerminkan niat baik terutama dari Ganjar Pranowo untuk melakukan perubahan.

Baca juga : 

Guru Sebagai Pekerjaan Profesional, Tapi Guru Paling Banyak Terjerat Pinjaman Online Ilegal

Jangan sampai gagasan seperti ini hanya didiskusikan untuk menaikkan elektabilitas pada saat musim kampanye saja. Setelah sungguh-sungguh terpilih, melupakan janji yang disampaikan pada saat kampanye.

Untuk memperbaiki Indonesia, kita butuh politisi yang memiliki integritas, serta guru yang hebat dan sejahtera. Tanpa keduanya, jangan bicara tentang kemajuan, apalagi Indonesia Emas.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com / Foto: tribunnews.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of