Upaya Luhut mengatasi Buruknya Kualitas Udara Jakarta: Jauh Panggang Dari Api?

Lingkungan Hidup
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Saat tulisan ini dibuat, di situs iqair.com, kualitas udara Jakarta menunjukan angka indeks 139 dengan tingkat konsentrasi udara PM2.5 pada angka 51 mikrogram per meter kubik, untuk data yang diupdate terakhir pada 20.00 WIB.

Kualitas udara Jakarta hari ini lebih baik jika dibandingkan dengan kualitas udara tiga hari berturut-turut sebelumnya. Pada, Kamis 31 Agustus 2023 lalu kualitas udara Jakarta menunjukan angka 161. Sehari setelahnya naik menjadi 162 dan kemarin turun lagi menjadi 153.

Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan banyak upaya untuk memperbaiki kualitas udara hari ini, sekaligus mengupayakan perbaikan kualitas udara di masa yang akan datang.

Mulai dari menganjurkan lagi WFH atau bekerja dari rumah, melakukan uji emisi bagi kendaraan, penyemprotan air di jalan, termasuk menganjurkan penggunaan BBM jenis Pertamax Turbo untuk kendaraan bervolume mesin 2.400 CC ke atas.

Tidak hanya di tingkat Pemprov DKI, di tingkat kementerian pun berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, seperti ditulis tempo.co, ditunjuk Presiden Jokowi memimpin upaya penanganan polusi udara di Jabodetabek.

Baca Juga:

Rawat Deretan Tanaman Berikut, Bantu Jakarta Bersihkan Udara

Selain melakukan hujan buatan, upaya lain yang juga dilakukan Luhut adalah mempercepat penggunaan kendaraan listrik, uji emisi kendaraan, memasang mesin-mesin pembuat titik air (water mist generator) di gedung-gedung tinggi di Jakarta, bahkan ada upaya untuk menghentikan operasi PLTU batu bara di tempat-tempat industry.

Tidak hanya itu, Luhut juga mendorong pengolahan sampah jadi listrik. Bahan bakunya adalah 8.000 ton sampah per hari yang bisa diolah menjadi pelet yang nantinya akan dipasok ke pembangkit-pembangkit listrik menggantikan batu bara. Konon cara ini bisa mengurangi kebutuhan batu bara hingga 30 persen.

Namun upaya yang dilakukan oleh Luhut dan jajarannya dirasa belum cukup membawa solusi bagi perbaikan kualitas lingkungan secara keseluruhan.

Juru Kampanye Walhi M Aminullah seperti diwartakan tempo.co (03/09/2023) mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Luhut dan jajarannya menjadi sumber masalah lingkungan yang serius bagi wilayah lain, terutama soal uji emisi dan upaya mendorong kendaraan listrik.

Aminullah berpendapat bahwa mendorong kendaraan listrik untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta bisa membawa dampak pengrusakan lingkungan di tempat lain, seperti di Sulawesi dan Maluku.

Tambang-tambang NIkel untuk kendaraan listrik, kata dia, merusak lingkungan dan menciptakan konflik dengan masyarakat. Masyarakat kehilangan ruang hidup akibat pertambangan ini.

Baca Juga:

Mobil Listrik Bukan Alternatif Hijau. Ini Alasannya!

Mengenai uji emisi, Aminullah beranggapan bahwa upaya ini tidak cukup menjadi solusi jangka panjang bagi Jakarta untuk memperbaiki kualitas udara.  Yang paling penting menurutnya adalah memperbaiki kualitas pelayanan kendaraan umum agar masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum.

Selama transportasi public masih jauh dari rasa aman, nyaman dan tidak terjangkau maka masyarakat akan memilih untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi. Dengan demikian uji emisi hanya bersifat sementara, dalam konteks memperbaiki kualitas udara, sedangkan solusi jangka panjangnya adalah transportasi public.

Dua hari sebelumnya, peneliti Sistem Penggerak Berkelanjutan BRIN, Hari Setiapraja dalam sebuah diskusi di Jakarta, seperti dikutip cnnindonesia.com dari Antara (01/08), mengungkapkan bahwa transportasi massal berkelanjutanlah salah satu cara paling efektif untuk mengatasi buruknya udara.

Menurut Hari Setiapraja jika transportasi massal berkelanjutan dapat memenuhi standar terbaik menurut aspek sosial, lingkungan hingga ekonomi, maka keunggulannya ini membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi menjadi menggunakan kendaraan public.

Selain itu apa yang bisa kita lakukan sebagai pribadi saat ini untuk membantu memperbaiki kualitas udara disekitar kita?

Baca Juga:

Pemkot Tangerang Selatan Lakukan ini Untuk Memperbaiki Kualitas Udara

Selain sedapat mungkin menggunakan moda transportasi publik atau bersepeda sebagai alternatif berkendaraan sejauh itu memungkinkan, hal lainnya adalah menanam dan merawat tanaman yang ada disekitar kita.

Apalagi jika tanaman-tanaman ini dipilih bukan semata karena fungsi estetikanya melainkan memilih jenis tanaman yang diyakini berperan besar dalam upaya memperbaiki kualitas udara.

Memperbanyak menanam tanaman-tanaman jenis ini atau minimal merawatnya, pasti akan sangat membantu mengurangi buruknya kualitas udara di sekitar kita.

Foto dari setkab.go.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of