Eposdigi.com – Ketika bicara di podcast Unconfused Me bersama Sal Khan, CEO Khan Academy, Bill Gates mengatakan, ketika duduk di bangku sekolah, terutama sekolah menegah pertama, ia termasuk pelajar yang malas. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap sekolah itu membosankan.
Gates menganggap belajar itu sesuatu aktivitas yang tidak menarik. Ia sangat malas belajar Matematika. Melihat potensinya, seorang guru kelas 8 kemudian mencari tahu kenapa Bill Gates yang menurutnya cerdas, sangat malas belajar Matematika.
“Di awal masuk sekolah menengah pertama, saya sangat malas belajar. Dan seorang guru di kelas 8 bertanya, kenapa kamu begitu malas? Kamu harusnya sangat pandai Matematika. Saya berkata, tapi dalam pelajaran, kami tidak melakukan hal yang menarik,” kata Bill Gates seperti dikutip liputan6.com.
Guru kelas 8 yang melihat potensi Bill Gates tersebut, kemudian mendorong Gates untuk lebih rajin belajar. Dia memberikan pada Bill Gates, buku-buku yang menurutnya menarik, untuk membantu mendorong Bill Gates belajar.
Baca juga :
“Guru tersebut, mencarikan dan memberikan buku-buku untuk saya baca dan membantu mendorong saya untuk lebih giat belajar. Hal itu yang membuat perbedaan besar dan mengubah seluruh pandangan saya tentang sekolah,” kata Gates.
Perbedaan cara pandang tersebut, membuat Gates mulai tertarik dengan pelajaran Matematika dan mendalami Matematika lebih serius. Ketertarikan terhadap pelajaran Matematika ia lanjutkan di SMA. Tidak hanya Matematika, ia juga tertarik belajar Coding.
Ketekunannya di mata pelajaran Matematika dan Coding sejak dari SMA kemudian menghantar Bill Gates pada upaya inovasi, hingga sampai pada penemuan Microsoft pada tahun 1975. Microsoft kemudian menghantar Bill Gates menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Apa jadinya jika Bill Gates tidak bertemu dengan guru hebat dan visioner ini? Boleh dibilang guru hebat ini termasuk guru yang sangat berjasa dalam karier Bill Gates. Tanpa pendampingan dia, kita mungkin, tidak pernah kenal program microsoft yang hingga kini sangat mempermudah pekerjan manusia.
Baca juga :
Bill Gates Prediksi Khanmigo ChatGPT versi Asia, Bisa Mengganti Peran Guru dalam Waktu Dekat
Dari pengalaman Bill Gates kita belajar bahwa guru yang visioner, tidak hanya melihat masalah yang disebabkan oleh murid, melainkan melihat juga potensi murid. Bantu murid mengatasi masalahnya, sediakan sarana, program pengembangan potensi untuk mengembangkan potensi mereka.
Seringkali banyak guru tahu masalah murid, tetapi tidak memiliki solusi pada masalah murid. Banyak guru juga tidak mengenali potensi para murid, apalagi memikirkan program pengembangan potensi untuk mengembangkan para murid sebagai pribadi.
Sehingga para murid, belajar tiap hari di sekolah tetapi tidak mengalami perubahan, apalagi pertumbuhan kepribadian menjadi lebih baik. Sekolah kita perlu kehadiran guru seperti guru kelas 8-nya Bill Gates, seperti yang ia kisahkan di awal tulisan ini.
Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com – / Foto: cnnindonesia.com
Leave a Reply