Eposdigi.com-
Perempuan Itu
Senja biasa seperti ini,
Semua ‘tak ada yang abadi,
Padanya teman setia berbagi sepi,
Seteguh dirinya ‘tak lelah menanti.
Cerita tentang perempuan itu,
Seperempat abad yang lalu,
Pada Tuhannya ‘tak putus memohon restu,
“Ikhlasku hanya Engkau yang tahu….”
Jika cinta selalu menggandeng setia,
Mengapa jatuh air di pelupuk mata?
Bersimbah nestapa mengiris dada,
Bersama sepi berteman senja.
Kau lihat perempuan itu,
Seseorang menusukkan paku,
Atas nama cinta terpasung kaku,
Menunggu arjuna pulang selepas mencari madu.
Kenapa selalu ‘kau bukakan pintu?
Biar dia menggigil membeku,
‘Tak berujung setiamu dimakan waktu,
Yang kau tunggu ‘tak bangga memilikimu.
Senja hilang malam berganti,
Sejenak nanti menyambut mentari.
“Aku akan selalu menemanimu, ibu…”
Tutupku pada perempuan itu.
Kafe Sentra, 19 Agustus 2022
Penulis adalah siswa SMA Kolese Gonzaga kelas X/Foto:lokadata.id
Leave a Reply