Kurikulum Merdeka Dan Pendidikan Pemerdekaan

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com- Salah satu inti yang sangat penting dari Kurikulum Merdeka adalah fokus pada pertumbuhan murid sebagai pribadi, ke arah yang lebih baik.

Kurikulum Merdeka juga tidak lagi berfokus pada selesainya target kurikulum. Juga tidak berfokus pada ujian dengan nilai ujian yang tinggi. Bahkan ujian nasional sudah dihapus dari rangkaian komponen sistem kurikulum.

Sebagai penentu bentuk real kurikulum, guru diberi wewenang penuh (kebebasan) untuk mendisain proses belajar mengajar, menyelenggarakan proses belajar mengajar dan melaksanakan evaluasi, yang menempatkan murid sebagai fokus.

Ini adalah perubahan yang esensial dan dibutuhkan untuk mewujudkan pendidikan yang sesungguhnya, pendidikan yang memerdekakan.

Baca juga: Merdeka Dari Covidiot

Namun perlu ditegaskan bahwa ini baru peluang yang disediakan oleh Kurikulum Merdeka. Ini baru 50 persen pekerjaan selesai. Diperlukan proses implementasi kurikulum untuk mewujudkan pendidikan yang memerdekakan tersebut.

Dan proses tersebut memerlukan prakondisi, prasyarat yang harus dipenuhi, baik dari sisi guru, murid, maupun dukungan dari birokrasi pendidikan, termasuk iklim pendidikan secara keseluruhan.

Tulisan ini hendak mendiskusikan hal-hal tersebut dalam rangka sumbang saran kepada pemerintah, untuk mengembalikan proses pendidikan pada fitrahnya.

Manusia Merdeka

Agar diskusi pada fase berikutnya menjadi lebih fokus, pada bagian ini saya berusaha untuk menggambarkan sosok manusia merdeka yang akan menjadi fokus kita.

Baca juga: Kampus Merdeka Dan Manfaatnya Bagi Pengembangan Sumber Daya Manusia

Driyarkara dalam uraiannya menjelaskan bahwa manusia merdeka adalah pribadi yang berkembang kepribadiannya karena pikiran dan kemauannya sejalan dan memilih bertanggung jawab mewujudkan nilai kebaikan dan menolak kenikmatan dan godaan kejahatan duniawi, bahkan dengan perjuangan.

Dengan demikian, kekuatan akal budi dan kemampuan analisis manusia merdeka mengetahui dua sisi hidup duniawi manusia. Sisi nilai kebaikan, nilai-nilai kehidupan, dan godaan kenikmatan duniawi penghancur nilai kehidupan, namun manusia tetap secara berdaulat memilih berjuang mewujudkan nilai kehidupan tersebut.

Ini bukan proses sekali jadi, melainkan membutuhkan proses belajar, jatuh bangun berkali-kali, bahkan dengan penderitaan di sepanjang proses. Mereka tidak melakukannya sendiri, namun mengajak yang lain untuk ikut dalam perjuangan mewujudkan nilai-nilai kehidupan.

Dalam perjuangan mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang mereka yakini, manusia merdeka melibatkan orang lain. Oleh karena itu mereka memiliki kemampuan komunikasi untuk mempengaruhi dan mengupayakan kerja sama untuk melibatkan.

Baca juga: Ini Program Prioritas Merdeka Belajar Versi Nadiem Makarim

Inilah kualitas dan profil manusia merdeka yang hendak diwujudkan melalui upaya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran kita.

Proses Transisi

Agar pendidikan pemerdekaan dapat dilaksanakan dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah kita, diperlukan proses transisi karena sebelumnya iklim pendidikan di tanah air bertentangan dengan prinsip pendidikan pemerdekaan.

Dalam proses transisi tersebut, perlu diperbaiki paradigma berpikir guru tentang murid, tentang kurikulum, dan tentang peran guru dalam proses pendidikan dan pengajaran.

Proses ini tidak cukup dilakukan dengan menyusun modul dan menyebarkan melalui platform belajar.id atau platform sejenis lainnya, tetapi model pendampingan yang lebih mengupayakan guru terinspirasi,

Dengan menginspirasi guru, kita mengharapkan guru lebih tergerak untuk berubah, terutama perubahan paradigma berpikir mereka tentang murid, kurikulum, serta peran mereka dalam proses pendidikan dan pengajaran.

Jika proses transisi tersebut tidak dikerjakan, saya kuatir proses pendidikan dan pengajaran tidak berubah, bahkan kembali terjebak pada pendekatan lama yang tidak sesuai.

Pendidikan Pemerdekaan

Pendidikan pemerdekaan merupakan upaya untuk membentuk manusia merdeka. Setelah menjalani rangkaian proses belajar mengajar, murid berkembang kepribadiannya.

Perkembangan tersebut terjadi karena pikiran dan kemauan murid sejalan. Oleh karena itu, memilih bertanggung jawab untuk mewujudkan nilai-nilai kebaikan, menolak kenikmatan duniawi dan godaan kejahatan duniawi bahkan dengan perjuangan. Murid memilih berdaulat untuk mewujudkan nilai kehidupan tersebut.

Baca juga: Merdeka Dari Pandemi, Merdeka Dari Intoleransi

Untuk mencapai kualitas ini, sekolah harus memberi ruang bagi murid untuk Latihan berpikir, termasuk pengembangan kreativitas.

Oleh karena itu, dalam pengajaran, guru harus mengurangi penggunaan pendekatan transfer dalam proses belajar mengajar, dan memperbanyak menggunakan pendekatan konstruksi.

Dengan opendekatan konstruksi murid tidak hanya dilatih berpikir, melakukan analisa, melainkan juga belajar bertanggung jawab dan bekerja sama. Ini adalah latihan-latihan yang penting untuk membentuk manusia merdeka.

Hal yang juga penting diperhatikan adalah bahwa pendekatan konstruksi hanya bisa berjalan jika guru percaya pada kemampuan para murid, dan bahwa mereka dapat bertanggung jawab, serta bisa mandiri, jika diberi ruang oleh guru.

Selain itu, hal lain yang penting diperhatikan adalah, untuk menumbuhkan kedaulatan, sekolah perlu memberi ruang bagi murid untuk berdaulat. Murid diberi ruang untuk mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan keputusannya.

Ini adalah satu-satunya cara untuk menumbuhkan potensi menjadi manusia merdeka. Jika dilakukan secara konsisten maka niscaya manusia merdeka dapat lahir dari sistem pendidikan kita.

Hindari untuk menghukum dan memaksa murid, karena seperti dijelaskan oleh Ki Hajar Dewantara, memaksa anak mematikan jiwa merdeka dan mematikan kreativitas. Kualitas yang sangat mereka perlukan dalam hidup mereka.

Baca juga: Harga Negeri Kami Cuman Rp33.333,-

Oleh karena itu guru perlu menyediakan alternatif pilihan program, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk mempersuasi murid, agar tidak terpaksa menjalani agenda sekolah, melainkan karena melihat manfaat, bukan karena terpaksa.

Gagasan ini sudah sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang mulai dijalankan tahun pelajaran 2022/2023 ini. Mudah-mudahan implementasinya dapat membangun manusia merdeka.

Sehingga membuktikan bahwa pendidikan merupakan instrumen untuk mewujudkan kemerdekaan secara hakiki. Selamat merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-77.

Foto:mtsn2Mabar.com

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of