Model Pembelajaran di Kolese Kanisius pada Masa Pandemi

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com- Proses diskresi terkait perubahan model pembelajaran tentu dibuat untuk menangani kasus Covid-19 yang meningkat di Kolese Kanisius serta kasus yang meningkat secara keseluruhan di dunia dan Indonesia.

Perubahan terhadap pembelajaran ini di Kolese Kanisius dimulai pada tanggal 9 Agustus 2022. Perubahan ini mengubah bagaimana kegiatan pembelajaran Kolese Kanisius dilaksanakan.

Perubahan ini dibuat dan disetujui secara bersama oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri agama, menteri kesehatan dan menteri dalam Negeri Republik Indonesia.

Baca juga: Strategi Pembelajaran Hybrid Kolese Kanisius

Siswa sekolah Kanisius atau yang biasa disebut dengan Kanisian telah menerapkan protokol kesehatan ketat, memenuhi syarat herd immunity, dan positivity rate di bawah 5% yang berarti bahwa Kanisius sangat siap dan berhati-hati terhadap Covid-19.

Akan Tetapi karena beberapa siswa yang positif Covid-19 memiliki gejala varian Covid-19 telah mencapai 5% positivity rate dari setiap rombongan pelajar, menjadikan Kolese Kanisius membuat beberapa perubahan untuk meminimalisir tersebarnya Covid-19.

Beberapa perubahan tersebut di antaranya adalah pemberlakuan  protokol kesehatan yang ketat, pengisian self assessment sebelum masuk ke lingkungan sekolah, pengaturan jam istirahat yang berbeda untuk SMP dan SMA, dan desinfeksi ruang setiap hari.

Selain itu, terdapat juga pembentukan satgas murid untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di kelas, yakni ketersediaan air purifier, ventilasi udara, dan adanya swab antigen secara acak berkala yang memuat 3-5 orang dari setiap kelas. 

Baca juga: Pembukaan Kegiatan Compassion Health 2021 SMP Kanisius Jakarta

Upaya kuratif yang akan dilakukan ketika siswa/guru terjangkit Covid-19 adalah isolasi mandiri 10 hari, melakukan tracing untuk siswa melalui swab antigen.

Jika jumlah siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 kurang dari 5% dari populasi tracing, maka Pembelajaran Tatap Muka tetap berlangsung seperti biasa. Sedangkan apabila lebih dari 5% maka Pembelajaran Jarak Jauh akan diterapkan pada kelas yang memiliki siswa positif lebih dari 5% pada total murid dengan waktu minimal 7 hari.

Karena sudah ada beberapa kelas yang memiliki siswa positif lebih dari 5% dari total kelas maka dijalankan PJJ (Pelajaran Jarak Jauh). Hari yang akan dijalani kelas-kelas PJJ tersebut dihitung dari Selasa, 9 Agustus 2022.

Kelas yang akan menjalani pelajaran secara PJJ hanya akan menjalani 6 hari yaitu dari 9 Agustus 2022 sampai 15 Agustus 2022. 

Adanya perubahan ini tentu membawa dampak lain pada kegiatan sekolah, seperti kegiatan ignatian brotherhood, yang mana kegiatan tersebut diundur menjadi 9 hari ke depan yaitu dari 9-10 Agustus 2022 menjadi 18-19 Agustus 2022.

Baca juga: Mimpi Buruk Si Anak

Selain itu, peringatan kemerdekaan pada 17 Agustus 2022  yang ke 77 juga dilakukan secara hybrid. Bagi yang ikut wajib daftar kepada ketua kelas dan anggota Presidium (OSIS) mengumpulkan daftarnya. 

Kasus Covid-19 yang meningkat telah membuat sekolah menciptakan strategi baru itulah alasan perubahan ini dilakukan, yaitu untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dengan protokol yang lebih ketat lagi walaupun Jakarta masih dalam PPKM level 1.

Karena perubahan ini, sekolah tidak bisa memberikan pelajaran tatap muka bagi beberapa kelas akibat murid yang terjangkit Covid-19. Oleh karena itu, bagi kelas yang PJJ mereka tidak dapat menikmati PTM (pelajaran tatap muka) dan terpaksa PJJ. Walaupun terdapat sisi negatif terhadap pelajaran PJJ diharapkan bahwa dengan adanya protokol ini kasus Covid-19 dapat terkontrol.

Foto: acerforeducation.id/penulis adalah siswa Kolese Kanisius Jakarta Kelas IX

 

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of