Corona Belum Juga Lenyap, Kini Cacar Monyet Mewabah

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Pada Sabtu, 23 Juli 2022, lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pengumuman penting mengenai Cacar Monyet. Oleh WHO penyakit endemik di Nigeria, Afrika Barat ini, kini ditetapkan sebagai Suatu keadaan Darurat Kesehatan Global (cnnindonesia,26/07/2022).

Cacar Monyet atau Monkeypox ditetapkan sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), setelah menjangkiti lebih dari 16.000 orang di lebih dari 75 negara di dunia.

Baca Juga:

Jangan Kasih Kendor Prokes, Pandemi Covid-19 Belum Berakhir

Sejak dikonfirmasi menyebar pertama kali di Britania Raya pada 6 Mei 2022, kakus ini menyebar cepat. Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat penyebaran tertinggi di dunia dengan 2000 kasus terkonfirmasi.

Penularan Cacar Monyet

Mereka yang paling beresiko tertular adalah yang melakukan kontak erat dengan pasien  atau hewan yang terinfeksi. Kontak kulit ke kulit dan kontak melalui hubungan seksual disinyalir paling cepat dari semua kontak erat yang lain.

Selain itu droplet yang berasal dari bersin dan batuk atau pernapasan, serta menyentuh apapun yang telah terkontaminasi virus Cacar Monyet sebelumnya.

Baca Juga:

Tata Kelola Pandemi : Zombinisasi dan Politik Ketakutan

Disinyalir virus ini kemudian masuk kedalam tubuh melalui permukaan kulit ataupun luka walaupun sangat kecil dan tidak terlihat. Selain itu Cacar Monyet juga masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan selaput lendir : mata, hidung atau mulut.

Gejala Cacar Monyet

Dijelaskan oleh Dr. dr. Dhelya Widasmara, SpKK (K) dari Universitas Brawijaya Malang seperti dikutip oleh kominfo.jatimprov.go.id (27/7/2022) bahwa gejala cacar monyet hampir tidak berbeda dengan gejala cacar biasa pada umumnya.

“Yang membedakan adalah pada Cacar Monyet didapat pembesaran kelenjar getah bening” kata Widasmara.

Baca Juga:

Menutup Muka, Membuka ‘Kepala’ (Terorisme di Tengah Pandemi)

Gejalah Cacar Monyet muncul berdasarkan fase penularan. Pada Fase pertama, fase prodromal dimana ditandai dengan demam disertai sakit kepala yang kadang terasa hebat. Juga nyeri otot dan sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening.

Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang dirasakan di ketiak, di leher atau di area selangkangan, badan terasa panas dingin bahkan kelelahan dan lemas.

Fase berikutnya adalah fase erupsi. Fase ini biasanya muncul 1-3 hari atau bahkan lebih lama setelah fase pertama, fase prodromal. Fase ini ditandai dengan munculnya ruam atau lesi pada kulit.

Baca Juga:

Kekerasan Pada Anak Melonjak Selama Masa Pandemi Covid-19, Apa Dampaknya Pada Anak?

Ruam ini biasanya muncul terlebih dahulu di wajah yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lain secara bertahap. Ruam ini kemudian berkembang menjadi bintik merah seperti cacar (makulopapular) pada umumnya, kemudian melepuh yang berisi cairan bening atau nanah. Setelah itu mengeras dan kemudian rontok.

Lamanya gejala mulai dari munculnya ruam, menjadi bintik merah, melepuh, kemudian mengering dan hilang akan berlangsung kurang lebih 2 hingga 4 minggu.

Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet

Dr. dr. Dhelya Widasmara yang juga Spesialis Dermatovenerologi, ini mengungkapkan bahwa Cacar Monyet biasanya bisa sembuh dengan sendirinya.  Untuk melindungi anak-anak, pemberian vaksin cacar (smallpox) sudah cukup melindungi anak-anak dari Cacar Monyet.

Baca Juga:

Tetap Waras Di Masa Pandemi

Hal lainnya adalah dengan menjaga pola hidup sehat secara keseluruhan. Menambah sistem imun tubuh dengan mengkonsumsi vitamin yang diperlukan, serta istirahat yang cukup diyakini bisa membantu mencegah penularan virus ini.

Hindari kontak langsung dengan orang ataupun hewan piaraan yang bergejala dan menerapkan pola kebiasaan baru seperti upaya pencegahan Covid-19. Selalu menjaga kebersihan, cuci tangan segera setelah bepergian keluar rumah,juga mengenakan masker di area publik, untuk mencegah penularan.

Baca Juga:

Seni Mencintai Diri di Tengah Pandemi Covid-19

Cacar Monyet seperti yang dituturkan oleh dr. Widasmara, tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan cacar biasa. Karena itu sebaiknya kita waspada mengingat cepatnya penyebarannya, namun jangan panik.

Cek informasi dari sumber-sumber terkait yang diyakini kredibilitasnya bisa menghindarkan kita dari kepanikan berlebihan.

Foto ilustrasi dari kompas.com 

Sebarkan Artikel Ini:

1
Leave a Reply

avatar
1 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
1 Comment authors
Anonymous Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
Anonymous
Guest

thanks for info