Eposdigi.com-Karakter baik pada seorang adalah hasil dari proses latihan sedini mungkin dan perlu berkesinambungan. Latihan untuk pembentukan karakter yang efektif memerlukan dukungan suasana dan momentum.
Bulan Ramadhan adalah momentum yang menyediakan suasana yang kondusif bagi orang tua untuk melatih anak menjalankan ibadah puasa, meskipun puasa bagi anak, tidak diwajibkan.
Karena melalui ibadah puasa, orang tua dapat mengajarkan berbagai nilai hidup yang akan menjadi pegangan anak dalam menjalani kehidupan bahkan membentuk karakternya.
Dr. Eva J Soelaeman seperti dilansir Tempo.co mengatakan, anak dapat dilatih berpuasa sejak usia 4 tahun. Kenapa? Karena pada usia ini anak sudah dapat diajarkan untuk membedakan mana hal yang boleh dan mana hal yang tidak boleh.
Baca juga: Penelitian Membuktikan Bahwa Anak Yang Sukses, Mempunyai Ibu Yang Bahagia
Namun dokter spesialis anak ini mengingatkan agar, latihan puasa ini dilakukan secara bertahap. Misalnya sekitar 3-4 jam sehari. Menurutnya waktu puasa yang terlalu lama justru akan mengganggu pertumbuhan anak.
Yang paling penting dari proses belajar puasa tersebut bukan hanya bagaimana menahan haus dan lapar hingga datangnya saat berbuka, tetapi bagaimana orang tua mengenalkan pada makna puasa secara lebih dalam, termausk mengenai nilai-nilai seperti dilansir pada laman kumparan.com berikut:
Mengajarkan anak bersyukur
Puasa dapat menjadi momentum untuk melatih anak bersyukur. Dengan menahan lapar dan haus anak dapat merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus orang-orang miskin yang tidak memiliki makanan untuk dimakan pada saat lapar.
Baca juga :Rasulullah SAW Selalu Berbuka Puasa Dalam Kesederhanaan
Dari sini juga, anak dapat diajak bersyukur dan menghargai banyak hal dalam hidup keluarga. Anak juga dapat belajar berempati pada orang miskin di seputar anak.
Belajar bersedekah
Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan anak bersedekah. Selain sebagai tindak lanjut dari pembelajaran empati, jelaskan pada anak bahwa setiap amal ibadah pada bulan Ramadhan akan diganjar pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Dari awal puasa, ajak anak untuk menyisihkan uang sakunya setiap hari untuk beramal misalnya pada malam Qadar. Ajak anak untuk memahami bahwa berbagi kebahagiaan dengan sesama sangat menyenangkan.
Belajar menahan amarah
Pada Bulan Ramadhan, setiap muslim yang berpuasa diwajibkan untuk menahan hawa nafsu, salah satunya adalah amarah. Ajarkan anak untuk menahan amarah di bulan Ramadhan.
Misalnya, jika bermasalah dengan saudaranya, anak tidak bertengkar namun dilatih membicarkan baik-baik mengenai penyebab masalah.
Baca juga : Air Bersih Dan Janji Walikota
Ajak anak belajar bahwa bertengkar dapat membatalkan ibadah puasa yang sedang dilakukan. Anak dilatih untuk menahan diri dengan mengalihkan kepada hal yang disukai oleh anak.
Belajar tentang dampak puasa bagi kesehatan tubuh
Selain pembelajaran sebelumnya, anak juga perlu mengenal dampak puasa bagi kesehatan tubuh. Puasa bukan hanya perihal menahan lapar dan haus. Puasa dapat menyehatkan tubuh.
Puasa adalah proses detoks yang dapat mengeluarkan racun-racun pada tubuh termasuk permbersihan saluran pencernaan. Oleh karena itu, puasa dapat menyehatkan.
Itulah empat hal yang dapat diajarkan pada anak, agar anak mengenali puasa sebagai ibadah. Puasa tidak semata-mata sebagai upaya menahan lapar dan haus tetapi sebagai upaya untuk memperbaiki hidup di hadapan Allah SWT.
Efektivitasnya tidak hanya ditentukan oleh kemampuan orang tua mengajarkannya, tetapi bagaimana orang tua menadi teladan dalam menjalankan ibadah puasa.
Selamat memasuki bulan suci Ramadhan dan selamat menunaikan ibadah puasa.
Artikel ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari redaksi / Foto: popmama.com
Leave a Reply