Tahun Ini Perusahaan Elon Musk akan Tanam Chip di Otak Manusia. Ini Dampaknya

Internasional
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Inovasi Elon Musk ternyata tidak hanya menyangkut mobil listrik, solar cell dan upaya membangun koloni di Mars agar Mars dapat dihuni oleh manusia. Ia juga aktif melakukan inovasi terkait artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, bersama Sam Altman melalui perusahaan Neurolink sejak tahun 2016.

Dalam sebuah wawancara pada tahun tersebut, Elon Musk menuturkan, melihat perkembangan riset terkait AI, Ia memprediksi kecerdasan manusia akan ketinggalan dari kecerdasan buatan.

“Seiring perkembangan algoritma dan hardware, kecerdasan digital akan melampaui kecerdasan biologis, sehingga manusia akan seperti kanak-kanak di taman bermain,” kata Elon Musk seperti dikutip oleh detikinet.

Oleh karena itu, pada wawancara tersebut, ia menegaskan bahwa otak manusia harus terhubung dengan komputer untuk melawan kecerdasan buatan. Dan Neurolink, perusahaan yang ia dirikan tersebut akan bekerja untuk mewujudkan hal tersebut.

Inovasi Elon Musk : Manusia Cerdas dengan Komputer di Kepala

Tiga tahun kemudian, pada tahun 2019, dalam wawancara yang lain, ia telah memberi gambaran yang lebih detail. Ia bahkan mengatakan teknologi tersebut, telah berada pada status coming soon.

Elon Musk menggambarkan, produk tersebut akan menghubungkan otak manusia dengan komputer, dengan memakai chip yang diimplan di otak.

Teknologi tersebut akan menggunakan elektroda ke interval neuron pada level mikro. Produk tersebut berbentuk chip dengan kabel-kabel halus skala mikron yang diimplan melalui tindakan operasi.

Baca Juga: Memiliki Lima Skills ini Membuat Pekerjaanmu Tidak dapat diambil Alih oleh Robot

Proses operasi bedah syaraf tersebut akan dilakukan oleh robot, karena kabel halus skala mikron tersebut harus presisi dan dimasukan secara otomatis. Oleh karena itu tidak dapat dimasukkan dengaan menggunakan tangan.

Setelah melakukan serangkaian pengembangan, uji coba, yang berhasil dengan pengujian pada seekor monyet, pada tahun 2020, dalam wawancara podcast The Joe Rogan Experience, seperti dilansir pada laman Bussiness Insider, Elon Musk menyampaikan perkembangan riset AI lebih lanjut.

Era Sinergi Manusia Dengan Robot, Siapkah Anda?

Dalam hitungan satu dekade ke depan, bahkan bisa lebih cepat, Elon Musk memperkirakan komunikasi verbal antar manusia, seperti dalam pengajaran, akan digantikan dengan pola komunikasi nonverbal.

Manusia bahkan tidak perlu lagi menggunakan suara untuk mengemukakan sesuatu. Selain komunikasi ferbal pada umumnya, hal ini bisa terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas.

Dalam proses belajar mengajar tersebut, guru tidak lagi menggunakan suara. Dengan logika itu, menurut Elon Musk, guru dan murid mampu bertukar gagsan tanpa suara.

Baca Juga: Mengenal Pertumbuhan Cyber University di Indonesia

Elon Musk dalam wawancara tersebut menuturkan bahwa dalam proses komunikasi, banyak upaya dihabiskan untuk proses menganalisa dan menggunakan konsep yang kompleks menjadi kata-kata.

Pada proses tersebut, ada banyak informasi bisa hilang. Oleh karena itu, ketika diterima, pengertian bisa jadi berbeda dan dapat menyebapkan kesalahpahaman.

Menurut Musk, dengan AI, manusia berintegrasi lebih lancar dan membuat komunikasi lebih cepat dan akurat.

Musk menegaskan, dengan AI akan ada kesempatan komunikasi non verbal di masa depan, dan pada saat itu manusia berada di jalur nonverbal intervacing.

Mempersiapkan Generasi Bijak Digital

Dampaknya, komunikasi (juga dalam pengajaran) akan lebih efektif dan akurat, karena tidak lagi terjadi kesenjangan informasi, miskomunikasi dan miskonsepsi.

Selain itu, seperti dilansir pada laman neurolink.com, web resmi Neurolink, implant chip yang berhasil akan membantu orang yang mengalami kelumpuhan  mendapatkan kembali kemandirian.

Teknologi ini pun memiliki potensi mengobati berbagai macam gangguan neurologis, memulihkan fungsi sensorik dan mengembalikan kemampuan komunikasi dengan orang lain.

Selain itu, diharapkan teknologi ini juga membantu para penderita neurologi seperti cedera tulang belakang, dapat kembali pulih fungsi motorik, sensorik dan gangguan neurologisnya.

Rencananya, Neurolink akan melakukan operasi penanaman chip tersebut, seperti tertulis pada laman neurolink.com pada tahun 2022 ini, sambal menunnggu izin dari pihak otoritas food and drug administration Amerika Serikat.

Dan siapakah gerangan orang yang pertama akan bersedia menjadi relawan untuk menjalani operasi penanaman chip di otak tersebut ya? Mudah-mudahan uji cobanya berhasil! Karena implementasi secara masal sangat bergantung pada keberhasilan ujicoba tersebut.

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis. / Foto : voi.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of