Eposdigi.com – Laman alodokter.com (7/11/2018) menulis bahwa maag disebabkan oleh beberapa faktor. Ada gaya hidup, gangguan saluran pencernaan dan juga karena konsumsi makanan tertentu.
Gaya hidup seperti merokok; terlalu banyak minum kopi, minuman beralkohol, soda; terlalalu sering makan makanan pedas, berminyak, lemak; juga karena stress.
Sedangkan penyakit rufluks asam lambung (GRED), radang lambung, radang usus, celiac, batu empedu, radang pangkreas, obstruksi pada usus adalah kondisi gangguan saluran penceraan yang dapat mencetus sakit maag.
Pun demikian karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu. Obat-obatan seperti seperti antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid juga dapat mengakibatkan sakit maag.
Ayo Baca Juga: Menghitung Berkat Dari Sorgum
Faktor-faktor ini mengakibatkan luka terbuka pada tukak lambung sehingga munculnya gejalah berupa rasa nyeri dan panas pada lambung.
Rasa nyeri dan panas yang timbul pada lambung diakibatkan oleh meningkatnya asam lambung akibat makanan pedas, berlemak, berminyak, mengandung terlalu banyak kafein dan lainnya.
Laman halodoc.com menulis bahwa sebenarnya masih jadi perdebatan. Apakah stres dapat benar-benar meningkatkan produksi asam lambung?
Namun halodoc.com lebih lanjut menulis bahwa stress diyakini pasti menyebabkan perubahan pada otak yang memicu reseptor rasa sakit. Stres juga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi enzim prostaglandin. Padahal enzim ini biasanya bertugas melidungi perut dari efek asam.
Sorgum diyakini dapat menenangkan sakit maag, terutama yang disebabkan karena gangguan pada saluran pencernaan. Kandungan serat pada makanan adalah sumber makanan bagi berbagai bakteri baik pada usus.
Ayo Baca Juga: Sorgum dan Diet Gluten Free
Bakteri-bakteri yang berkembang biak dengan baik akan memproduksi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada penderita penyakit celiac, kandungan gluten dapat memperparah gejalanya. Karenanya sorgum yang gluten free aman dikonsumsi oleh penderita celiac.
Namun kandungan tanin yang tinggi pada sorgum justru berdampak buruk bagi lambung. Linda Setiabudi, lewat tulisannya dikompasiana.com (25/01/2014) mengungkapkan bahwa tanin yang mudah teroksidasi menjadi asam tanant. Asam tanant sebagai pembeku protein berefek negative pada mukosa lambung.
Linda Setiabudi dalam tulisannya tersebut mengutip penelitian yang dilakukan oleh Dr Horomi Shinya. Penelitian tersebut mendapati fakta bahwa mereka yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam tanant memiliki mukosa lambung yang menipis.
Ayo Baca Juga: Sorgum: Nutrisi Penting Masa Emas Anak
Pada konsentrasi rendah, kandungan tanin pada makanan memiliki manfaat yang baik. Suarni dari Balai Penelitian Tanaman Sereali, dalam makalahnya (14/05/2014) menulis bahwa kandungan antioksidan tanin lebih tinggi dibandingkan Vitamin C dan A.
Sudah terbukti bahwa proses penyosohan dapat mengurangi kandungan tanin pada sorgum. Berkurangnya kandungan tanin menyisahkan semua kandungan positif sorgum bagi kesehatan.
Namun alangkah lebih baik jika ada variasi konsumsi pangan lain dengan tetap mempertahankan komposisi gizinya. Tidak harus dikonsumsi setiap saat, perlu diatur pola konsumsi agar nutrisi dari sumber pangan lain juga mendapat porsi yang sama dalam konsumsi harian.
Ilustrasi dari klikdokter.com
[…] Baca juga: Bagaimana Sorgum Mengatasi Maag? […]