Eposdigi.com – Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat periode 2018-2019, Zaina Amalia Fitrina Dewi mengatakan, pemahaman tentang fakta keberagaman di Indonesia sebaiknya ditanamkan dari keluarga.
Dengan demikian, seorang anak yang bertumbuh dalam keragaman itu akan merasa terbiasa dengan segala perbedaan yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.Ia tidak merasa kaku, atau canggung. Sebaliknya, ia akan leluasa bertumbuh dalam aneka perbedaan.
Karena setiap orang bertumbuh dalam keragaman, maka mereka akan mengenali bahwa setiap suku bangsa, agama, budaya, ataupun kebiasaaan mengandung nilai-nilai kebaikan seperti kemanusiaan dan persaudaraan.
Menurut gadis kelahiran Ciamis, 2 Mei 1997 ini, dengan demikian kelak seorang yang terbiasa dengan perbedaan dalam keluarga, tidak merasa heran lagi bahwa negara kita ini terdiri dari beragam budaya termasuk suku, agama di sekitar kehidupannya.
Baca Juga: Merdeka dari Pandemi, Merdeka dari Intoleransi
‘’Keluarga merupakan fondasi terbentuknya generasi muda berkualitas. Maka peran orangtua, anggota keluarga sangat penting dalam membentuk kepribadian calon generasi muda berkualitas itu.
Pengalaman menghargai perbedaan itu bermula dari rumah kemudian diterapkan dalam kehidupan bersama, ketika berinteraksi dengan anggota masyarakat,’’ tulis Zaini Amalia Fitrina Dewi, menjawab pertanyaan tertulis melalui surat elektronik (surel) yang diterima, belum lama ini.
Menurut pengajar sebuah unit bimbingan belajar (Bimbel) di Ciamis, Jawa Barat ini, ia sendiri senang dalam kegiatan berorganisasi. Di dalam organisasi itu pernah memimpin sebanyak 200 orang anggota Korps PMII Kabupaten Ciamis.
Melalui wadah yang pernah dipimpinnya itu ia ingin terciptanya masyarakat yang berkeadilan berlandaskan kesetaraan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Baca Juga: Empat Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini
Tugas sebagai ketua Korps PMII Kabupaten Ciamis, selama setahun, baginya merupakan amanah (kepercayaan) yang diberikan Allah kepadanya, dan dilaksanakan sesuai dengan program yang ditetapkan bersama dalam organisasi.
Menurut pandangannya, setiap orang memiliki pendapat mengenai perbedaan. Sering kita mendengar “Perbedaan itu indah”. Diharapkan supaya jangan hanya diucapkan saja, tapi diwujudkan dalam kehidupan setiap hari.
Meskipun hanya setahun memimpin PMII di Ciamis, dalam periode waktu itu Zaina memiliki pengalaman saling menghormati keberagaman. Diskusi, talk show, dan kegiatan lainnya bukan hanya melibatkan sesama anggota PMII. Pada kesempatan-kesempatan tersebut, ia pun berjumpa dengan sesama aktivis organisasi dari umat beragama lain.
Baca Juga: Mengenal Kecerdasan dan Karakter Anak
‘’Saya memiliki pengalaman ketika membawa salib Misi dalam acara Estafet Ziarah Salib Misi, pada Pekan Misi Nasional IV dari paroki-paroki di Keuskupan Bandung. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Agustus 2019. Ini adalah suatu pengalaman yang sangat luar biasa.
Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya. Sebagai seorang Muslim, saya benar- benar merasakan hati trenyuh. Saya juga senang karena menjadi bagian menjaga keberagaman, dalam mengekspresikan persahabatan, persaudaraan, kasih sayang dan kebhinekaan,’’ tulis gadis berparas cantik ini.
Ia menilai pendidikan dalam keluarga sangat penting dalam memperkenalkan tentang keberagaman. Gadis yang memiliki obsesi memiliki lembaga pendidikan sendiri ini, menyarankan jangan sampai mengabaikan pendidikan dalam keluarga.
Dijelaskan, PMII merupakan wadah di bawah naungan NU yang concern terhadap isu perempuan , kekerasan berbasis gender, dan segala tindakan diskriminasi lainnya. Organisasi ini pertama kali didirikan di Semarang 25 November 1967. (Sumber tulisan : depoedu.com dengan judul : “Zaina Amalia Fitrina Dewi : Pemahaman Keragaman Berawal dari Keluarga”)
[…] Ayo Baca Juga: Zaina Amalia Fitrina Dewi : Keragaman Berawal dari Keluarga […]