Eposdigi.com – Karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebajikan, dan kematangan moral seseorang. Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak.
Karakter anak terbentuk dari kebiasaan . Kebiasaan saat anak-anak biasanya bertahan sampai masa remaja. Orang tua bisa mempengaruhi baik atau buruk, pembentukan kebiasaan anak-anak mereka (Lickona, 2012:50).
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikir yang bisa mempengaruhi perilakunya.
Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan.
Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu pikiran harus mendapatkan perhatian serius.
Baca Juga: Mengenal Kecerdasan dan Karakter Anak
Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini yang efektif sehingga menjadi pribadi yang berkarakter
- Bersikap Konsisten
Pembangunan karakter bisa dimulai dari sikap konsisten yang orang tunjukan dan lakukan. Dimana anak akan melakukan apa yang anda perintahkan, seperti jangan memakan benda asing, jangan duduk sembarangan, atau jangan membuang mainan sembarangan.
Namun ada hal yang akan mengganjal mereka dimana orang tua tidak konsisten dalam mendidik atau memberikan nasihat dan patahan. Misalnya karena orang tua malas, maka pendidikan karakter anda akan gagal.
- Pendidikan Keagamaan
Dimanapun anak berada dan apapun agama yang dianut, pendidikan takut mengenai Tuhan, bagaimana anak beribadah dan memiliki keyakinan harus ditanaman dari kecil. Mengajak mereka pergi ke masjid, gereja dan lainnya.
Lalu menyekolahkan mereka dengan sekolah minggu agar atau mengajak mereka mengaji bersama anak-anak lain. Meskipun mereka belum mengerti hakikat utamanya. Setidaknya mereka sudah ditanamkan sifat takut akan Tuhan sejak awal. Semakin dini anda menanaman hal ini pada seorang anak maka akan semakin kuat iman mereka.
- Luangkan waktu untuk anak setiap hari
Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya, bisa melakukan tindakan tidak baik atau berkelakuan buruk. Biasanya, mereka melakukan tindakan tersebut untuk mendapatkan perhatian dari orang tua. Jadi, sesibuk apa pun orang tua , selalu luangkan waktu untuk terlibat dalam kehidupannya.
Namun perlu diingat, melibatkan diri dalam kehidupan anak bukan berarti orang tua harus terus-menerus berada di samping anak.
Luangkan waktu untuk menjalin hubungan dan kegiatan berkualitas, seperti sarapan bersama, mengantarnya ke sekolah, datang ke setiap acara yang dilakukan anak, atau sebatas berbincang sebelum tidur mengenai kegiatan yang dilakukannya seharian.
- Tumbuhkan sifat kemandirian pada anak
Melatih anak agar mandiri dapat ditanamkan dengan cara memberikan anak kepercayaan, kesempatan, dan apresiasi. Misalnya, dengan mengajarkan anak untuk merapihkan mainan dan tempat tidurnya sendiri atau sekedar membiasakan anak untuk menyiapkan bekal sekolahnya sendiri.
Saat anak mulai bertumbuh, orang tua juga bisa mendukung dan membantu anak untuk menyelesaikan masalah pribadinya, yaitu dengan berdiskusi dan mengarahkan pikiran anak untuk mengambil sikap terbaik. (Sumber tulisan ini dari depoedu.com, kami tayangkan atas izin dari penulis. Foto: edumor.com)
[…] Baca Juga: Empat Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini […]
[…] Baca Juga: Empat Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini […]