Gelas Pengalaman Eposdigi masih Kosong

Nasional
Sebarkan Artikel Ini:

Pengantar Edisi Ulang Tahun ke-3 Depoedu.com dan Ulang Tahun ke-1 Eposdigi.com

Sejak kemarin, Jumat 24 hingga Selasa, 28 Juli 2020, redaksi Depoedu.com dan Eposdigi.com menurunkan tulisan berturut-turut untuk mensyukuri serta merayakan tiga tahun Depoedu.com dan satu tahun Eposdigi.com menjumpai Pembaca.

Kami mengundang pembaca untuk bersama kami merayakan peristiwa ini dengan menulis komentar berupa ucapan selamat, refleksi, usul, atau saran untuk perbaikan Depoedu.com maupun Eposdigi.com ke depan, pada kolom komentar.

Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan, atas sinergi yang selama ini terjadi sehingga, Depoedu.com dan Eposdigi.com dapat  terus terbit hingga hari ini. Selamat membaca.

Eposdigi.com – “Kita harus berbuat sesuatu. Memberi alternative bagi banyak orang. Sekolah, para guru, orang tua, dan siapa saja yang bergelut di dunia pendidikan. Ide bisa datang dari mana saja. Dari kita. Atau dari siapa saja yang bisa menginspirasi. Agar pendidikan kita jadi lebih baik”.

Ide tentang ini tentu sederhana. Banyak orang juga memikirkannya. Yang berduit, menyelenggarakan sekolah. Mencari para guru terbaik, kurikulum terbaik, budaya terbaik, lalu kemudian dengan visi misinya, menyelengggarakan pendidikan terbaik di sekolahnya. Sekolah unggulan.

“Media ini kita buat, agar para guru bisa lebih sering menulis. Ini media buat mereka”. “Tapi mengapa para guru harus lebih sering menulis?”

Baca Juga: Memberi Pengetahuan Bagi Generasi Bangsa

Semua orang tentu menyadari. Kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas para guru. Kualikasi ditentukan oleh seberapa banyak setiap guru memperbaharui pengetahuannya. Seberapa banyak ia menambah keterampilan baru.

Pengetahuan dan keterampilan baru adalah nama lain dari kuallitas para pendidik. Zaman berubah. Para guru harus menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan. Kebutuhan akan pendidikan juga berubah. Dan para penyelenggara pendidikan, setiap orang yang terlibat didalamnya, harus menyesuaikan diri.

Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan itu, yang paling bisa terjangkau; waktu maupun biaya; adalah dengan membaca. Guru wajib membaca banyak. Maka yang paling mungkin untuk ‘menyegel’ kebiasaan membaca para guru adalah dengan mendorongnya menulis.

“Siapakah penulis yang tidak banyak membaca? Bukankah ia harus memperkuat tulisannya dengan banyak referensi?” Maka hadirlah depoedu.com, tiga tahun lalu.

Saat hadir, walaupun mengkhususkan diri dalam dunia pendidikan, depoedu bukan satu-satunya media online. Begitu banyak media lain yang dengan jaringan dan segala sarana dan prasarana yang dimilikinya memiliki peluang lebih besar untuk mendapat hati para pembaca.

“Tugas kita adalah konsisten menulis. Menghadirkan karya setiap hari. Tanpa jedah. Jika menginspirasi yang membaca, anggap saja itu bonus bagi kita”.

Satu dua penolakan dialami. “ Kenapa sih gak bosan-bosan membagi depoedu setiap hari?” Pengalaman ini tentu sedikit mengecilkan hati. “Tidak apa-apa. Yang seperti ini biasanya datang dari yang tidak membaca.”

Baca Juga: Depoedu.com, “Jembatan” Bagi Penulis dan Pembaca

Menjelang ulang tahun kedua depoedu, disadari betul bahwa banyak penulis juga ingin menulis topik berbeda, selain pendidikan.

Ternyata topik non pendidikan, seberapapun itu memuat secara tidak langsung nilai-nilai yang mendidik, tidak diterima oleh banyak komunitas para pendidik di berbagai laman media sosial milik komunitas itu.

Salah kamar ini membuat depoedu kembali ditolak komunitas para pendidik. Sekali lagi penolakan ini tentu mengecilkan hati. Namun, komitmen untuk mengajak dan membangun kebiasaan menulis banyak orang tidak boleh dibiarkan padam. Api kecil semangat menulis melalui depoedu tetap harus berkobar.

Api ini harus membakar tanpa henti semangat juang para guru untuk terus meningkatkan kualitas dirinya. Pintu hati para guru harus tetap diketuk guna inspirasi dalam setiap tulisan dapat hadir dalam ruang-ruang pendidikan.

Depoedu kembali lagi mengetuk. Membawa informasi bermutu bidang pendidikan. Hadir menyapa di depan pintu komunitas guru, komunitas sekolah, komunitas para pendidik.

Ketukan pada pintu, disambut sapaan hangat dari dalam ruang komunitas pendidikan. Ikatan Guru Indonesia (IGI) – Flores Timur bersediah memberi ruang bersama dengan depoedu mendorong kemajuan pendidikan.

Ruang kerjasama yang tidak dibangun dengan ikatan legal formal, ia hanya dimaterai oleh semangat yang sama untuk mewujudkan pendidikan lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

Depoedu hanyalah ruang yang menjembatani para guru yang mau meningkatkan kualitasnya lewat tulisan dengan para pembaca yang menimba inspirasi dari karya yang tersaji.

Baca Juga: Eposdigi.com Portal Pilihan untuk Kemajuan Bangsa

Kendati demikian, api semangat menulis topic lain juga tidak boleh dibiarkan padam. Hasrat baik itu harus tersalurkan. Maka tepat di tahun kedua depoedu, lahirlah eposdigi.com.

Sebagai adik kandung , eposdigi masih kemana-mana menggandeng depoedu. Komunitas penulis, pun pembaca, masih seiring sejalan dengan depoedu. Namun  bagimanapun, seperti depoedu, eposdigi pun harus menjadi dirinya sendiri.

Jika depoedu komitmen pada pendidikan dan keluarga sebagai kekhasannya, maka eposdigi pun harus bisa membangun identitasnya sendiri.

Nama eposdigi yang berasal dari suku kata Ekonomi, POlitik dan Sosial budaya dalam bentuk DIGItal harus bisa menghadirkan ulasan dan atau berita yang berbeda dari semua media mainsterem.

Tidak hanya sepuluh atau seratus. Eposdigi harus bisa berdiri sejajar dengan ribuan media massa online di seluruh Indonesia.

Untuk menuju ke sana bukan perkara mudah di tengah segalah keterbatasannya. Namun barangkali ini jalan yang menantang eposdigi untuk menunjukan dirinya yang khas. Eposdigi tidak mau disamakan, dan menolak menyamakan diri dengan media digital lainnya di luar sana.

Baca Juga : Menulis Menjadikanmu Abadi

Sudah satu tahun usianya. Namun gelas pengalaman sebagai media online baru terisi beberapa tetes. Bagi eposdigi, gelas itu masih kosong. Masih banyak yang harus ditimba.

Komitmen kami untuk menghadirkan sudut pandangn berita dan ulasan yang khas eposdigi akan terus mengalir. Menghadirkan informasi bermutu tepat di ujung jari tangan. Semoga saja eposdigi menjadi inspirasi bagi pembaca untuk berbuat lebih baik.

Sebarkan Artikel Ini:

1
Leave a Reply

avatar
1 Discussion threads
0 Thread replies
0 Pengikut
 
Most reacted comment
Hottest comment thread
0 Comment authors
Recent comment authors
  Subscribe  
newest oldest most voted
Notify of
trackback

[…] Baca Juga: Gelas Pengalaman Eposdigi masih Kosong […]