Ini penyebab gerah di malam hari akhir-akhir ini

Lingkungan Hidup
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi-com – Beberapa hari terakhir ini, suhu udara terasa lebih panas. Bahkan di malam hari yang biasanya lebih sejuk bahkan dingin, terasa lebih gerah akhir-akhir ini.

Data prakiraan cuaca yang kami akses, pada 12 November 2019 siang, dari aplikasi Info BMKG menunjukan bahwa suhu udara beberapa kota besar di Indonesia pada malam hari mengalami peningkatan.

DKI Jakarta misalnya, prakiraan cuaca pada tanggal 12 November 2019 malam hari berkisar anatara 25˚C hingga 29˚C . Prakiraan suhu malam hari terpanas di DKI Jakarta ada di Kota Administrasi Kepulauan Seribu yaitu 29˚C . Sementara rata-rata suhu udara pada malam hari di Jakarta adalah 27˚C.

Beberapa kota besar di Indonesia juga menunjukan tren yang sama. Kota-kota besar dengan suhu udara pada malam hari tanggal 12 November 2019 menurut prakiraan cuaca BMKG lebih dari 26˚C antar lain Kota Jambi 28˚C, Pangkal Pinang 27˚C. Dengan prakiraan suhu udara tertinggi adalah di Kota Palembang sebesar 30˚C.

Di Pulau Jawa, selain DKI Jakarta, prakiraan suhu udara malam hari Kota Surabaya tanggal 12 November 2019 sebesar 29˚C. Kota Semarang 28˚C dan Yogyakarta 27˚C.

Hanya satu kota di Pulau Kalimantan menunjukan angka lebih dari 26˚C; tepatnya  kota Banjarmasin yang prakiraan suhu udara pada malam hari di tanggal yang sama sebesar 27˚C .

Kota Mamuju dan Makasar di Pulau Sulawesi prakiraan suhu udara malam hari  tanggal 12 November 2019 sebesar 28˚C. Demikian juga kota Manokwari dan Kota Jayapura. Kedua kota di Papua ini prakiraan cuacanya menujukan 27˚C pada malam hari.

Baca Juga:

Melindungi diri dari panas ekstrem

Ternyata penyebab suhu udara pada malam hari, terasa lebih hangat adalah karena adanya penumpukan awan di langit. Awan yang menumpuk ini menghalangi pelepasan radiasi udara panas pada siang hari yang harusnya keluar atmotsfir bumi.

Hal ini diungkapkan oleh Etik Setyaningrum, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Kilimatologi Yogyakarta seperti dilansir harianjogja.com belum lama ini.

“Cuaca yang panas pada siang hari menyebapkan peningkatan penguapan air. Uang air yang membentuk awan ini lah yang menghalangi pelepasan radiasi panas ke luar atmotsfir. Akibatnya udara panas dipantulkan kembali ke bumi” jelasnya.

Gerah pada malam hari bisa mengganggu kualitas tidur Digiers. Beberapa tips yang kami kutip dari laman fimela.com, berikut ini bisa dicoba agar dapat tidur nyenyak dimalam hari yang gerah.

Mandi sesaat sebelum tidur. Mandi menggunakan air dingin. Ini efektif menurunkan suhu tubuh dan menghindari perasaan lengket ketika suhu udara meningkat. Usahakan sirkulasi udara dalam kamar terjaga, bila perlu buka jendela kamar.

Ubah posisi tidur. Usahakan bagian kaki lebih banyak mengakses dingin dari AC maupun kipas angin. Ini untuk menghindari masuk angin akibat terkena udara kipas angin ke badan. Gunakan pakaian yang lebih longgar. Gunakan selimut yang lebih tipis.

Sebelum tidur, masukan sarung bantal dan selimut ke dalam kulkas minimal 15 menit. Efek dingin dari sarung bantal dan selimut mungkin tidak bertahan semalaman, namun ini cukup membantu membuat Digiers terlelap.

Semoga kualitas tidur Digiers tetap terjaga, walaupun udara malam terasa gerah sehingga keesokan harinya tetap beraktifitas sebagaimana biasa.

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of