Eposdigi.com – Dunia lagi memanas. Ini dalam arti yang sebenarnya. Bukan tentang konflik Rusia – Ukraina. Pula bukan tentang kudeta di Sudan atau tentang Konflik Israel – Palestina.
Dunia memang lagi memanas, berdasarkan pada laporan-laporan dari penjuru dunia tentang rekor-rekor baru suhu udara di beberapa kota.
Detik.com (23/04/2023) melaporkan tentang kota-kota di Asia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada periode 11 – 20 April tahun 2023.
Dalam laporannya, detik bahkan menyebutkan kota Kmarkhali di Kushtia – Bangladesh memecahkan rekor suhu terpanas yang mencapai 51,2 derajat Celcius pada 17 April 2023. Selanjutnya kota Chauk di Myanmar dilaporkan sebagai kota terpanas dalam 4 hari yang berbeda dalam periode tersebut.
Tanggal 14 April 2023, suhu maksimum di kota Chauk tercatat sebesar 44,8 derajat Celcius, 45,3 derajat Celcius pada 18 April.
Tanggal 19 April, kota Chauk juga masih menjadi kota terpanas di Asia dengan suhu maksimum 45,0 derajat Celcius, dan keesokan harinya kota ini masih bertahan pada rekor terpanas yaitu 45,5 derajat Celcius.
Baca Juga:
Pada periode itu, ada tiga kota di India yang tercatat memiliki suhu maksimum tertinggi di Asia. Pada tanggal 17 April, Kota Prayagraj di Ghoopur – India melaporkan suhu maksimum sebesar 46,6 derajat Celcius.
Keesokan harinya pada 18 April kota Bundi melaporkan suhu maksimum tertinggi pada 45,2 derajat Celcius sementara Kota Prayagraj masih bertahan pada 44,6 derajat Celcius.
Selain Chauk, kota lain di Myanmar juga melaporkan suhu panas ekstrim di kotanya. Kota Nyaung-U pada 19 April melaporkan suhu 45,3 derajat Celcius. Sementara kota Tak di Thailand pada tanggal 15 April mencatatkan suhu 44,6 derajat Celcius dan menjadi suhu panas terekstrim di kota tersebut.
Sumber dari kabar24.bisnis.com (23/04/2023) melansir data suhu ekstrim panas di Indonesia pada periode tersebut/ tanggal 11 sampai dengan 20 April 2023.
Rekor tertinggi suhu panas ekstrim di Indonesia tercatat oleh Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Ciputat – Tangerang Selatan sebesar 37.2 derajat Celcius pada 17 April 2023.
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah I di Medan – Sumatera Utara mencatat suhu tertinggi di pada 15 April 2023 di Indonesia sebesar 36,5 derajat Celcius. 16 April 2023, suhu terpanas tercatat di Stasiun Meteorologi Tarempa di Kepulauan Anambas – Kepulauan Riau sebesar 36,2 derajat Celcius.
Dan pada tanggal 18 April 2023 suhu panas terekstrim di Indonesia tercatat oleh Stasiun Meteorologi Pangsuma, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat sebesar 36.6 derajat Celcius.
Baca Juga:
Dunia yang memanas bukan persoalan remeh temeh. Pemanasan global itu persoalan serius. Pemanasan Global menjadi persoalan serius karena dampaknya yang memang serius.
Mulai dari mencairnya es di kutub bumi, baik di Kutub Utara maupun di Kutub Selatan, mengakibatkan terganggunya pola migrasi, ketersediaan pangan dan tempat tinggal yang terganggu pada banyak spesies, lebih parah banyak spesies bahkan punah akibat pemanasan global.
Selain itu, pemanasan global juga mengakibatkan terganggunya siklus alamiah air, berdampak buruk pada keberlangsungan sumber daya air di seluruh dunia.
Secara ekstrim wilayah tertentu terlalu berlimpah hujannya sehingga mengakibatkan banjir sedangkan wilayah lainnya menderita kekeringan ekstrim.
Kekeringan dan curah hujan ekstrim ini mengakibatkan gagal panen di mana-mana, mempengaruhi produktivitas pangan dan hasil pertanian sekaligus mengganggu distribusi pangan.
Tidak hanya persoalan ketahanan pangan, pemanasan global mempengaruhi secara langsung kualitas kesehatan manusia. Tahun 2015, gelombang panas ekstrim disinyalir menjadi penyebab meninggalnya 2000-an orang di India.
Baca Juga:
Pemanasan Global sebagai Materi Pembelajaran Terpadu Kelas VII SMP Yuwati Bhakti Sukabumi
Laman polri.go.id melansir berita tentang 8 orang meinggal akibat suhu panas ekstrim di Afrika pada Januari lalu. Kompas.com mengutip data WHO pada 22/7/2022, melaporkan cuaca panas ekstrim merenggut lebih dari 1700 nyawah di Spanyol dan Portugis.
Selain itu gelombang panas ekstrim juga berdampak pada penyebaran beberapa penyakit menular dan juga berpotensi mengakibatkan banyak kebakaran hutan dan lahan di dunia.
Seriusnya akibat pemanasan global harus juga ditanggulangi dan dicegah dan tangkal melalui tindakan-tindakan serius pula.
Emisi Gas Rumah Kaca dianggap sebagai faktor dominan yang mengakibatkan pemanasan global. Karena itu harus ada upaya serius untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, pada saat yang sama mengalihkan sumber energy pada energy baru dan terbarukan dan mencegah deforestasi.
Selembar daun hijau seharga kehidupan. CO2 yang dilepaskan oleh berbagai aktivitas manusia, ditangkap oleh dedaunan hijau dalam proses fotosintesis untuk menghasilkan oksigen. CO2 adalah salah satu gas rumah kaca yang berperan meningkatkan pemanasan global.
Upaya untuk mengelola sampah dan memanfaatkan gas metan sebagai salah satu sumber energy baru adalah jalan untuk mencegah gas metana, gas dominan sebagai pembentuk gas rumah kaca, agar tersebar ke atmosfer.
Baca Juga:
Dalam jumlah yang pas, gas rumah kaca bermanfaat untuk menjaga bumi tetap hangat agar proses-proses kehidupan di bumi bisa berlangsung ideal. Gas rumah kaca yang berlebihan di atmosfer akan membuat panas dari bumi dipantulkan kembali ke bumi, yang mengakibatkan pemanasan global.
Kesadaran untuk mengelola sampah secara berkelanjutan, menjaga dan melindungi tanaman, mencegah deforestasi atau penggundulan hujan, mempromosikan gaya hidup yang pro pada perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, menghemat energy dan air, harus menjadi kesadaran bersama dan gerakan bersama sekaligus.
Jika tidak maka, pemanasan global akan menjadi bencana besar yang luar biasa menghancurkan keberlangsungan hidup umat manusia.
Foto dari geografi.org
Leave a Reply