Eposdigi.com – SMA Negeri 1 Lewolema bersama Orang Muda Katolik (OMK) Santo Gerardus Mayella Paroki Lewotala menggelar kegiatan Kemah Literasi untuk pertama kalinya di halaman Gereja Paroki Lewotala, Desa Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Acara ini digelar selama tiga hari. Dari hari Jumat (18/10/2019) hingga Minggu (20/10/2019). Kegiatan ini diikuti sebanyak 170 orang. Terdiri dari peserta didik, para guru dan Pegawai Tata Usaha SMAN 1 Lewolema; pengurus dan anggota Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Lewotala; Mahasiswa/i Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL) Waibalun serta Peserta Didik kelas IX SMPK Santo Isidorus Lewotala.
Kegiatan ini dikoordinir oleh Panitia Bulan Bahasa tahun ini dari SMAN 1 Lewolema dan Pengurus OMK setempat dalam kaitan dengan Perayaan Pesta Pelindung OMK paroki Santo Gerardus Mayella. Nance Mudaledo, ketua panitia pelaksana mengharapkan agar dengan adanya kemah literasi ini bisa mempererat tali persaudaraan, kekeluargaan dan kerja sama diantara peserta sehingga tercipta generasi muda yang literat.
Senada dengan itu, P. Fransiskus X. Bulu, CSsR selaku Pastor Paroki Santo Alfonsus Maria De Liguori-Lewotala mengatakan, kebersamaan ini bertujuan menumbuhkan minat membaca dan menulis bagi orang muda. Dengan demikian perlu adanya keseimbangan antara iman dan pengetahuan. Pengetahuan tanpa iman adalah sia-sia sebaliknya iman tanpa pengetahuan menjadi lumpuh, jelas Sang Pastor asli Pulau Sumba tersebut.
Disisi lain, Kepala SMAN 1 Lewolema, Drs. Yohanes B. N. Riberu mengatakan, kegiatan-kegiatan bernuansa literasi di kecamatan Lewolema ini memang sering dikenal tetapi dikemas dalam bentuk kemah literasi seperti saat ini baru pertama kali dilaksanakan.
“Saya mengarahkan siswa untuk lebih aktif ikut kemah literasi, sehingga menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan berliterasi”, ungkap Kepala Sekolah yang memimpin lembaga pendidikan SMAN 1 Lewolema sejak dialihkan satusnya dari swasta menjadi negeri tahun 2015.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH. Dalam sambutannya, disampaikan bahwa literasi adalah seperangkat kemampuan untuk menggali informasi melalui kegiatan dasar membaca dan menulis.
“Literasi jangan dicukupkan pada menulis dan membaca. Mari kita membaca dan menulis tentang fenomena-fenomena sosial. Seseorang dengan kemampuan literasi yang baik akan lebih berkembang dari yang lainnya” kata Agus Boli.
Baca Juga : Agus Boli; Wakil Bupati Flores Timur Penerima API
Usai acara pembukaan, Jumat(18/10) diawali dengan penampilan teatrikal puisi “Sebatang Lisong” oleh mahasiswa/i IKTL Waibalun. Materi selanjutnya adalah Tantangan OMK di zaman modern. Pada malam harinya peserta juga menunjukkan kompetensi yang luar biasa melalui tarian kreasi, dance dan drama komedi yang masing-masingnya mengandung pesan konstruktif sebagai motivasi untuk lebih kreatif. Suguhan beberapa acara ini mampu membuat penonton yang hadir terpukau.
Mengawali kegiatan pada hari kedua, semua peserta berolahraga selanjutnya mengadakan pembersihan bersama di areal gereja Paroki. Antusias peserta semakin nyata pada materi tentang Gambaran Literasi dari berbagai sisi dan Teknik Dasar Menulis yang difasilitasi oleh Ketua bersama Tim Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Flores Timur.
Selama kemah dua malam dan tiga siang, peserta diajak berkreasi sesuai bakat menulis. Di samping itu juga mereka diarahkan untuk bermain tebak kata dan menyusun kalimat-kalimat menjadi paragraf yang utuh dan rasional di acara outbound. Mereka bekerja sama dalam kelompok untuk mengurutkan kalimat-kalimat yang sudah diacak sebelumnya. Beberapa pos diatur oleh panitia dalam rangkaian acara outbound.
Proses akhir dari outbound itu ditandai dengan refleksi diri untuk mengetahui segala kelemahan dan kekurangan setiap pribadi, menanggalkan segala kesombongan diri sekaligus mengandalkan Tuhan dalam hidup. Sambil rekreasi, semua dinamika selama outbound berlangsung selalu bermuara pada pendidikan literasi seperti yang disampaikan Arnold Ritan sebagai ketua tim dalam sesi oubound.
Memasuki hari ketiga, semua peserta kemah literasi mengikuti perayaan ekaristi. Usai perayaan, Tim IGI Flores Timur kembali hadir untuk memfasilitasi para peserta dalam menulis puisi, menulis cerpen dan menulis berita serta kisah-kisah inspiratif. Para peserta tampak serius pada sesi ini dan hasil karya peserta boleh menjadi dokumentasi yang dapat dipublikasikan.
Baca Juga : IGI Flotim jadi Duta di GESS 2019
Moment ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk membangun sinergisitas antar pegiat literasi yang ada di wilayah ini sekaligus memacu semangat peserta karena merupakan kegiatan positif bagi generasi muda. Kemah Literasi yang dilaksanakan ini bertujuan mengasah kreativitas orang muda. Diharapkan peserta yang ikut kemah literasi mampu mengambil hikmah di baliknya.
Kiranya, kegiatan serupa dapat terlaksana berkelanjutan setiap tahun di wilayah ini. Kegiatan ini juga untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengembangkan bakat dan menumbuhkan rasa percaya diri, mengembangkan keterampilan dalam bidang bahasa dan kreativitas seni serta menambah pengetahuan tentang keanekaragaman budaya dan bahasa Indonesia. Selain itu, melatih peserta didik untuk peduli terhadap Bahasa Indonesia dan sebagai media untuk berproses menemukan jati dirinya.
Pastor Paroki bersama Dewan Pastoral Paroki Lewotala menyambut kedatangan para peserta yang menggelar kemah literasi di halaman Gereja setempat. Literasi. bukan sekedar membaca dan menulis, melainkan ada sekian banyak acara yang diikuti bernuansa literasi.
Dengan suasana alam sekitar Gereja sangat mendukung serta udara terbebas dari polusi, semoga membantu para perserta untuk menemukan dirinya yang sejati.
[…] Kemah Literasi : Sebuah Proses Penemuan Jati Diri […]