Lestarikan Pangan Lokal, KB-TK Tarakanita Surabaya Kenalkan “Jemblem” Melalui Cooking Class

Ketahanan Pangan
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Dalam semangat peringatan Hari Pangan Nasional, KB-TK Tarakanita Surabaya menggelar kegiatan edukatif dan menyenangkan berupa cooking class (kelas memasak) bagi seluruh peserta didik. 

Acara yang dilaksanakan di lingkungan sekolah ini tidak sekadar mengajarkan keterampilan memasak, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya pangan lokal dan warisan kuliner tradisional Indonesia sejak usia dini. 

Puncak kegiatan hari itu adalah pembuatan “jemblem”, jajanan klasik berbahan dasar singkong yang kaya akan nilai gizi dan sejarah.

​Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam proses pembelajaran. Memilih singkong sebagai bahan utama memiliki makna mendalam. 

Baca Juga: 

Asa MBG di Flores Timur: Dari Kebun Ke Kantin Sekolah

Di tengah gempuran makanan instan dan impor, singkong –yang notabene merupakan sumber karbohidrat melimpah dan mudah didapatkan di Indonesia– seringkali terpinggirkan. Melalui jemblem, anak-anak diajak untuk mengenal kembali potensi pangan dari tanah sendiri.

​Kepala KB-TK Tarakanita Surabaya mengungkapkan bahwa peringatan Hari Pangan Nasional ini menjadi momentum emas untuk mengenalkan anak-anak pada keanekaragaman pangan Indonesia. 

“Kami ingin anak-anak tahu bahwa makanan enak dan bergizi tidak harus mahal atau didatangkan dari luar. Singkong, dengan segala kelebihannya, bisa diolah menjadi makanan yang lezat seperti jemblem ini,” ujarnya. 

Baca Juga: 

Ketahanan Pangan dan Mitigasi Bencana

Ia menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa syukur, kepedulian terhadap pangan, dan semangat untuk tidak membuang-buang makanan.

​Pelaksanaan cooking class kali ini mendapat dukungan penuh dari Forum Komunikasi dan Kerjasama Sekolah, Keluarga dan Masyarakat (FKKSKM) KB-TK Tarakanita Surabaya. 

Anggota FKKSKM hadir sebagai narasumber utama yang mendampingi dan memandu langsung proses pembuatan jemblem. Keterlibatan orang tua/wali murid yang tergabung dalam FKKSKM ini memperkuat kolaborasi antara sekolah dan rumah dalam pendidikan karakter.

​Suasana di area memasak tampak meriah dan penuh antusiasme. Meja-meja kecil dipenuhi baskom berisi singkong parut, gula merah sebagai isian, dan bahan pelengkap lainnya. Para murid, dengan celemek dan topi koki mini, tampak bersemangat mengikuti setiap arahan. 

Baca Juga: 

Membangun Kedaulatan Pangan: Tak Ada Kedaulatan Pangan Tanpa Kedaulatan Petani

Dengan sabar, para narasumber dari FKKSKM menjelaskan langkah demi langkah, mulai dari mencampur adonan, mengambil sejumput adonan, meletakkan isian gula merah, hingga membentuknya menjadi bulatan-bulatan kecil yang siap digoreng.

​Salah satu narasumber FKKSKM menyatakan bahwa pihaknya merasa bangga bisa turut serta dalam kegiatan yang sangat positif ini. 

“Momen ini bukan hanya tentang memasak, tetapi juga transfer pengetahuan lintas generasi. Kami berbagi resep dan cara membuat jajanan masa kecil kami kepada anak-anak. Respon mereka luar biasa. Mereka senang mengaduk, membentuk, dan yang paling penting, mereka belajar menghargai proses pembuatan makanan,” jelasnya.

​Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya merasakan sensasi mengolah bahan mentah menjadi makanan jadi, tetapi juga mempelajari nilai-nilai motorik halus saat membulatkan adonan dan koordinasi mata-tangan. 

Baca Juga: 

Hari Tani Nasional dan Tantangan Kedaulatan Pangan

Mereka juga belajar bekerjasama dan berbagi tugas dengan teman-teman kelompoknya. Begitu jemblem matang dengan warna coklat keemasan dan aroma manis yang menggoda, senyum puas terpancar dari wajah polos mereka. 

Hasil masakan tersebut kemudian dinikmati bersama-sama sebagai bentuk perayaan atas kerja keras mereka.

​KB-TK Tarakanita Surabaya berharap, edukasi pangan melalui kegiatan praktik seperti ini dapat memberikan kesan mendalam bagi anak-anak. “Jemblem” bukan sekadar jajanan, tetapi simbol kekayaan pangan Indonesia yang harus dilestarikan. 

Kegiatan ini menjadi pengingat bagi seluruh komunitas sekolah bahwa upaya menjaga ketahanan pangan nasional dimulai dari hal sederhana: mengenal dan mencintai makanan lokal yang ada di sekitar kita. 

Tulisan ini sebelumnya tayang di depoedu.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari redaksi / Foto dari k-tarakanita-sby.tarakanita.sch.id

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of