Eposdigi.com – Tanggung jawab merupakan suatu konsep yang mencangkup kesadaran diri terhadap perilaku atau tindakan yang memiliki dampak terhadap individu atau masyarakat.
Secara keseluruhan tanggung jawab merupakan dasar dari moralitas dan etika dalam pergaulan antar manusia setiap hari.
Dalam pergaulan di masyarakat tanggung jawab sangat bermanfaat untuk menjaga setiap aturan dan kesepakatan yang berharga bagi masyarakat atau sikap diyakini membawa kebaikan bersama di dalam masyarakat tersebut.
Di dalam masyarakat, apabila tindakan-tindakan yang dilakukan secara bersama dapat berfungsi untuk memperkuat kesepakatan atau nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
Bentuk tanggung jawab yang nyata di dalam masyarakat, yang datang dari nilai kehidupan atau filosofi kearifan lokal dapat dengan mudah kita lihat seperti pada masyarakat Desa Penglipuran di Pulau Bali.
Baca Juga:
Apa yang terjadi di Desa Penglipuran yang bisa kita contoh sebagai bentuk tanggung jawab bersama di dalam masyarakatnya?
Desa Penglipuran adalah desa terbersih di dunia (indonesiabaik.co.id – 13/11/2023). Penghargaan ini tentu tidak datang secara tiba-tiba. Pasti ada tindakan bersama yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Penglipuran.
Dan tindakan bersama ini, menurut saya, pasti terjadi dalam jangka waktu yang lama. bisa jadi tindakan ini sudah dilakukan dari generasi sebelumnya.
Benar saja, dalam penelusuran saya, Masyarakat Desa Penglipuran sangat menjaga kebersihan di desanya. Dan ini mereka lakukan sebagai tanggung jawab bersama di dalam masyarakat.
Tanggung jawab bersama ini ternyata di dasari dari nilai kearifan lokal yang berlaku dan dihargai oleh mereka.
Baca Juga:
Program Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Di Kelurahan Pagedangan Kabupaten Tangerang
Masyarakat Desa Penglipuran memiliki tiga filosofi atau kearifan lokal. Prahyangan : Menjaga Relasi dengan Pencipta. Pawongan : Menjaga Hubungan Baik antar Sesama Manusia. dan Palemahan : menjaga harmonisasi dengan alam semesta.
Tiga nilai dasar ini benar-benar menjadi dasar tindakan di dalam masyarakat di desa tersebut. Tindakan ini pasti dilakukan secara konsisten dan bertanggung jawab.
tanggung jawab dan konsistensi mereka inilah, yang menurut saya mengantar desa mereka menjadi desa paling bersih di dunia.
Apa yang bisa ditiru oleh masyarakat di tempat lain dari Desa Penglipuran di Bali ini?
Kita mengenal istilah “Sabtu Bersih” yang dilakukan oleh banyak masyarakat. Ambil contoh ibu-ibu di Witihama Pulau Adonara.
Pada setiap Hari Sabtu, kelompok ibu-ibu melakukan gerakan bersama untuk membersihkan lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka.
Baca Juga:
Mendorong Bank Sampah Sebagai Entitas Bisnis Skala BUMDes di Flores Timur
Gerakan ibu-ibu ini sudah baik. tapi belum cukup jika mau kita bandingkan dengan Desa Penglipuran di Pulau Bali.
Butuh partisipasi dan kerjasama dari semua masyarakat yang dilakukan secara konsisten dan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan keindahan di lingkungannya.
JIka konsistensi dan tanggung jawab ini dilakukan sebagai gerakan bersama, tidak hanya oleh ibu-ibu saja, maka lingkungan disekitar kita akan lebih terawat dan terjaga.
Konsistensi untuk terus melakukan “Sabtu Bersih” tidak hanya di Hari Sabtu saja, tapi setiap hari. Lalu semua masyarakat harus bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan. tidak buang sampah sembarangan lagi.
Jika ini dilakukan secara terus menerus, turun temurun bisa jadi di masa depan, desa-desa di Witihama Pulau Adonara, bisa sejajar dengan Desa Penglipuran di Pulau Bali sebagai desa terbersih di dunia.
Foto dari : instiki.ac.id
Leave a Reply