Merawat Islammu, Mencintai Katolikku: Misi Kita

Budaya
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Saya tahu, demikian juga denganmu bahwa setiap menjelang hari rayamu dan juga hari rayaku suara-suara larangan untuk mengucapkan selamat merayakan hari rayamu dan ucapan darimu untukku selamat merayakan hari rayaku selalu terdengar.

Diskusi dan perdebatan para ahli kitab atas ucapan selamat untukmu dan ucapan selamat untukku selalu terdengar di keheningan ibadah puasamu dan juga dalam keheningan retret agungku.

Saya dan engkau tentunya sadar dan menghargai apapun dogma dan ajaranmu bahkan itu menjadi sebuah larangan. Namun bukan berarti larangan itu harus membunuh ungkapan cinta tulusku untukmu demikian juga kasih sucimu untukku.

Karena yang kutahu bahwa kita berbeda ketika suara adzan memanggilmu menuju masjid dan suara lonceng menjemputku menuju gereja sedang di ujung doamu dan doaku ada Amen yang menyatukan kita..

Baca Juga:

Menyelami Makna Idul Fitri yang Sesungguhnya; dari Ibadah Menjadi Akhlak

Islammu dan Katolikku menyatu dalam sapaan kasihmu padaku Ama: sapaan sayang pada anak laki-laki untuk orang Adonara, selain berarti juga bapak dan memanggilmu mama meski rahimmu tak pernah mengandung dan melahirkanku dan juga air susumu tak pernah kurasakan. 

Betul petuah bijak Adonara: sapaan Ama darimu untukku demikian juga sapaan mama untukmu dariku menjadi pertanda jelas bahwa aku pun adalah anakmu yang lahir dari “rahim” panggilanmu Ama dan engkaupun adalah mamaku yang keluar dari sapaan kasihku mama untukmu.

Panggilan Ama menyadarkan kita bahwa Islammu dan Katolikku bukan menjadi persoalan dan perdebatan karena dengan panggilan Ama menyadarkan kita bersama bahwa tugas dan misi kita adalah merawat perbedaan: merawat Islammu dan merawat Katolikku sebagai anugerah terindah dari Allah bagi kita.

Setiap kali menyapaku Ama, engkau sedang mengabarkan kepadaku bahwa Islammu tulus bagiku sebagai anakmu. Dan setiap kali ku memanggilmu mama saya pun sedang menyampaikan pesan indah bahwa Katolikku ikhlas buatmu sebagai mamaku.

Baca Juga:

Tak Menodai Jilbabmu, Juga Tak Mengotori Jubahku

Dari Ama yang tak terlahir dari rahimmu dan Mama meski tak pernah merasakan air susumu, tergambar jelas bahwa Islammu dan Katoliku tak perlu dipersoalkan karena bagiku Ama dan Mama adalah pigura cinta yang membingkai Islammu dan menghiasi Katolikku.

Maka ijinkanlah saya di Hari yang Fitri ini untuk menggoreskan rasa tulus cintaku padamu mama dengan tetap memanggilmu mama, seorang Muslimah yang tulus dan jadikanlah sapaan kasihmu kepadaku “Ama” sebagai caramu mencintaku seorang Katolik yang ramah.

Mama dan Ama adalah satu rajutan kasih melebihi segala doktrinmu dan dogmaku lantaran yang kutahu antara Mama dan Ama ada surga yang lebih indah dan kekal abadi yaitu cinta yang mengharumkan Islammu dan Katolikku.

Dengan mengucapkan Selamat Hari Fitri untukmu, aku yang engkau sapa sebagai Ama  dan engkau yang kupanggil mama berjalan dalam satu jalan yang sama yaitu merawat Islammu dan mencintai Katolikku sebagai anugerah terindah dari Allah dalam keluarga kita. Manila: 20-April, 2023

Tuan Kopong msf

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of