Menyelami Makna Idul Fitri yang Sesungguhnya; dari Ibadah Menjadi Akhlak

Budaya
Sebarkan Artikel Ini:

Redaksi Eposdigi Mengucapkan:

Selamat Idul Fitri

1 Syawal 1444 H

Buat Digiers berserta Keluarga yang Merayakan

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Eposdigi.com – Setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, tibalah saatnya umat Islam memasuki hari raya Idul Fitri. Bagi umat Islam yang merayakan ibadah puasa secara khusuk, mereka pantas merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan, setelah berjuang melawan hawa nafsu sebulan penuh.

Sedangkan mereka yang ibadah puasanya tidak khusuk, karena sering tidak berhasil menahan hawa nafsu dan jatuh dalam dosa selama bulan Ramadhan, secara fisik dapat merayakan Idul Fitri, tapi tidak sungguh-sungguh merayakan sebagai kemenangan rohani.

Tentang ini hanya kita sendiri dan Allah SWT yang mengetahui, karena sebagaiman puasa adalah hal yang privat, perayaan Idul Fitri sebagai perayaan kemenangan adalah hal yang privat, meskipun Idul Fitri merupakan perayaan sosial.  Hanya kita sendiri dan Allah SWT yang mengetahui.

Baca juga : 

Adonara Tanah Mahar Gading: Si Kecil Unik Yang Memesona Untuk NKRI

Namun demikian, meskipun selama Ramadhan, mengalami jatuh bangun dari dosa tetapi tetap menjalani puasa sebagai latihan ketaqwaan kepada Allah SWT, sebagai salah satu tujuan dari ibadah puasa, maka harusnya tetap dapat merayakan Idul Fitri sebagai perayaan kemenangan.

Dan yang paling penting, ibadah puasa selama bulan Ramadhan merupakan latihan rohani untuk lebih bertaqwa lagi kepada Allah SWT dalam hidup sepanjang tahun. Oleh karena itu yang paling penting adalah bagaimana hidup bertaqwa kepada Allah SWT dijalankan hingga Ramadhan berikutnya.

Jangan sampai kita menjalani puasa di bulan Ramadhan bahkan dengan sangat khusuk, namun usai bulan Ramadhan, hidup keseharian tidak menunjukkan ketaqwaan kepada Allah SWT, maka puasa sangat khusuk sekalipun adalah sia-sia.

Baca juga : 

Siapakah Tokoh yang Pertama Kali Menggagas Tunjangan Hari Raya bagi Pegawai?

Harusnya semua ibadah kita, tidak hanya menunjukkan tingkat ketaqwaan kita, melainkan juga meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sehingga jika puasa Ramadhan dilakukan dengan penuh ketaqwaan maka akan memperbaiki kualitas ketaqwaan kita dalam hidup keseharian kita.

Apalagi manusia itu pada dasarnya bersifat fitri dan hanif. Artinya manusia dilahirkan dalam kejadian suci dan bersih sehingga secara alamiah manusia selalu merindukan dan mencari yang benar dan baik. Manusia selalu berusaha menuju takwa kepada Allah SWT.

Itulah Idul Fitri yang sesungguhnya, dari ibadah menjadi akhlak. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Tulisan ini juga tayang di www.depoedu.com / Foto: sonora.id

 

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of