Mengenang Kakak Frans Lebu Raya – Gubernur NTT Periode 2008 – 2013 dan 2013 – 2018

Tokoh
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Izinkan saya menyapa mantan Gubernur NTT Bapak Frans Lebu Raya dengan sapaan kakak karena ini sapaan akrab yang saya gunakan dalam situasi kekeluargaan selama ini.

Saya mengenal Kakak Frans sejak saya masih kecil – masih duduk di bangku SD. Saat  itu kakak saya Yulius Bebe Tura almahrum dan beberapa  sebayanya bergabung dalam kelompok belajar untuk pelajar SMP Gotong Royong dan SMP Palugodam.

Salah satu anggota kelompok itu adalah Kakak Frans Lebu Raya. Saya menyapa anggota kelompok belajar ini dengan kakak.

Ketika saya masih duduk di bangku SMA, Kak Frans sudah menjadi guru dan Kepala Sekolah SMP 1912 Watoone. Menurut kisah Kak Frans bersama Pak Sally Tokan bersama keluarga yang mendirikan SMP ini.

Pada tahun 1984, Kak Frans kuliah di Undana dan kebetulan saat itu saya juga masuk kuliah.  Kami tidak banyak bertemu karena kuliah di fakultas berbeda. Tahun 1985 Kak Frans masuk PMKRI; kebetulan saya juga masuk PMKRI tahun ini.

Baca Juga: Agama Koda : Pilar Utama Pembentuk Jatidiri Anak Adonara (Penutup)

Kami diasramakan di susteran Buraen selama seminggu di sana. Selama di sana kami digembleng oleh kakak-kakak senior dan Pembina PMKRI.

Angkatan PMKRI 1985 adalah angkatan yang dikatakan paling berani  menurut Bung Kanis. “ …. seberani dan senakal apa pun kamu akan saya buat menangis pada malam penutupan  nanti …..”, kata Bung Kanis , sang orator kawakan ini.

Dan betul kami semua menangis berlolong-lolong. Dari sini saya menjadi sering bertemu dengan Kak Frans.  Namun keterlibatan Kak Frans di PMKRI tidak bertahan lama.

Kak Frans memilih aktif di organisasi kemahasiswaan kampus dan berhasil terpilih menjadi ketua Senat Mahasiswa Fakultas Keguruan UNDANA.  Sejak itu kita  lebih banyak bertemu dalam suasana kekeluargaan saja.

Ketika saya ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan nasional PMKRI di Cisarua; Kak Frans juga ada di Jakarta.  Saya  dan beberapa teman serta Kak Frans di ajak Kak Chris Boro Tokan ke salah satu acara GMNI.

Di saat itu saya dan beberapa teman menyaksikan Kak Frans menerima surat mandat dari GMNI pusat untuk menghidupkan kembali GMNI Cabang Kupang.

Baca Juga: Pemilik “Anggur Merah” Kini Kembali Ke Kebun Anggur Surgawi

Kak Chris yang saat itu sebagai sekretaris PMKRI Pusat tentu mengenal pengurus GMNI pusat karena GMNI  dan PMKRI  sama-sama anggota kelompok Cipayung.

Rupanya Kak Chris memperkenalkan Kak Frans kepada pengurus GMNI pusat sehingga dipercayakan untuk menghidupkan kembali GMNI Cabang Kupang. GMNI Cabang Kupang pun dihidupkan kembali dan banyak melahirkan kader NTT saat ini.

Selama  Kak Frans masih bersama-sama  kami di PMKRI, situasi politik NTT masih dikuasai oleh Golkar, yang saat itu dipimpin oleh Bapak Gubernur NTT Hendrik Frenandez.

Anak-anak PMKRI asal Adonara terpanggil untuk mencairkan situasi politik yang cenderung kurang demokratis karena didominasi oleh kelompok tertentu. Kami membentuk Kelompok Diskusi Adonara (KODA).

Kelompok ini dimotori oleh Kak Gabriel Taran Bayen dan Kak Frans Lebu Raya.  KODA berencana untuk turun ke Adonara dan memberi pendidikan politik kepada masyarakat Adonara namun rencana ini tidak terwujudkan karena mendapat berbagai tekanan dari Ama Orang Tua Adonara serta tokoh-tokoh politik Flores Timur yang ada di Kupang.

KODA memang gagal turun ke Adonara tetapi gerekan ini terdengar di Adonara dan mungkin menginspirasi sebagian anak muda Adonara saat itu.

KODA – secara organisasi di komando oleh Kak Gabriel dan Kak Frans dengan penasihatnya Bapak Elias Kopong; memiliki ambisi besar untuk Lewotana – berniat menggembleng anak Lewotana untuk terlibat dalam berbagai bidang sesuai bakat dan minat masing-masing.

Baca Juga: Agama Koda: Way of life Atadiken Adonara

KODA tidak lama hidup karena anggotanya sibuk dengan urusan masing-masing setelah tamat kuliah.

Selain KODA; Kak Frans juga pernah terpilih menjadi Ketua Perkumpulan Mahasiswa dan Pelajar Witihama. Sayang organisasi yang diinisiasi oleh Pak Karolus Kopong Medan, Pak Edu Hena dan saya tidak berjalan sesuai harapan.  Akhirnya setelah lama mati suri, organisasi ini hidup lagi sampai saat ini.

Pak Yukundianus Lepa mengajak saya bergabung dengan YASMARA ketika kami bertemu di salah satu kegiatan LSM. Di saat itu saya mengetahui bahwa Kak Frans dan Kak Gabriel beserta beberapa teman yang mendirikan YASMARA (Yayasan Masyarakat Sejahtera).

Saya akhirnya bergabung dengan YASMARA, dimana Kak Frans sebagai direkturnya.  Pada kesempatan ini saya mendapatkan banyak ilmu dari kak Frans dan teman-teman lain tentang LSM. Dan berkat YASMARA juga saya bisa berada di Negeri Kanguru (Australia) hingga saat ini.

Saat itu saya ditunjuk untuk mewakili tenaga kerja LSM dari YASMARA untuk mengikuti kegiatan pertukaran tenaga kerja LSM Australia – Indonesia dalam program Mary Jonhson Exhange Program Australia – Indonesia.

Baca Juga: Menguji Agama Koda Dengan Alienasi Feuerbach

Karier politik Kak Frans terus gemilang sejak terpilih menjadi Ketua DPD PDIP NTT di dalam panggung pemilihan pemimpin PDIP NTT di Maumere.

Sejak saat itu Kak Frans sudah terpanggil menjadi Pahlawan Gelekat. Tidak hanya untuk Adonara tetapi juga untuk NTT.  Salah satu harapan yang pernah tumbuh dalam relung hati setiap anggota KODA telah terwujud berkat keteguhan hati Kak Frans.

Sejak menjadi Wakil Ketua DPRD NTT, Wakil Gubernur dan Gubernur; saya menjadi agak bingung menyapa Drs Frans Lebu Raya. Apakah sebagai Kakak  Frans karena kebiasaan sejak kecil dan bernuasan keluargaan?

Ataukah cukup saya sapa dengan Frans sebagai teman seperjuangan semasa mahasiswa dan semasa di LSM? Ataukah sebagai Bapak Frans karena sudah menjadi salah seorang yang menempati kedudukan puncak di tangga perpolitikan  NTT?

Dengan melihat berjuta duka karena kepergian Kak Frans membuktikan bahwa Kak Frans adalah bagian dari rakyat NTT; maka sepantasnya saya menyapa Kak Frans dengan Bapak Frans Lebu Raya.

Selamat jalan Bapak Drs Frans Lebu Raya Gubernur NTT  periode 2008 – 2013 dan 2013 – 2018. Molo Ama!

Melbourne, 20122021

Foto dari Facebook

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of