Eposdigi.com – Corona memberi tekanan semakin berat. Bukan lagi masalah kesehatan semata, corona memberi efek kupu-kupu bagi banyak dimensi kehidupan manusia. Penyebaran virus corona begitu cepat.
Dalam jangka waktu empat bulan saja, sejak pertama kali terdeteksi akhir tahun lalu hingga saat ini, corona telah menginfeksi jutaan orang.
Tirto.id yang mengutip worldometers, melaporkan bahwa corona tercatat positif menginfeksi 2.656.465 orang di seluruh dunia, menurut data terakhir pada jam 18.04 WIB 23/04/2020 hari ini. Dari jumlah yang terinfeksi, corona mengakibatkan 185.156 kematian.
Sebanyak 1.741.427 pasien lainnya sedang menjalani perawatan. Diantara jumlah tersebut sebanyak 3 % pasien, tepatnya 57.952 orang pasien dalam kondisi kritis. Kabar baiknya adalah meningkatnya jumlah pasien yang berhasil melewati corona. Sejauh ini para penyintas corona sudah mencapai angka 729.873 orang.
Baca Juga: Industri apa sajakah yang paling terdampak Corona?
Di Indonesia sendiri, ditengah terus bertambahnya kasus positif corona yang terkonfirmasi , selalu ada kabar baik yang menghangatkan hati. Per hari ini, tulis tirto.id, sudah ada 960 orang dinyatakan sembuh.
Virus corona mengakibatkan banyak dimensi kehidupan manusia terdampak. Tempat-tempat ibadah ditutup untuk menghindakan orang berkumpul. Menjaga jarak secara fisik diyakini efektif mencegah penularan virus corona.
Tidak hanya tempat ibadah, dunia pendidikan pun demikian. Sekolah-sekolah merumahkan kegiatan belajar mengajar. Aktivitas pendidikan dilakukan secara daring. Guru dan murid berinteraksi dalam dunia virtual.
Virus corona tidak hanya menginfeksi lebih dari 2 juta penduduk bumi, pengaruh ekonomi yang menjadi efek ikutan dari corona jauh lebih berat. Puluhan juta manusia di seluruh dunia mengalami tekanan ekonomi lebih berat karena korona.
Baca Juga: Cahaya Menyeruak di tengah Kelam Corona
Pemerintah Indonesia terus berupaya menekan laju penyebaran corona. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah diberlakukan di banyak kota besar di Indonesia. Mudik yang merupakan tradisi bangsa setiap tahun menyongsong Lebaran kini dilarang oleh pemerintah karena corona.
Mudik Lebaran tahun ini, tidak bisa lagi dilakukan mulai 24 April 2020, besok. Pengumuman tentang larangan mudik kemudian diikuti oleh dilarang-terbangnya maskapai komersial di Indonesia. Larangan terbang inipun berlaku mulai 24 April 2020 besok hingga 1 Juni 2020 mendatang.
“Untuk sektor transportasi udara, pertama adalah larangan melakukan perjalanan di dalam negeri maupun ke luar negeri, baik menggunakan transportasi udara berjadwal maupun tranportasi udara carter,” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto seperti dikutip detik.com (23/04/2020).
Dikecualikan dari larangan ini adalah maskapai untuk pemulangan warga negara Indonesia dari luar negeri, juga warga asing yag terkena imbas corona yang hendak pulang ke negaranya. Selain itu pejabat pemerintah dan pimpinan lembaga tinggi negara, para diplomat negara sahabat, perwakilan organisasi internatonal juga menjadi pengecualian.
Baca Juga: Corona, Lembaga Eijkman dan Penyakit Endemik di Indonesia
Termasuk yang diizinkan terbang adalah perawat angkutan kargo terutama untuk alat kesehatan kesehatan dan logistik terkait penangan corona tetap beroprasi dengan izin dari pemerintah. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah harus didukung demi menghentikan penyebaran corona.
Baik KSBB hingga pelarangan mudik semata-mata untuk membatasi kontak fisik diantara satu orang dengan orang lainnya. Konon virus corona tidak menyebar. Kitalah yang memindahkannya.
Mobilitas kitalah yang menyebabkan virus corona menyebar ke berbagai penjuru tanah air. Dengan berdiam di rumah masing-masing, kita bisa menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi penyebaran virus corona. (Foto : tirto.id / ilustrasi tambahan : eposdigi)
Leave a Reply