Eposdigi.com – Apakah Digiers termasuk yang terdampak banjir beberapa hari ini? Apakah mengalami banyak kerugian? Apakah sudah melakukan persiapan jika banjir datang lagi?
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala mengatakan, hujan yang terjadi di Jakarta belum mencapai puncaknya.
“Apa yang terjadi di Jakarta, hujan ekstrem 31 Januari ini belum masuk periode puncak. Jadi ini masih periode awal, walau tidak awal-awal betul,” ujar Agie (kompas.com – 02/1/2020).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, memprediksikan curah hujan akan mencapai puncaknya di bulan Februari dan Maret.
“Kemudian pada 2020, curah hujan akan semakin meningkat menjadi lebih tinggi pada bulan Januari sampai Maret,” kata Dwikorita dalam kegiatan konferensi pers Kaleidoskop Bencana 2019 dan Outlook Bencana 2020 (liputan6.com. 01/01/2020).
Baca Juga: Membidik Target Pendidikan Kebencanaan
Tidak menutup kemungkinan bahwa banjir terjadi kembali. Apakah Digiers sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasinya? Berikut beberapa tips yang dapat dipersiapkan untuk menghadapi banjir.
- Mengamankan barang-barang dan dokumen-dokumen berharga.
Simpan dokumen-dokumen dalam plastik atau dalam tempat yang kedap air. Kemudian letakkan di tempat yang tinggi namun mudah terjangkau.
Jika rumah Digiers berlantai 2 atau lebih sebaiknya disimpan di lantai atas. Begitu juga barang berharga ataupun barang elektronik agar tidak rusak maupun hilang terbawa banjir.
- Asuransikan kendaraan dengan asuransi yang mengcover resiko banjir.
Banyak yang mengeluhkan kendaraan pribadi yang rusak akibat terendam banjir dan memakan biaya yang fantastis untuk perbaikannya. Asuransikan kendaraan pribadi agar dapat meminimalisir kerugian Digiers.
Dijelaskan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Dody Dalimunthe, hanya kendaraan dengan polis perluasan banjirlah yang bisa mengklaim biaya perbaikan kendaraan.
“Kalau kondisi polis standar asuransi kendaraan bermotor itu memang tidak menjamin dari risiko banjir,” ujar Dody.
Ada dua jenis asuransi kendaraan bermotor, lanjut Dody, asuransi standar dan asuransi dengan perluasan risiko banjir. Pada asuransi dengan perluasan resiko banjir, lanjutnya, pemegang polis akan dibebankan biaya tambahan.
Perusahaan asuransi hanya mengganti kerusakan kendaraan bermotor akibat banjir jika pemegang polis menggunakan perluasan resiko banjir.
“Dengan begitu dia bisa mengajukan klaim dari akibat banjir,” terang Dody (liputan6.com. 2/1/2020).
Karena itu, pastikan bahwa asuransi yang diambil mempunyai pertanggungan kerusakkan akibat banjir.
- Bersiaplah dengan peralatan keselamatan
Peralatan keselamatan atau darurat seperti: powerbank yang terisi penuh, senter, korek api gas, lilin dan lampu emergency; selimut, tikar, jas hujan, dan ban karet. Bisa juga kompor portable untuk memasak.
Jika mempunyai cukup dana, Digiers bisa membeli genset. Harganya cukup terjangkau. Ada yang satu jutaan hingga belasan juta rupiah.
- Siapkan bahan makanan mudah saji dan obat-obatan.
Simpanlah persediaan makanan cepat saji di rumah untuk mengantisipasi susahnya akses makanan ketika banjir. Contoh mi instan, makanan kaleng, makanan bayi, dan persediaan air bersih.
Jangan lupa pula siapkan obat-obatan darurat seperti: P3K, obat diare, obat influenza; minyak angin dan obat-obatan lainnya yang dirasa perlu.
- Pantau informasi terkini mengenai curah hujan dan posisi air pada pintu air melalui televisi, radio, internet, media sosial atau lainnya.
Selalu bersikap waspada dengan mengecek informasi terkini lewat berbagai media seperti televisi, radio, internet dan aplikasi smartphone juga media sosial.
Aplikasi smartphone yang bisa membantu contohnya Google Maps, atau aplikasi peta lainnya untuk memantau kondisi sekitar.
Untuk khusus daerah DKI Jakarta aplikasi Pantau Banjir dibuat oleh Pemprov. Aplikasi ini menginformasikan tentang tinggi air pada pintu air, peta, kondisi banjir terkini bahkan bisa juga dipantau apakah alat pompa banjir berfungsi atau tidak.
Portal informasi lain yang bisa digunakan seperti PetaBencana.id.
- Catat nomor-nomor penting dan nomor darurat.
Nomor telepon darurat Nasional ; Ambulans (118 atau 119), Pemadam kebakaran (113), Polisi (110), SAR/BASARNAS (115), Posko bencana alam (129), PLN (123).
Untuk daerah DKI nomor telepon darurat banjir yang bisa dihubungi adalah POSKO SAR DKI Jakarta 021-34835118, Nomor Telepon Penting Bantuan khusus banjir 021-3459444 dan SMS center: 085880001949.
Baca Juga: Ada Bahaya lebih Besar dari Banjir di Jakarta
- Matikan listrik.
Jika banjir benar-benar terjadi, matikan segera aliran listrik di rumah Digiers atau hubungi PLN untuk mematikan listrik di wilayah yang tergenang banjir.
- Mengungsilah segera.
Mengungsilah ke daerah aman secepatnya ketika air masih mungkin untuk diseberangi.
- Jauhi saluran air dan tiang listrik.
Janganlah berjalan di dekat saluran air atau tiang listrik untuk menghindari terseret arus banjir atau tersengat listrik.
Mengantisipasi dan bersiap-siap tidak ada salahnya. Semoga tidak terjadi lagi bencana banjir. (Disarikan dari berbagai laman on line).
Terima kasih banyak sudah berbagi tips tips nya,, smg musibah Banjir Cepat Belalu..
Semangat Kaka Irene Tokan…
[…] Baca Juga: Bersiaplah; Banjir akan Datang (lagi)! […]
[…] Baca Juga: Bersiaplah; Banjir akan Datang (lagi)! […]
[…] Baca Juga: Bersiaplah; Banjir akan Datang (lagi)! […]