Satgas Pemantau Senyap Milik Madas Nusantara Kawal Pilkada Jakarta, Antisipasi Politik Uang

Sospol
Sebarkan Artikel Ini:

Eposdigi.com – Organisasi Masyarakat (Ormas) Madas Nusantara membentuk “Satgas Pemantau Senyap” untuk mengantisipasi adanya politik uang yang dilakukan oleh tim pasangan calon pada Pilkada Jakarta, 27 November mendatang.

Ketua Umum Madas Nusantara, HM Jusuf Rizal, S.H., mengungkapkan bahwa organisasi yang dipimpinnya mengendus adanya operasi serangan fajar pada Pilkada Jakarta yang akan datang.

“Brigade Komando (Brikom) Madas Nusantara mengendus akan adanya operasi serangan fajar oleh salah satu Paslon yang khawatir suaranya kecil. Tentu rumor itu kami sikapi dengan membentuk Satgas Pemantau Senyap (tertutup),” tegas Jusuf Rizal kepada media di sekretariat Madas Nusantara, Tebet, Jaksel didampingi Ketua Harian, Achmad Fauzi dan Sekjen H.Fauzi.

Baca Juga:

Komit Dukung Pramono – Rano Di Pilkada DKI, Madas Nusantara Luncurkan Gerakan Anti Golput

Memanfaatkan Jaringan Madas Nusantara yang tersebar di tengah masyarakat Jakarta, Satgas Pemantau Senyap bergerak di bawah tanpa bentuk. Tersembunyi di tengah masyarakat.

Berbagai profesi yang dimiliki oleh anggota satgas yang dekat dan berbaur di tengah masyarakat akan memudahkan mereka mengenali dan mengungkap berbagai kecurangan selama proses pilkada.

Mulai dari pedagang, penjual ikan, penjual daging, pekerja warung kelontong, penjual barang rongsokan, pedagang sate dan profesi “merakyat” lainnya, akan menjadi mata dan telinga di tengah masyarakat, untuk menjadi benteng bagi demokrasi yang sehat.

Baca Juga:

Sejalan dengan Tujuan Partai Tuntaskan Kemiskinan dan Lawan Korupsi, Parsindo Dukung Pemerintahan Prabowo – Gibran

“Berdasarkan pengalaman kami sebagai pemantau Pemilu, titik rawan money politik itu, biasanya H minus satu. Bisa berupa uang (Amplop), Paket sembako, Pulsa elektronik ataupun dikemas dalam bentuk bantuan sosial,dll. Bisa juga main dengan IT dalam proses perhitungan suara,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) itu.

Tidak hanya mengerahkan Satgas Pemantau Senyap Madas Nusantara, Jusuf Rizal juga mengatakan akan melibatkan para pemburu berita guna menyoroti praktek money politik di lapangan. Hal ini kan semakin mempersempit ruang gerak dari pihak-pihak yang melakukan kecurangan pada pilkada Jakarta nanti.

Dikatakan, jika ditemukan praktek money politik, Satgas Pemantau Senyap yang dikomandoi Brikom Madas Nusantara langsung eksekusi membawa ke Sentra Gakkumdu (Interkoneksi Lembaga Dalam Penanganan Tindak Pemilu). Tim Satgas itu orang-orang yang berani, yang dibekali aspek hukum maupun fisik.

Baca Juga:

Anies Baswedan Diajak Gabung Partai Parsindo sebagai Kendaraan Politik

Jusuf Rizal dengan tegas mengatakan bahwa pemilihan Gubernur Jakarta harus benar-benar Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil. Jauh dari intervensi, termasuk tidak memberi ruang bagi survey-survei pesanan.

“Kita ingin Pemilihan Gubernur DKI Jakarta berlangsung Luber dan Jurdil. Jangan ada intervensi atau cawe-cawe yang membuat kualitas demokrasi tercederai. Apalagi ada survei-survei bayaran, kita akan geruduk,” tegas Jusuf Rizal aktivis penggiat anti korupsi, Ketum Indonesian Journalist Watch (IJW) itu

Sama seperti banyak daerah lain di Indonesia, pelaksanaan pilkada Jakarta, berlangsung pada 27 November 2024.

Baca Juga:

Buntut Mangkir dari Panggilan Penyidik Polda Metro, IJW Desak HCB Dipanggil Paksa

Menurut hasil survei Litbang Kompas, pasangan nomor urut 3, Pramono-Rano elektabilitasnya mencapai 38,3 % disusul Ridwan Kanil-Suswono 34, 6% dan Dharma-Kun 3,3%.

Dengan demikian masih ada sekitar 28% pemilih yang belum menentukan sikap. Beda tipis itu menurut Madas Nusantara berpotensi besar adanya serangan fajar atau money politic.

Sebarkan Artikel Ini:

Leave a Reply

avatar
  Subscribe  
Notify of